Liputan6.com, Jakarta - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) atau ANJ baru-baru ini menerima hasil penilaian ESG Risk Rating yang dilakukan oleh Sustainalytics dengan nilai 18,3 atau masuk dalam kategori risiko rendah.
Dengan nilai tersebut, Austindo Nusantara Jaya menempati peringkat pertama sebagai perusahaan dengan risiko ESG paling rendah dari 95 perusahaan pertanian dan peringkat ke-10dari 601 perusahaan industri makanan global yang dinilai Sustainalytics. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).
Advertisement
Sementara itu, penilaian tahunan yang dirilis Rabu, 23 November 2022 oleh Sustainability Policy Transparency Toolkit (SPOTT), sebuah platform penilaian transparansi, menunjukkan peningkatan skor ANJ sebesar 8.2 poin dibanding tahun 2021 menjadi 91.1 persen.
Perseroan menyatakan, skor yang lebih tinggi ini mengindikasikan perusahaan secara relatif lebih transparan jika dibandingkan perusahaan lainnya dengan skor lebih rendah.
Dengan penilaian tersebut ANJ mendapatkan peringkat pertama di antara perusahaan yang berkantor pusat di Indonesia dan peringkat ke-4 dari 100 produsen, pengolah dan pedagang minyak kelapa sawit secara global yang dinilai melalui platform penilaian SPOTT.
Adapun, kedua prestasi tersebut merupakan peningkatan signifikan dibandingkan capaian pada 2021. ANJ mendapatkan kategori risiko ESG yang rendah karena dinilai oleh Sustainalytics sebagai perusahaan dengan manajemen risiko ESG yang sangat kuat di sektor perkebunan.
Sedangkan, skor SPOTT ANJ terus meningkat dari tahun ke tahun yang menunjukkan perusahaan semakin transparan dan konsisten dalam menyajikan informasi keberlanjutan yang berkualitas kepada publik.
Pengelolaan Risiko ESG
Sejalan dengan visi misi perusahaan, Perseroan menyatakan berkomitmen untuk menjadi perusahaan kelapa sawit di Indonesia yang terdepan dalam menerapkan kelapa sawit berkelanjutan dan pengelolaan risiko ESG.
“Keberhasilan ini dapat diraih karena pelaksanaan ESG tercermin dalam nilai-nilai perusahaan sehingga tidak hanya menjadi tanggung jawab satu fungsi saja tetapi menjadi tanggung jawab setiap karyawan. Pencapaian rating Sustainalytics dan nilai SPOTT yang telah diterima oleh ANJ merupakan sebuah apresiasi dan penyemangat bagi kami untuk terus menjalankan komitmen dan inisiatif keberlanjutan kami secara konsisten,” ujar Direktur Utama ANJ, Lucas Kurniawan, dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Selasa (29/11/2022).
Sebelumnya, melalui dua anak perusahaannya, PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM) dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA), ANJ telah berhasil meraih dua penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021. Hal ini menempatkan ANJ sebagai satu-satunya perusahaan sawit yang memperoleh penghargaan PROPER Emas.
Advertisement
Produksi CPO hingga Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengumumkan kinerja operasional dan keuangan kuartal III 2022 yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode ini, ANJ mencatat peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) sebesar 1,8 persen dari 200.661 metrik ton (mt) pada kuartal III 2021 menjadi 204.220 mt pada kuartal III 2022.
Sementara itu, harga CPO terus mengalami tren penurunan selama kuartal III 2022 sebagai dampak dari peningkatan pasokan global.
Direktur Utama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, Lucas Kurniawan menjelaskan, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan hasil produksi di Malaysia, peniadaan pungutan ekspor di Indonesia guna mengurangi dampak berlimpahnya persediaan CPO domestik, serta melambatnya permintaan dari negara-negara maju karena kekhawatiran akan resesi global dan lockdown berkepanjangan di Cina.
“Namun demikian, ANJ mencatatkan peningkatan Harga Jual Rata-Rata (HJR) sebesar 16,8 persen untuk CPO sebesar USD 878 per mt pada kuartal ketiga 2022. Peningkatan tersebut lebih tinggi dari HJR pada periode yang sama di tahun lalu, yaitu sebesar USD 752 per mt,” ungkap Lucas dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (3/11/2022).
Kinerja Keuangan Kuartal III 2022
Sedangkan HJR untuk PK pada kuartal ketiga 2022 meningkat 31,5 persen lebih tinggi, yaitu sebesar USD 630 per mt. Untuk HJR PKO tercatat mengalami peningkatan 51,9 persen menjadi USD 1.509 per mt pada kuartal III 2022 dari USD 933 per mt pada periode yang sama pada 2021.
ANJ mencatat laba bersih sebesar USD 21 juta, turun sebesar USD 3,7 juta dibandingkan dengan laba bersih sebesar USD 24,7 juta pada kuartal III 2021. Hal itu disebabkan oleh peningkatan beban pokok pendapatan pada kuartal III 2022 karena pembelian TBS eksternal yang lebih tinggi dan juga dampak dari kenaikan harga pupuk dan solar.
“Dengan dibukanya kembali keran ekspor serta keringanan berupa pembebasan pungutan ekspor sampai dengan akhir tahun, prospek bisnis kelapa sawit masih akan terus tumbuh. Kami perkirakan tren positif produksi CPO akan berlanjut pada kuartal empat 2022,” ujar Lucas.
Advertisement