Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengapresiasi program reformasi birokrasi yang telah efektif menekan korupsi di tingkat kepala daerah. Khususnya berkat transformasi digitalisasi lewat peluncuran e-katalog.
Namun ternyata, ia menambahkan, masih ada sejumlah kelompok pejabat daerah yang terciduk melakukan proses jual/beli jabatan.
Advertisement
"Dengan e-Katalog itu kalau Anda amatin, hampir tidak ada sekarang kepala daerah ditangkap masuk penjara gara-gara korupsi di APBD," kata Luhut di Jakarta, Selasa (29/11/2022).
"Coba amati. Yang ditangkap itu karena jual/beli jabatan," ujar dia.
Ke depan, pemerintah disebutnya bakal terus berkomitmen untuk mengurangi aksi kecurangan yang dilakukan oleh seluruh oknum pejabat, baik di tingkat pusat sampai ke daerah.
"Tapi nanti pelan-pelan kita perbaiki lagi itu. Jadi nanti harapan saya, kalau ini nanti terus berjalan, orang yang mau jadi bupati, jadi walikota, jadi gubernur harus orang yang betul pengen ngabdi," tegasnya.
"Kalau orang yang pengen cari makan dari sana, sulit kalau dari APBN, karena hampir pasti ketahuan. Atau saya pastikan pasti ketahuan," imbuh Luhut.
Adapun laporan tersebut sama seperti yang disampaikan Luhut pada Maret 2022 silam. Kala itu, ia mengutarakan, sudah 6-7 bukan terakhir tidak ada pemimpin daerah yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Alokasi APBD
Menurut dia, salah satu rahasianya karena alokasi APBD di instansi daerah kini lebih transparan, sebab sudah terdigitalisasi. Sehingga setiap orang bisa mengakses dan memantaunya.
"Coba lihat, pemimpin-pemimpin daerah selama 6-7 bulan terakhir, enggak ada yang ketangkap OTT karena penyalahgunaan APBD? Enggak ada karena semua APBD sekarang itu digitalisasi, transparansi," kata Luhut dalam sesi bincang virtual, Selasa (15/3/2022).
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ia berkomitmen untuk terus mengembangkan proses digitalisasi. Salah satunya, lewat peluncuran e-Katalog.
"e-Katalog itu kita punya government procurement Rp 1.170 triliun tiap tahun. Itu bertahun-tahun kita lakukan dan sebagian besar itu adalah impor, mungkin 70-80 persen," terang Luhut.
Advertisement
Luhut Tantang Debat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Jangan Bohongi Rakyat!
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengklaim kondisi ekonomi Indonesia secara data hampir seluruhnya menunjukan pertumbuhan positif. Dia lantas mengajak sekelompok orang yang masih mendebatkan pertumbuhan ekonomi positif tersebut.
Meski secara kondisi, Luhut tidak memungkiri situasi global masih belum lepas dari berbagai permasalahan, salah satunya akibat konflik geopolitik Ukraina-Rusia.
"Tapi kalau keadaan tahun ini belum baik, Indonesia makro ekonomi masih bagus. Semua katakan data. Jadi jangan kita debat dengan tanpa data," ujar Luhut dalam acara Wealth Wisdom yang diselenggarakan Bank Permata di Pacific Place, Jakarta, Selasa (29/11/2022).
"Kalau ada pengamat bicara ke Anda ngomong gini-gitu, kasih tunjuk datamu. Jangan bohongi rakyat," tegas Luhut.
Mengacu pada data yang ada, ia menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2022 masih terjaga di kisaran 5,7 persen. Dia pun optimistis ekonomi nasional masih berada di kisaran 5 persen sampai akhir tahun.
"Utang kita juga dianggap paling rendah. Jadi kalau orang bilang Rp 7.000 triliun, darimana datanya. GDP kita kan naik, pertumbuhan ekonomi bagus, stock exchange juga bagus. Kemudian exchange rate di bursa juga bagus," imbuh Luhut.
Menurut dia, seluruh angka dan data tersebut menunjukan bahwa ekonomi Indonesia masih bagus di tengah pelemahan global. Itu disebutnya bisa jadi pegangan seluruh masyarakat.
"Jadi data-data kalau kita lihat, semua data, ini angkanya masih baik. Jadi yang salah dimana? Enggak ada," pungkas Luhut Binsar Pandjaitan.
Cerita Menko Luhut Bisa Berteman dengan Jokowi, Dimulai 12 Tahun Silam
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap awal mula kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semua dimulai pada 12 tahun silam saat keduanya masih berstatus pengusaha.
Ini dia ungkapkan pada acara Gen Z dan Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan yang digelar Liputan6.com, Kamis (24/11/2022)."Saya bertemu lebih 12 tahun lalu waktu saya jadi pengusaha dan beliau pengusaha mebel," jelas Luhut.
Bisa dibilang ternyata secara tidak langsung pertemanan Menko Luhut terjadi usai merespons permintaan anak bungsunya.
Kala itu, Luhut yang sedang menjalankan bisnis pertambangan mendapatkan masukan dari sang anak agar menjalankan bisnis dengan memperhatikan lingkungan dengan baik.
Mendengarkan permintaan sang anak, Luhut kemudian mencari pengusaha yang mau diajak kerjasama. "Saya pikir benar juga saran anak paling kecil dan bilang ke direktur carikan dulu partner yang bisa membuat end product dari kayu yang ada dan dipotong dengan benar dan akhirnya dicari ketemu Pak Jokowi," jelas Luhut.
Pendek cerita, dari sini Luhut berkenalan dengan Jokowi. "Dari situ perkenalan saya dengan beliau tapi kan saya jenderal bintang 4 duit usaha lumayan, sudah menperindah dan segala macam dan jokowi baru mau walikota, tapi saya bilang jangan pernah memandang rendah orang, kita harus selalu santun, sopan sama orang walau lebih tua," lanjut Luhut.
Advertisement