Liputan6.com, Jakarta Kompetisi Piala Dunia 2022 telah memasuki matchday kedua. Sejumlah tim juga sudah mulai mengumpulkan tambahan poin usai meraup kemenangan di laga pekan ini.
Namun, nasib buruk dialami oleh tuan rumah Qatar. Mereka hanya bisa fokus menyelenggarakan ajang, tanpa berpartisipasi di laga lanjutan Piala Dunia usai dipastikan tersingkir dari fase grup.
Advertisement
Seperti diketahui, Qatar memang menelan kekalahan dalam dua pertandingan yang dilakoni. Anak-anak asuh Felix Sanchez takluk 0-2 oleh Ekuador dalam duel pembuka. Pasukan tuan rumah juga gagal memetik kemenangan kala menghadapi Senegal pada Jumat (25/11/2022).
Editor Kanal Bola Liputan6.com, Thomas, menilai tersingkirnya Timnas Qatar bukanlah hal mengejutkan. Pasalnya, ini merupakan kali pertama mereka lolos ke putaran final Piala Dunia. Tiket itu pun didapat bukan dari kualifikasi, melainkan jatah sebagai tuan rumah.
Lebih lanjut, Thomas mengeklaim prestasi Qatar sejauh ini memang tak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya di Piala Dunia. Maka tak heran tim racikan Sanchez masih “kaget” pada atmosfer pertarungan kompetisi sepak bola empat tahunan.
“Qatar sendiri, mereka sudah pasti tersingkir ya, tidak lolos (dari fase grup). Qatar selalu kalah di dua pertandingan awal mereka,” ujar Thomas selaku Editor Kanal bola Liputan6.com dalam sesi Liputan6 Update pada Senin (28/11/2022).
”Kegagalan Qatar ini sebenarnya tidaklah mengejutkan. Mereka lolos ke Piala Dunia baru pertama kali, dan lolos lewat jatah sebagai tuan rumah. Sedangkan prestasi sepak bola mereka sendiri masih kurang begitu bagus,” sambungnya.
Situasi Kontras
Kontras dengan situasi Qatar, Prancis justru menjadi tim pertama yang berhak melangkah ke fase selanjutnya. Capaian ini sekaligus mematahkan mitos Piala Dunia, yang menyebut juara bertahan selalu tersingkir dari fase grup.
“Prancis menjadi tim pertama yang memastikan satu tiket ke babak 16 besar setelah mereka dua kali menang dari dua pertandingan yang dilakoni di Qatar. Lolosnya Prancis ini berhasil mematahkan mitos juara bertahan yang selalu tersingkir di fase grup,” tutur Thomas.
Prancis sebenarnya tampil tanpa sejumlah bintang andalannya di Piala Dunia 2022. Karim Benzema bahkan tak bisa ikut menjadi motor serangan Les Bleus.
Walau begitu, Thomas menganggap hal itu justru merupakan berkah buat Kylian Mbappe. Bintang Paris Saint-Germain jadi bisa bermain lebih lepas berkat dukungan dari Olivier Giroud.
“Saat Piala Dunia 2022 dimulai, (Prancis) kehilangan banyak pemain bintangnya, ada Paul Pogba, N’Golo Kante, Karim Benzema, Christopher Nkunku, dan yang terbaru pada saat di Qatar ada Lucas Hernandez yang cedera. Tetapi justru permainan Prancis malah sangat baik di dua pertandingan awal.”
“Kylian Mbappe jadi lepas dengan tidak adanya Benzema, dia jadi tumpuan mencetak gol. Bermain bersama Olivier Giroud di lini depan, Mbappe malah lebih kompak mainnya. Giroud sebagai pemantul, Mbappe jadi lebih leluasa menerobos pertahanan lawan,” tuturnya.
Advertisement
Kejutan Wakil Asia
Tak hanya soal tersingkirnya Qatar dan kelolosan Prancis, Editor Kanal Bola Liputan6.com menilai kejutan wakil-wakil Asia juga menjadi daya tarik dalam perhelatan Piala Dunia 2022.
Seperti diketahui, Arab Saudi dan Jepang sempat mencatatkan kemenangan mengejutkan atas dua unggulan, yakni Argentina dan Jerman di laga perdana. Performa yang solid dipandang sebagai kunci keberhasilan wakil Asia dalam pertandingan tersebut.
“Wakil-wakil Asia tampil sangat mengejutkan di Piala Dunia 2022, terutama Arab Saudi dan Jepang. Arab Saudi bisa mengalahkan Argentina dengan skor 2-1, Jepang juga menang melawan Jerman 2-1. Itu sangat tidak diprediksi karena Jerman dan Argentina merupakan dua unggulan untuk menjadi juara di Piala Dunia 2022,” kata Thomas.
“Keberhasilan mereka karena penampilan yang sangat solid, terutama Arab Saudi. Mereka bermain sangat baik sekali saat mengalahkan Argentina. Mereka harusnya bisa menjadi tim pertama (di Grup C) yang memastikan diri lolos ke babak 16 besar. Sayangnya, mereka tersandung pada saat melawan Polandia, (Arab Saudi) kalah 0-2,” sambung dia.
Terlalu Jemawa
Di sisi lain, Jepang dianggap terlalu jemawa. Usai menamatkan perlawanan Jerman di partai pembuka, Samurai Biru justru berani menempatkan sejumlah pemain kunci di bangku cadangan. Blunder pun terjadi, sehingga mereka kalah dari Kosta Rika.
“Jepang juga sebenarnya kemarin sangat diunggulkan menang melawan Kosta Rika. Merwkaselalu menang di empat pertemuan terakhir dengan Kosta Rika dalam laga uji coba. Sayang, mungkin pelatih Jepang agak terlalu jemawa ya setelah menang melawan Jerman.”
“Mereka menyimpan beberapa pemain kunci, dan sejumlah pemain yang tidak dimainkan di pertandingan melawan Jerman justru diturunkan (saat) melawan Kosta Rika. aAkhirnya malah blunder, mereka justru kalah 0-1 dari Kosta Rika,” ungkap Thomas.
“Wakil Asia lain juga ada dua tim lagi yang menang, (yakni) Iran juga Australia. Jadi sudah ada empat tim dari Asia yang meraih kemenangan. Hanya Qatar dan Korea Selatan yang belum menang. Korea Selatan sendiri baru sekali seri dan baru sekali main, (mereka) akan bertanding nanti malam,” pungkas Thomas.
Advertisement
Laga Brasil vs Swiss
Tak ketinggalan, Thomas juga membahas soal Brasil yang akan melakoni laga kedua Grup G kontra Swiss pada Senin (28/11/2022) pukul 23.00 WIB. Pertandingan ini menjadi hal yang menarik. Pasalnya, Tim Samba tak akan diperkuat oleh Neymar dan Danilo Luis akibat cedera.
“Brasil mendapat kabar buruk ya setelah kemenangan di partai pertama. Mereka kehilangan dua pemainnya, yaitu Neymar dan di pos bek ada Danilo Luiz. Keduanya harus absen di minimal dua pertandingan, alias tidak bisa bermain lagi di fase grup ini,” ungkap Thomas.
Editor Kanal Bola Liputan6.com menilai absennya Neymar memang berpengaruh pada performa Brasil. Namun, efeknya tak akan terlalu signifikan. Tim Samba baru bakal kesulitan jika penggawa andalannya itu masih tidak bisa berlaga di babak setelah 16 besar.
“Absennya Neymar ini tentu akan berpengaruh ya. Neymar merupakan kapten tim dan motor serangan utama serangan Brasil. Namun, materi pemain Brasil sangat lengkap, ya, dari tim utama dan cadangan itu kualitasnya tidak terlalu jauh.”
“Absennya Neymar saya rasa bisa ditutup oleh Bruno Guimares. Itu tidak terlalu berpengaruh untuk di fase grup, tetapi untuk di babak selepas 16 besar atau perempat final itu akan sangat berat kalau Brasil bermain tanpa Neymar,” pungkasnya.