Liputan6.com, Jakarta - Momen menegangkan hingga kocak pada sidang lanjutan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa, 29 November 2022 kemarin menarik perhatian masyarakat.
Sebelum persidangan dimulai, masyarakat disuguhi momen romantis Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi. Ferdy Sambo yang nampak menyambut istrinya dengan pelukan dan ciuman di kening.
Advertisement
Momen menegangkan terjadi saat majelis hakim meminta jaksa pentuntut umum (JPU) memutar rekaman CCTV yang sempat hilang. Terlihat wajah mantan Kadiv Propam Polri tersebut nampak tegang.
Kemudian, ada juga momen haru saat mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit bertanya kepada Ferdy Sambo mengapa dirinya melibatkan para anggota polri yang lain.
Setelah momen menegangkan dan haru, muncullah momen kocak yaitu seorang wanita yang memakai kaos putih bergambar wajah Ferdy Sambo yang nyelonong masuk ke ruang sidang serta mendekati Ferdy Sambo hingga dirinya kebingungan.
Momen tersebut menjadi sorotan masyarakat serta warganet. Seperti apa tanggapan warganet?
Momen Menegangkan
Ketua Majelis hakim, Wahyu Iman Santosa, memerintahkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk memutarkan rekaman CCTV yang katanya sempat hilang. Bersama-sama Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan para penasehat hukum menonton rekaman CCTV tersebut.
Kemudian salah satu akun Tiktok @kata_ysp, mengunggah cuplikan sidang yang memperlihatkan Ferdy Sambo dan kuasa hukumnya menonton rekaman CCTV yang katanya sempat tersambar petir itu. Berikut beberapa tanggapan warganet:
"cctv d samber petir.. d anter k gludug.. gluduk anter k air hujan.. air hujan anter k JPU.. Kwkwkwk," tulis @nitasabanakebaya.
"Yg megang cctv ini bnr2 org baik," tulis @udahasing0.
"Pengacara nya kaget, dia pikir gak ada video ini," tulis @andrewsealtielsit.
"340 pokoknya pak hakim," tulis @viona_ranada.
"Ternyata petir sudah mengembalikan CCTV nya akrena gk dpt amplop cokelat," tulis @eyindeviani.
Momen Haru
Tak hanya momen menegangkan, kali ini momen haru terlihat langsung dari wajah Ferdy Sambo. Ferdy Sambo nampak menahan tangis saat dirinya menjawab pertanyaan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit.
Akun Tiktok @kampungkeling7, mengunggah cuplikan video saat mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit memberi pertanyaan kepada Ferdy Sambo mengapa dirinya melibatkan para anggota Polri dalam masalah pribadi Ferdy Sambo.
"Mungkin sebelum saya beralih yang lain, mungkin saya diberi kesempatan buat senior saya Pak Sambo. Untuk menyampaikan pertanyaan saya ke Pak Sambo kenapa kami harus dikorbankan dengan masalah ini?" ucap Ridwan dengan suara lirik mengutip akun Tiktok @kampungkeling7.
Pertanyaan tersebut dijawab Ferdy Sambo melalui video yang di-posting oleh akun yang sama yaitu @kampungkeling7.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang mulia kepada adik-adik saya. Karena saya sudah memberikan keterangan yang tidak benar di awal dan pada sidang kode etik, di semua proses pemeriksaan saya sudah sampaikan adik-adik ini enggak salah, saya yang salah," kata Ferdy Sambo dengan suara lirih sembari menahan tangis.
Lebih lanjut, Ferdy Sambo juga menyebut, 'adik-adiknya' itu juga harus dihukum karena dianggap mengetahui peristiwa tersebut. "Saya sangat menyesal jadi saya sekali lagi mohon maaf," jawab Ferdy Sambo dengan suara lirik sambil menahan tangis," katanya.
Mantan perwira tinggi Polri itu membela para juniornya. Menurut pria 49 tahun ini, junior yang turut membantunya tersebut tidak bersalah.
"Saya akan bertanggung jawab, saya sudah sampikan tapi mereka tetap di proses mutasi dan demosi. Sehingga saya setiap berhubungan dengan penyidik dan adik-adik saya ini, saya pasti akan merasa goyang dan bersalah yang mulia. Saya sekali lagi menyampaikan perohonan maaf kepada adik-adik dan anggota. Terima kasih," lanjutnya.
Advertisement
Tanggapan Masyarakat Atas Permintaan Maaf Sambo
Berikut tanggapan beberapa warganet melihat Ferdy Sambo berkaca-kaca sambil mengucapkan permohonan maaf dari cuplikan video akun Tiktok @kampungkeling7:
"Bpk akan di maafkan oleh adik2 bpk jika bpk dgn hati yg tulus mau mengakui kesalahan bpk dan buka semua kebenarannya.." tulis @me_libraa.
"SAYA HANYA INGIN TAHU MOTIF DI BALIK SEMUA INI," tulis @yellowago.
"Kalo yang ini keliatan tulis sih," tulis @wulannzy_.
"Penyesalan selalu datang di akhir, kalo di awal itu pendaftaran om rambo," tulis @everyoneline0.
"Kalo skenario g kebongkar g akan kelihatan penyesalan," tulis @prastisia_inke.
Momen Kocak: Perempuan Fans Sambo
Momen menarik lainnya, saat seorang perempuan mengenakan baju putih bergambarkan wajah Ferdy Sambo tiba-tiba masuk menghampiri Ferdy Sambo sebelum sidang diskors. Diketahui perempuan tersebut bernama Sarifah yang memang ngefans berat dengan Ferdy Sambo.
"Ni perempuan akun tiktoknya Syarifah siapa gitu, lupa kepanjangannya, dia jth cinta banget m sambo," tulis @bysyamsuryachmad3.
"Segitunya Sarifah," tulis @yeyen717.
Salah satu akun Tiktok @peppyysam dan @paksambokece, memposting cuplikan video saat Ferdy Sambo dihampiri wanita tersebut. Berikut beberapa komentar warganet:
"Pak Sambo bingung dan takut. Wajar beliau takut karena mantan jenderal yg biasa tegas tiba2 ada perempuan tdk dikenal dtg mana ada bininya disana," tulis @erinda_rizki20.
"Baru kli ini sidang kasus byk pensnya," tulis @suningsi6.
"Berani bangett woi," tulis @ppyysf.
"Cieeeee yg punya penggemar," tulis @ahulirahayu.
"Gw demen sambo tp gk gini jg, gw maluuuu," tulis @adesna3.
Advertisement
Bharada E Ulas Pertengkaran Sambo dan Istri
Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) bertanya kepada terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E saat menjadi saksi sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, terkait pertengkaran antara Ferdy Sambo-Putri Candrawathi sebelum peristiwa Magelang.
"Apakah ada peristiwa lain yang misalnya semacam kayak pertengkaran antara saudara PC dengan FS atau saudara PC dengan Yoshua?" tanya hakim ke Bharada E di PN Jaksel, Rabu (30/11/2022).
"Siap Yang Mulia, jadi pada waktu bulan Juli itu saya agak lupa tanggalnya, saya sempat naik piket bulan akhir Mei bersama almarhum, padahal almarhum ini ajudan Ibu. Tapi karena Bang Mathius diperintahkan untuk standby di Saguling, jadi yang naik piket bersama saya itu almarhum, selepas dinas saya balik lagi standby di Saguling," jawab Bharada E.
"Pada saat standby di Saguling, ada kejadian, jadi saya lagi di rumah tiba-tiba Ibu turun, almarhum pertama duluan turun bawa senjata langsung taruh di mobil. Habis itu Ibu PC panggil kita semua bertiga, saya, almarhum, dan Bang Mathius. Habis itu bilang nanti dek Mathius kamu naik di mobil Ibu ya, dek Richard kamu di mobil sendiri ya di belakang," sambungnya.
Menurut Bharada E, mereka lantas bertolak ke arah Kemang. Dia sempat bingung karena perjalanannya hanya berputar-putar di wilayah Kemang, sehingga kemudian bertanya ke Birgadir J lewat handy talky soal tujuan dari perjalanan tersebut.
Tidak lama, Brigadir J memerintahkan kepada yang lainnya untuk ke luar rumah, selain dirinya dan Mathius. Untuk itu Romer, Sadam, Somad, dan seorang Asisten Rumah Tangga (ART) berada di luar rumah bagian belakang, sementara Bharada E, Alfon, dan Farhan menunggu di bagian depan rumah.
"Kita enggak tahu ada kejadian apa di dalam rumah ini. Nanti mungkin sekitar ada satu dua jam baru ada orang keluar dari rumah. Kan pagar kami tutup, jadi dia ketuk dari pagar dalam rumah. Fon ada orang mau keluar itu, dari pagar dalam. Saya lihat ada perempuan Yang Mulia," tutur Bharada E.