Liputan6.com, Jakarta Timnas Belgia menderita kekalahan dari Maroko pada laga kedua Grup F Piala Dunia Qatar 2022. Bertanding di Al Thumama Stadium, Minggu 27 November 2022, Belgia ditumbangkan dengan skor 0-2.
Dua gol kemenangan Maroko dicetak oleh Abdelhamid Sabiri dan Zakaria Aboukhal. Kemenangan ini membuat peluang Maroko untuk lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 terbuka lebar.
Advertisement
Karena kekalahan itu, kondisi ruang ganti dari Belgia disebutkan sempat panas. Tak mau menjadi panas, bintang Real Madrid Thibaut Courtois mencoba meluruskan walaupun sempat marah karena pemberitaan tersebut.
Dia murka dengan pemberitaan adanya perpecahan di Belgia, dan menyatakan orang yang mengeluarkan isu itu karirnya akan berakhir di tim nasional. Courtois menegaskan generasi emas Belgia tidak pernah merasa pudar, meski sebagian besar sudah berusia kepala tiga.
Courtois menyatakan, kekalahan dari Maroko memang membuat penggawa Belgia terlalu larut dalam emosi. Namun ia menganggapnya sebagai hal yang wajar, dan itu tidak membuat adanya perpecahan di dalam tim.
"Tidak ada masalah dalam tim. Itu hanya upaya pihak luar untuk menciptakan masalah internal,karena kami tahu harus memberikan segalanya pada hari Kamis (melawan Kroasia)," tegas Courtois seperti yang dikutip dari Metro, Rabu (30/11/2022).
"Sebagai sebuah tim, kami tidak bisa membiarkan negativisme ini mempengaruhi kami. Kami berbicara satu sama lain, atau secara individu, atau berbicara dalam tim untuk menyelesaikan semuanya bersama-sama," tegasnya.
Courtois juga membantah generasi emas Belgia sudah habis, mengingat mereka sudah berusia kepala tiga. Menurut kiper Real Madrid ini, usia tidak memberikan pengaruh besar kepada pemain. Ia mencontohkan kesuksesan Real Madrid menjadi jawara Liga Champions.
Di sisi lain, sejumlah media menyebutkan adanya keretakan di kubu Belgia yang melibatkan Jan Vertonghen, Kevin De Bruyne, dan Eden Hazard.
Kalah, Posisi Puncak Tergusur
Kekalahan dari Maroko membuat Belgia tergusur dari puncak klasemen sementara. Padahal Kevin De Bruyne dan kawan-kawan bakal mengamankan tempat di babak gugur Piala Dunia Qatar jika memenangkan laga itu.
Kini pasukan Roberto Martinez mendapat tugas berat di partai pamungkas. Belgia mesti membungkam Kroasia, Kamis (1/12/2022).
Sementara Maroko kini ke puncak tabel dengan raihan empat angka. Meski perjuangan juga belum selesai, kemenangan atas favorit Belgia setidaknya menumbuhkan kepercayaan diri mereka sebelum menghadapi Kanada di duel penutup grup.
Advertisement
Komentar Bintang City Buat Panaskan Situasi
Semntara itu, dari kekalahan ini, gelandang andalan Belgia, Kevin De Bruyne pun mulai hilang pengharapan. Dia merasa Belgia bahkan tidak memiliki kesempatan juara.
Bagi De Bruyne, Piala Dunia edisi sebelumnya di Rusia adalah kesempatan emas bagi Belgia untuk angkat trofi, tapi tidak dengan kali ini.
"Belgia punya peluang di 2018. Kami adalah tim yang bagus,namun sekarang semakin tergerus usia. Dan kami kehilangan banyak pemain kunci," kata De Bruyne.
"Kami memang kedatangan beberapa pemain baru yang bagus, namun tidak sebanding dengan 2018. Saya melihatnya dari sisi luar," sambungnya lagi dikutip Metro.
Prestasi Belgia di Piala Dunia
Piala Dunia 2022 adalah partisipasi Belgia yang ke-14 sejak menjalani debut di ajang terbesar ini pada 1930.
Sejak keikutsertaanya, Belgia sejatinya bukan tim yang mengerikan. Dalam enam edisi pertama, capaian terbaik Belgia cuma sampai babak 16 besar.
Baru pada Piala Dunia 1986, Belgia berhasil mencapai tempat keempat, usai dikalahkan Prancis 4-2.
Setelah itu, prestasi Belgia mengalami pasang surut. Pada Piala Dunia 2018, Belgia tampil dengan skuad mewah.
Nama-nama terkenal di liga top Eropa mengisi setiap lini. Namun, Belgia gagal menjadi juara. Mereka hanya mampu meraih posisi ketiga.
Advertisement