Liputan6.com, Jakarta - Gerai penjualan barang-barang internasional di Sarinah sudah mulai dibuka. Sejumlah toko penjualan ini masuk dalam kategori bebas pajak atau duty free.
Artinya, pembeli tidak akan dikenakan biaya tambahan berupa pajak dari barang impor tersebut. Ada sejumlah toko di Sarinah yang masuk dalam kategori ini.
Advertisement
"Sarinah duty free shop sudah buka," tulis keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (28/11/2022).
Mengutip video singkat yang diterima, ini merupakan kolaborasi antara Sarinah, InJourney, dan Dufry. Terlihat, beberapa gerai yang menjajakan barang internasional berada di salah satu lantai di gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.
Toko bebas pajak ini ada di lantai 4 Gedung Sarinah. Ada beberapa kategori toko yang tertangkap kamera. Pertama, ada kolek jam tangan dengan merek Seiko, Citizen, Emporio Armani, hingga Boss.
Selain itu, ada pula koleksi kacamata dari merek ternama internasional, dan ditampilkan pula koleksi sepatu dan sandal yang juga merek ternama. Makanan dan aksesori lainnya tak ketinggalan berada di salah satu sudut toko tersebut.
Tak berhenti di situ, kain batik khas juga terlihat mejeng di salah satu bagian toko. Disampingnya, ada sejumlah tas dari merek terkenal.
Kemudian, ada kategori produk tembakau di salah satu sudut toko yang menyediakan berbagai macam merek, mulai dari Marlboro hingga Dunhil. Disebelahnya, ada toko minuman beralkohol yang menampilkan beberapa merek ternama.
Rencana Sejak Tahun Lalu
Pembukaan gerai bebas bea ini nyatanya telah masuk rencana Menteri BUMN Erick Thohir setidaknya sejak setahun lalu. Saat itu, Erick menggandeng Dufry.
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan kembali komitmen dan kerja sama salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sarinah dengan Dufry, perusahaan duty free terkemuka di dunia. Komitmen dan kerja sama di bidang ritel, ekspor impor, dan specialty store ini telah dirintis sejak 2020.
Hal itu ditegaskan saat Menteri BUMN Erick Thohir menyempatkan diri bertemu dengan salah satu founder Dufry, Luis Andres N.Holzer di sela-sela kunjungan misi kerja sama bidang energi, kesehatan, dan investasi dengan beberapa pengusaha AS.
Dufry adalah sebuah perusahaan duty free terkemuka di dunia yang berkantor pusat di Switzerland didirikan pada 1865.
Dufry memiliki dan mengoperasikan 2.400 gerai bebas bea di berbagai belahan dunia dengan jumlah pelanggan dan pengunjung sebesar 2,5 miliar orang per tahun adalah market leader global bisnis duty free. Dufry juga pemilik jaringan retail shop Hudson Corporation di Amerika Serikat.
Erick menegaskan kembali komitmen dan kerja sama salah satu BUMNnya yaitu Sarinah dengan Dufry yang telah dirintis 2020.
Advertisement
100 Gerai Bebas Bea
Sarinah akan menyediakan lahan untuk Dufry di Sarinah Thamrin dan membantu pengembangan bisnis duty free di pelabuhan udara internasional di Indonesia lainnya. Kerja sama resiprokal ini memberi luang Indonesia dan Sarinah hadir di berbagai gerai bebas bea Dufry di seluruh dunia.
Dufry menyepakati usulan Erick Thohir agar dalam lima tahun ke depan 100 gerai duty free pilihan di dunia menjajakan produk unggulan UMKM dan komoditas Indonesia antara lain seperti kopi, teh, rempah-rempah, produk kecantikan dan kesehatan serta ekspor rotan, mebel, wastra, serta berbagai hasil bumi nusantara.
"Kita bisa memulai dengan 10 produk super prioritas, super unggul dan super diminati di pasar duty free dan ekspor dulu, selain agar kita fokus, juga dimaksudkan untuk memperoleh consumers insights yang lebih dalam dari dinamika pasarnya,” ujar Erick.