Peringati Hari Menanam Pohon Indonesia, Ini 5 Alasan Kita Membutuhkan Pohon dalam Hidup

Hari Menanam Pohon Nasional diperingati setiap tanggal 28 November, ini alasan kita membutuhkan pohon.

oleh Elly Purnama diperbarui 28 Nov 2022, 13:57 WIB
Ilustrasi Pohon/https://unsplash.com/Niko Photos

Liputan6.com, Jakarta - Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati setiap tanggal 28 November. Menurut laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ini dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.

Pohon adalah organisme hidup tertua di Bumi, dan telah mengubah serta mengadaptasi atmosfer Bumi selama lebih dari 300 juta tahun.

Sebagai penghuni planet Bumi, kita membutuhkan pohon untuk mendapatkan udara yang lebih yang sehat. Melansir Earthday.org, penghimpun terbesar di dunia untuk gerakan lingkungan, sejak dimulainya peradaban manusia, kita telah menebang 46 persen pohon secara global.

Kini, dengan area perkotaan yang luas dan lahan terbuka yang luas, sulit untuk membayangkan seperti apa dunia berhutan itu. Pada 2019 saja, kita kehilangan 29 juta hektar pohon akibat deforestasi (aktivitas penebangan hutan), penggundulan, dan kebakaran -- setara dengan satu lapangan sepak bola yang ditumbuhi pohon setiap enam detik.

Untuk memastikan masa depan yang aman dan sehat, kita harus memulihkan habitat hutan ini. Berikut ini lima alasan mengapa kita membutuhkan pepohonan, seperti dilansir Earthday.org, Senin (28/11/2022).

1. Pohon Membersihkan Udara Kita dan Melawan Perubahan Iklim 

Hutan adalah penyerap karbon yang membantu memperlambat perubahan iklim dengan menghilangkan karbon dari atmosfer dan menyimpannya di batang dan tanah. Lalu, pohon-pohon tua -- pohon-pohon yang telah mencapai usia tua tanpa gangguan besar dari manusia seperti penebangan -- menyimpan karbon dan polutan berbahaya dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada pohon-pohon muda.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)


2. Tempat Tinggal bagi Jutaan Spesies yang Melindungi Kita dari Penyakit

Hutan Amazon (Foto: Unsplash/ @aaronburden)

Sekitar 50 persen dari semua tumbuhan dan hewan di Bumi hidup di hutan hujan. Kita tahu bahwa lebih dari satu juta spesies di seluruh dunia berisiko punah, tetapi sebuah temuan menunjukkan bahwa spesies tersebut punah lebih cepat dari yang kita duga.

Seperempat dari obat-obatan kita berasal dari tanaman yang ditemukan di hutan hujan, dan jika kita menambahkan spesies di terumbu karang (yang juga kita rusak), spesies tersebut merupakan 40-50 persen dari obat-obatan kita. Namun, ketika kita terus merambah dan menghancurkan habitat hutan, kita kehilangan spesies berharga ini dan menciptakan ancaman yang lebih besar.


3. Pepohonan Membuat Sejuk Jalanan dan Kota Kita

Ilustrasi pohon, hutan. (Photo by Arnaud Mesureur on Unsplash)

Pohon dapat mendinginkan bumi dengan menghalangi sinar matahari dan memberikan keteduhan. Permukaan yang teduh, misalnya, bisa 20-45° F (11-25° C) lebih dingin daripada permukaan yang tidak teduh.

Ini berarti bahwa pohon juga mengurangi penggunaan energi untuk pendinginan dan pemanasan. Hanya dengan tiga pohon di sekitar rumah, kamu dapat mengurangi biaya AC hingga 30 persen dan dengan menyediakan penahan angin (windbreak), menghemat 10-50 persen energi yang dibutuhkan untuk pemanasan.

Pohon juga membantu mengendalikan iklim melalui evapotranspirasi -- sebuah proses di mana air ditarik melalui tanah oleh akar dan menguap dari daun. Udara di sekitarnya mendingin saat air berubah menjadi uap. Satu pohon ek besar, misalnya, dapat mengeluarkan 40 ribu galon air ke atmosfer selama satu tahun.


4. Pohon Melindungi dari Banjir dan Polusi Air

Ilustrasi Hutan, Pohon, Pepohonan. Kredit: jplenio via Pixabay

Pohon-pohon dewasa melindungi masyarakat dari banjir bandang dan tanah longsor dengan cara menstabilkan tanah dan menyerap air -- antara 1.500 dan 2.000 galon air per tahun. Di sisi lain, kurangnya pepohonan dapat menyebabkan peningkatan banjir.

Akar pohon juga menyaring bahan kimia berbahaya dan polutan dari luapan badai yang berakhir di danau, arus dan sungai. Hampir 57 juta orang di Amerika Serikat bergantung pada hutan untuk air minum bersih, menurut sebuah studi Dinas Kehutanan AS baru-baru ini.

Sederhananya, lebih banyak pohon sama dengan air yang lebih bersih.

5. Pohon Meringankan Pikiran Selama Masa-Masa Stres

Jika kita terus merusak lingkungan, kita akan berada dalam kondisi hidup yang sangat membuat stres: kekeringan, badai besar, pandemi, banjir. Akan tetapi, pohon memiliki efek ganda bagi masyarakat, yaitu melawan perubahan iklim sekaligus meredakan stres.

Pepohonan di pedesaan dan khususnya daerah perkotaan, bermanfaat bagi kesejahteraan mental dan fisik kita. Sebuah studi baru-baru ini menyimpulkan bahwa alam perkotaan adalah salah satu cara terbaik bagi daerah metropolitan untuk mendukung penduduk yang terisolasi.

Menghabiskan beberapa menit saja di luar ruangan dapat mengurangi tekanan darah, menghilangkan stres dan membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Namun, ada manfaat bahkan dari melihat alam dari jendela, seperti peningkatan kepuasan kerja. 

Daftar sejumlah pohon endemik Indonesia yang terancam punah. (dok. Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya