Liputan6.com, Jakarta - Kaki menjadi anggota tubuh yang digunakan manusia sebagai alat untuk menjangkau suatu tempat. Sejumlah orang lebih memilih untuk berjalan kaki demi menghemat pengeluaran dan menjaga kesehatan tubuh.
Seusai berjalan jauh, kebanyakan orang akan mengalami rasa sakit, nyeri dan pegal. Setiap individu membutuhkan alas kaki, seperti sendal dan sepatu untuk menghindari kaki agar tak terpapar langsung dengan permukaan jalan.
Advertisement
Menggunakan alas kaki, kadang kala dapat menimbulkan bau tak sedap pada kaki. Apalagi ketika seseorang jarang mencuci alas kakinya.
Dilansir dari Medicalnewstoday pada Rabu (30/11/2022), bau kaki dikenal dengan istilah brodomodosis dalam bahasa medis. Faktor utama penyebab bau kaki disebabkan oleh bakteri dan kelembapan yang terjadi selama berhari-hari.
Saat bakteri keluar bersamaan dengan keringat dan sel kulit mati, dari sanalah bau tak sedap itu akan timbul.
Faktanya, telapak kaki merupakan anggota tubuh yang memiliki jumlah kelenjar keringat paling banyak di bagian tubuh mana pun.
Sebenarnya, keringat tidak menimbulkan bau apapun. Namun, bau yang muncul diakibatkan oleh kondisi lembab di area kaki. Saat kaki mengalami keringat berlebih, maka menciptakan kelembapan.
Bau kaki bukanlah masalah medis, namun dapat memengaruhi ketidakpercayaan diri seseorang.
Kondisi lembab yang terjadi dalam durasi cukup lama, dapat menimbulkan bau tak sedap. Hal inilah yang menyebabkan seseorang mengalami rasa takut saat melepas sepatu mereka.
Cara Mengatasi Bau Kaki Tak Sedap
1. Mengenakan Kaus Kaki
Menggunakan kaus kaki sebelum memakai alas kaki dapat membantu mencegah bau kaki. Hal ini dikarenakan, kaus kaki mampu mengurangi timbulnya keringat berlebih.
Pilihlah kaus kaki dengan bahan yang mudah menyerap keringat guna mengurangi bau tak sedap akibat bakteri yang keluar dari penumpukan keringat.
Kalian juga perlu mengganti kaus kaki, setiap kali sehabis menggunakannya. Cucilah kaus kaki dengan benar dan pastikan kering sempurna sebelum menggunakannya kembali.
2. Pilih Sepatu Terbaik
Perhatikan sepatu yang kalian gunakan sehari-hari. Mengenakan sepatu dengan sirkulasi udara yang baik dapat membantu mengurangi timbulkan keringat yang menyebabkan kondisi lembab.
Hindari penggunaan sepatu yang terbuat dari bahan plastik, seperti jelly. Hal ini dikarenakan, sepatu berbahan plastik membuat kaki sulit bernapas dan menyebabkan munculnya keringat berlebih.
Advertisement
3. Gantilah Sepatu dan Kaus Kaki Berkala
Kalian perlu mencuci sepatu dan kaus kaki secara berkala guna menghindari bau tak sedap. Saat mencuci upayakan sepatu dan kaus kaki benar-benar kering sebelum digunakan.
Bagi kalian yang terbiasa menggunakan kaus kaki, cobalah untuk membawa cadangannya. Dengan begitu, kalian bisa menggantinya ketika dirasa sudah cukup lembab.
Selain itu, kalian bisa mengganti sol sepatu antibakteri dan menyemprotkan cairan disinfektan pada bagian dalam sol sepatu guna mengurangi bau.
4. Lakukan Eksfoliasi
Lakukan perawatan pada kaki, seperti eksfoliasi dengan scrub untuk mengangkat sel kulit mati. Kalian bisa melakukan cara ini menggunakan batu apung 2-3 kali seminggu.
Batu apung dipercaya dapat menghindari penumpukan kotoran pada kaki. Selain itu, kalian pun perlu mencuci kaki setiap hari dengan sabun antibakteri. Gosok permukaan kaki dan jangan lupa perhatikan area di antara jari kaki.
5. Rendam Kaki dengan Air Garam
Melakukan rutinitas merendam kaki menggunakan campuran air dan garam dipercaya mampu mengangkat sel kulit mati.
Siapkan semangkuk air hangat dan larutkan dengan ½ cangkir garam di dalamnya. Kalian bisa merendam kaki di dalam larutan ini selama 10-20 menit. Setelah itu, keringkanlah kaki secara menyeluruh menggunakan handuk.
6. Gunakan Cuka Apel
Selain air garam, kalian bisa menggunakan larutan cuka apel. Siapkanlah air hangat dengan cuka apel ke dalam bak dan rendam kaki selama 15-20 menit.
Saat menggunakan larutan ini, kalian perlu memperhatikan kondisi kulit kaki. Hindari penggunakan cuka apel, jika memiliki luka atau goresan. Hal ini dikarenakan, cuka apel dapat mengiritasi permukaan kulit yang terbuka.
Advertisement