Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta merespons layanan sewa berbagi sepeda atau bike sharing yang kini terbengkalai. Menurut Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, bike sharing terbengkalai karena operator kesulitan pendanaan.
Sebab, teknologi yang kini dipakai operator bike sharing Jakarta masih berbasis 2G, sementara butuh dana untuk mengembangkan menjadi 4G.
“Dari hasil evaluasi rekan-rekan operator existing, Gowes, itu kesulitan pendanaan karena sekarang kan aplikasi mereka masih menggunakan 2G teknologi. Jadi akan upgrade itu, tentu perlu investor untuk itu,” kata Syafrin saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2022).
Baca Juga
Advertisement
Kini bike sharing pun sedang dalam tahap evaluasi seiring dengan terbitnya Pergub Nomor 36 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Sepeda Terintegrasi Angkutan Umum Massal.
“Sebagaimana diketahui sejak tahun 2020 kami melakukan uji coba sepeda sewa/bike sharing sambil menunggu regulasi. Dalam uji coba, operator yang berminat adalah Gowes,” kata Syafrin.
Syafrin juga mengungkapkan, terdapat beberapa operator yang tertarik untuk mengelola bike sharing di Jakarta dengan pola yang baru.
“Ada beberapa operator yang berminat untuk masuk pengelolaan bike share di Jakarta dengan pola baru yang diatur dalam Pergub tadi. Ada beberapa ada BUMD juga yang sudah berminat tapi saya kurang paham list-nya,” tambah Syafrin.
Reporter: Lydia Fransisca
Merdeka.com
Anies Targetkan Jakarta Punya Lajur Sepeda hingga 535,6 Km
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menambah lajur sepeda dan pejalan kaki di ibu kota. Sebanyak 535,68 kilometer lajur sepeda ditargetkan rampung hingga 2026.
Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 25 Tahun 2022 Tentang Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2023-2026.
"Telah direncanakan pembangunan lajur sepeda sepanjang 298 km yang terhubung dengan jaringan angkutan umum massal, dan pada tahun 2026 ditargetkan total lajur sepeda sepanjang 535,68 km," kata Anies yang dikutip dari Pergub RPD 2023-2026 pada Jumat (23/9/2022).
Selain penambahan lajur sepeda, orang nomor satu di DKI Jakarta itu juga bakal menambah ruang pejalan kaki hingga 1.808.594 meter persegi.
Diketahui, saat ini Anies telah membangun jalur pejalan kaki seluas 1.258.594 meter persegi yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung hingga 2022.
"Lalu, pada tahun 2026 (jalur pejalan kaki) ditargetkan peningkatan luas menjadi 1.808.594 meter persegi," ujar dia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, penambahan jalur sepeda hingga jalur pejalan kaki akan difokuskan pada lokasi jalan arteri sekunder dan kolektor sekunder, kawasan simpul-simpul transit, kawasan pesisir pantai Jakarta, dan kawasan lainnya yang diatur sebagai pusat layanan perkotaan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Advertisement