Kemenkes Optimistis Target Imunisasi Polio di Pidie Aceh Tercapai

Target imunisasi polio di Pidie Aceh optimis dapat tercapai.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Nov 2022, 18:00 WIB
Seorang anak lak-laki menerima imunisasi polio dari petugas medis saat berlangsung vaksinasi massal di Sigli Town Square, Pidie, Aceh, Senin (28/11/2022). Kementerian Kesehatan melakukan vaksinasi massal sebanyak 1.000 anak dari target target 9.940 anak. (AP Photo/Riska Munawarah)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia telah memulai pemberian imunisasi Polio serentak selama sepekan yang ditargetkan kepada 95.603 anak berusia nol sampai 12 tahun di Kabupaten Pidie, Aceh pada Senin, 28 November 2022. 

Ketua Tim Kerja Perilaku Ibu Hamil, Anak dan Remaja, Direktorat Promosi Kesehatan Kemenkes RI Herawati optimistis target imunisasi Polio di Pidie, Aceh dapat tercapai. Terlebih lagi, imunisasi polio sangat penting sebagai upaya pencegahan dari virus Polio.

"Oh iya, harus optimis (tercapai target sasaran anak yang diimunisasi) dong. Caranya, ya ayo kita bergandengan tangan! Karena ini kan untuk anak bangsa gitu lho ke depannya," ucap Hera, sapaan akrabnya kepada Health Liputan6.com usai acara 'Fight for Access Accelerator' di The Dharmawangsa Jakarta pada Selasa, 29 November 2022.

Demi mencapai target imunisasi Polio, ditegaskan Hera, harus melakukan pendekatan mendalam kepada masyarakat setempat. Di Aceh sendiri, yang mana imunisasi terkendala soal keyakinan dan adat setempat membutuhkan pendekatan khusus.

"Ya kita memang harus melakukan imunisasi kepada anak-anak. Kepada orang-orang yang memang kadang-kadang tidak mau (untuk membawa anak imunisasi) itu harus ada pendekatan khusus ya," tegasnya.

"Biasanya kita menggunakan tokoh agama, tokoh masyarakat. Supaya pendekatannya mereka tuh bisa diyakinkan, bahwa imunisasi itu memang harus buat anak-anak. Buat kita-kita juga kan, apalagi sekarang sudah diperbanyak, tadinya ada 11 jenis imunisasi lengkap, sekarang ada 14 imunisasi."


Imunisasi Polio Massal

Petugas kesehatan berbincang dengan orang tua bayi setelah melakukan imunisasi anak di sebuah Pukesmas di Banda Aceh, Aceh, Senin (15/6/2020). Memasuki tatanan normal baru, pelayanan imunisasi anak kembali dibuka setelah sebelumnya sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, imunisasi Polio massal bertajuk, Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) ini digelar sebagai tindaklanjut dari Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

“Hari ini, kita telah mulai memberikan imunisasi polio massal kepada anak-anak di Kabupaten Pidie. Alhamdulillah, hari ini sudah 14.000 anak yang diimunisasi,” katanya usai Pencanangan Sub PIN di Alun-Alun Kota Sigli, Aceh pada Senin, 28 November 2022.

Lebih lanjut, Maxi menyebutkan, tak hanya di Kabupaten Pidie saja, Sub PIN Polio juga akan dilaksanakan di 21 Kabupaten/Kota di Aceh. Pelaksanaan akan dilakukan secara bertahap sebanyak 2 putaran dengan target total sasaran sekitar 1.217.939 anak rentang usia nol sampai 12 tahun.

Secara rinci, Sub PIN putaran pertama dilaksanakan di Kabupaten Pidie mulai 28 November 2022. Kemudian di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara dan Kota Sabang akan dimulai 5 Desember 2022.

Untuk di kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh akan dimulai pada 12 Desember 2022.


Target Capai 95 Persen

Imunisasi / Foto: unsplash - diana polekhina

Adapun Sub PIN putaran kedua akan dimulai minggu keempat Januari 2023. Ini meliputi seluruh wilayah di Provinsi Aceh.

Pada masing-masing putaran imunisasi massal Polio di Aceh akan menggunakan vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) kemasan 50 dosis per vial yang diproduksi oleh PT. Bio Farma Tbk.

Vaksin Polio ini digunakan hanya pada pelaksanaan Sub PIN dalam rangka penanggulangan KLB Polio Tipe 2.

“Masing-masing putaran Sub PIN akan dilaksanakan dalam waktu satu minggu ditambah 5 hari sweeping. Jarak minimal antarputaran adalah satu bulan, dengan target capaian sekurang-kurangnya 95 persen merata di seluruh wilayah,” lanjut Maxi Rein Rondonuwu dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (29/11/2022).

“Kita harapkan target tersebut bisa tercapai, namun bila masih ditemukan risiko penularan, maka akan dilakukan Sub PIN putaran berikutnya. Hal ini untuk memastikan penularannya benar-benar bisa kita hentikan."


Temuan Polio di Pidie Aceh

ilustrasi deteksi virus | pexels.com/@shvetsa

Pada kasus Polio di Kabupaten Pidie Aceh, ditemukan tiga anak positif virus Polio tanpa gejala lumpuh layuh mendadak.

Temuan ini sesuai hasil pemeriksaan lanjut anak usia di bawah 5 tahun yang tinggal di sekitar anak yang positif kasus Polio pada awal November 2022 lalu. Pemeriksaan tinja melalui Targeted Healthy Stools Sampling dilakukan sebagaimana dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebelumnya, awal November 2022 ditemukan satu kasus Polio di Kabupaten Pidie, Aceh sehingga Kabupaten Pidie menetapkan Kejadian Luar Biasa Polio.

Kemudian dilakukan penelusuran epidemiologi di sekitar lokasi kasus polio melalui pemeriksaan tinja terhadap 19 anak sehat dan bukan kontak dari kasus yang berusia di bawah 5 tahun. Hal ini dilakukan untuk menilai apakah sudah terjadi transmisi di komunitas.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap 19 anak, didapati tiga anak positif virus Polio” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril di Jakarta pada Kamis (24/11/2022).

Infografis WHO Optimistis Akhiri Tahap Akut Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya