Liputan6.com, Jakarta - PT WIR Asia Tbk melalui anak usaha PT Mata Nilai Republik (MNR) dan grup Salim melalui PT Surya Semesta Karya Persada akan menambah penyertaan modal di PT Metaverse Indonesia Makmur (MIM) senilai Rp 200 miliar secara bertahap. Penambahan modal itu dilakukan secara bertahap hingga 28 November 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (30/11/2022), PT WIR Asia Tbk menyatakan, penambahan modal ini bagian dari pengembangan platform metaverse atau yang dikenal Nusameta yang sedang dilakukan oleh perseroan melalui MIM. Perseroan melihat ekosistem platform saat ini dimiliki perseroan sangat relevan sebagai salah satu fondasi metaverse yang merupakan salah satu iterasi web 3.0 yang merupakan evolusi lebih lanjut dari web 2.0.
Advertisement
“Pengembangan metaverse nanti akan dapat mendukung MIM sebagai potensi sumber pendapatan baru bagi perseroan. Sehingga hal tersebut dapat mendorong peningkatan kinerja perseroan di masa yang akan mendatang,” tulis perseroan.
Perseroan memutuskan penyertaan penambahan modal di MIM dilakukan melalui MNR dengan pertimbangan terdapat penggunaan teknologi yang telah dikembangkan dan diaplikasikan di ekosistem MNR. “Teknologi tersebut akan digunakan oleh platform metaverse yang sedang dikembangkan oleh MIM,” tulis perseroan.
Penilai independen perseroan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Syarif, Endang dan Rekan memberikan penilaian wajar terhadap transaksi tambahan setoran modal itu berdasarkan pertimbangan analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantatif. Setelah transaksi tersebut, pemegang saham MIM antara lain PT Mata Nilai Republik sebesar 51 persen atau jumlah saham 107.100.000 dan PT Surya Semesta Karya Persada sebesar 49 persen atau sebesar 102.900.000 saham.
Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi seiring MNR merupakan anak usaha WIR Asiamemiliki 51 persen saham di MIM.
Grup WIR dan Salim Bentuk Joint Venture untuk Metaverse
Sebelumnya, tantangan bisnis di era digital bukan hanya menuntut sumber daya manusia (SDM) yang unggul, namun juga dukungan teknologi tinggi untuk mampu bersaing di kancah domestik maupun global.
Sebagai pelopor perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) di Asia Tenggara, PT WIR Asia, Tbk (WIR Group) menjawab tantangan tersebut dengan membentuk joint venture bersama Salim Group untuk mengembangkan platform metaverse guna memastikan jaringan bisnisnya tetap terdepan dan kompetitif.
Perusahaan joint venture ini dibentuk dengan tujuan untuk mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Nota kesepahaman kerja sama strategis ini ditandatangani oleh Direktur Utama WIR Group, Michel Budi Wirjatmo dan Executive Director Salim Group, Axton Salim.
Axton menilai kerja sama melalui joint venture dengan WIR Group akan memberikan kesempatan luar biasa bagi pengembangan bisnis korporasi di masa depan.
“Dengan mengadopsi platform metaverse, kami bisa menggali potensi dan peluang-peluang bisnis yang sebelumnya tidak terbayangkan,” ujar Axton dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2022).
Advertisement
Hadirkan Solusi Teknologi Terdepan
Di sisi lain, Michel menyatakan terima kasih kepada grup Salim atas kepercayaannya untuk berkolaborasi dan membentuk joint venture dengan grup WIR dan akan menghadirkan solusi teknologi terdepan berdasarkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam pengembangan teknologi metaverse yang sudah diakui di banyak negara.
“Kami memiliki kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Artificial Intelligence (AI), yang dapat mendukung bisnis Salim Group memasuki era baru digital tanpa batas melalui teknologi metaverse yang kami kembangkan,” tutur Michel.
Michael menambahkan, dunia metaverse yang tanpa batas bukan saja akan membuat bisnis menjadi lebih efisien dan efektif, tetapi juga menghadirkan peluang-peluang baru. Namun demikian, diperlukan cara-cara khusus untuk menavigasi pengguna dalam berinteraksi dan memanfaatkan peluang yang tersedia di dunia metaverse.
“Dengan keahlian dan pengalaman WIR Group yang telah merintis pengembangan teknologi metaverse sejak 2009 dan menyelesaikan ribuan proyek di sejumlah negara. Kami optimis bisa membantu industri termasuk Salim Group untuk masuk dan menjelajahi dunia metaverse guna menghadirkan inovasi dan terobosan baru serta memanfaatkan setiap peluang yang ada demi pengembangan usaha,” pungkas Michel.
Fokus Garap Metaverse di Indonesia
PT WIR Asia Tbk (WIRG) mengumumkan kerja sama dengan Grup Salim. Dua grup ini membentuk perusahaan patungan (join venture) untuk mengembangkan platform metaverse.
Perusahaan joint venture ini dibentuk dengan tujuan mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Alih-alih fokus pada proyek tersebut, perseroan juga belum memiliki rencana lebih lanjut mengenai kerja sama lain dengan grup Salim.
“Saat ini fokus kami untuk metaverse dengan teritori yang ada di Indonesia. Itu yang akan kita kembangkan sama-sama,” kata Direktur Utama PT WIR Asia Tbk Michel Budi dalam webinar Indonesia Investment Education, ditulis Minggu (29/5/2022).
Namun, ia enggan menyebutkan lebih detil mengenai investasi tersebut. Termasuk nilai investasi dan porsi kepemilikan masing-masing pihak dalam perusahaan patungan itu.
"Untuk nilai dengan presentasi kita akan infokan seuai dengan jadwal yang ditetapkan,” imbuhnya.
Michel menambahkan, kerja sama keduanya akan menghadirkan solusi teknologi terdepan berdasarkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam pengembangan teknologi metaverse yang sudah diakui di banyak negara.
PT WIR Asia Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia dan Asia Tenggara yang menyediakan jasa teknologi realitas digital dan metaverse melalui augmented reality, virtual reality dan artificial intelligence yang memungkinkan terciptanya interaksi antara dunia nyata dan virtual.
"Kami besyukur bisa dapatkan mitra dari Salim yang dukung pengembangan ini. Mereka terdepan di sektornya dan kami di tekno nya sehingga kerja sama kedua pihak akan bisa membawa lompatan yang lebih jauh untuk mengembangkan metaverse di Indonesia,” ujar Michel.
Advertisement