Liputan6.com, Jakarta - Rekor diciptakan oleh Alphonso davies yang berusia 22 tahun dengan gol tercepat dalam pertandingan penyisihan grup Piala Dunia 2022. Ini rekor yang dipecahkan sejak Clint Dempsey mencetak gol dalam waktu 29 detik saat melawan Ghana pada tahun 2014.
Setelah sentuhan luar biasa dari Cyle Larin di sayap kanan, pemain sayap cepat Tajon Buchanan mengirimkan umpan silang yang tepat kepada pemain Bayern Munich, Davies, sehingga menendang bola dengan mudah.
Advertisement
Komentator pertandingan saat itu menyebutkan setelah golnya, bahwa Davies bukan hanya superstar Kanada yang tak terbantahkan, tetapi perjalanannya ke Piala Dunia musim dingin kali ini akan menginspirasi satu generasi.
Dilansir sportbible.com, Davies lahir dari orang tua Liberia di sebuah kamp pengungsi Ghana setelah mereka melarikan diri dari perang saudara, Davies pindah ke kota Edmonton, Alberta, Kanada yang dingin membeku pada usia lima tahun.
Setelah unggul untuk tim muda lokal, pada usia 14 tahun ia telah dibina oleh Vancouver Whitecaps dan setahun kemudian ia bermain secara profesional di USL untuk tim kedua Whitecaps.
Davies kemudian menjadi pemain pertama yang lahir pada tahun 2000-an yang tampil di Major League Soccer ketika dia membuat kemajuan pesat ke skuad tim utama mereka.
Tak lama kemudian, Davies akan menjadi pemain internasional penuh dengan Kanada. Pada saat itu juga sejumlah klub top Eropa menunjukkan minatnya. Setelah dua musim penuh di MLS, Davies yang berusia 17 tahun bergabung dengan Bayern dalam apa yang merupakan rekor transfer MLS pada saat itu.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Orang Kanada Pertama yang memenangkan Liga Champions
Dia kemudian menjadi orang Kanada pertama yang memenangkan Liga Champions setelah bermain sebagai peran utama untuk Bayern Munich saat mereka mengalahkan Paris Saint-Germain pada tahun 2020.
Awal tahun ini, Davies secara terbuka menjelaskan kerugian menjadi pesepakbola profesional di level atas.
Setelah sukses di Liga Champions, Davies merefleksikan kisahnya.
"Datang ke Eropa dan memenangkan Liga Champions dengan klub hebat seperti Bayern adalah segalanya yang bisa saya rasakan," katanya.
"Ini menunjukkan tim yang saya miliki di sekitar saya, membantu saya setiap kali saya bermain. Dan mereka bermain sangat baik di Liga Champions dan bisa bermain di sini luar biasa bagi saya.”
"Kisah saya, itu hanya menunjukkan jika kamu menetapkan pikiran kamu untuk itu, kamu dapat melakukan apa saja. Saya senang memiliki medali di leher saya dan trofi di samping saya.” tambah Davies.
Advertisement
Susunan Pemain
Kedua tim memburu gol dan kemenangan perdana pada Piala Dunia Qatar. Sebelumnya Kroasia ditahan Maroko 0-0 dengan Kanada dikalahkan Belgia 0-1.
Dengan susunan Pemain
Kroasia: Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Dejan Lovren, Josko Gvardiol, Borna Sosa; Luka Modric, Marcelo Brozovic, Mateo Kovacic; Andrej Kramaric, Marko Livaja, Ivan Perisic.
Kanada: Milan Borjan; Kamal Miller, Steven Vitoria, Alistair Johnston; Alphonso Davies, Stpehen Eustaquio, Atiba Hutchinson, Richie Laryea; Jonathan David, Cyle Larin, Tajon Buchanan.
Kroasia tampil cemerlang dengan lolos putaran final UEFA Nations League 2022/2023. Namun, performa impresif itu tidak terlihat saat menghadapi Maroko. Mereka cuma melepas lima tendangan sepanjang laga serta mengandalkan ketangguhan Dejan Lovren di lini belakang.
Tekanan Besar
Melihat hal tersebut, sektor serangan jelas jadi masalah yang harus diselesaikan pelatih Zlatko Dalic. Dia harus cepat mencari solusi karena Kanada juga memiliki pertahanan tangguh.
Belgia merasakan itu di laga pembuka. Setelah kerepotan mencari celah, mereka baru bisa mencetak gol setelah Michy Batshuayi memanfaatkan umpan jauh ke depan.
Padahal Kanada hampir memimpin terlebih dahulu. Sayang Davies gagal menunaikan tugas sebagai algojo penalti.
Meski takluk, penampilan solid kontra Belgia bakal menumbuhkan kepercayaan diri Kanada. Namun, mereka juga mendapat tekanan besar. Sebab, hasil minor pada pertandingan nanti bakal mempersulit perjuangan lolos ke babak gugur.
Kanada tentu tidak ingin pulang cepat. Terlebih setelah mereka harus menunggu 36 tahun untuk mengikuti Piala Dunia.
Advertisement