Liputan6.com, Jakarta - PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), perusahaan perdagangan komponen elektronik dan kendaraan ramah lingkungan dengan sumber daya energi listrik akan menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (30/11/2022), PT Gaya Abadi Sempurna akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 2 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Advertisement
Bersamaan dengan rights issue, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 700 juta waran seri I yang diberikan secara cuma-Cuma kepada pemegang saham yang melaksanakan rights issue. Perseroan akan memakai dana rights issue sebagai setoran modal kepada perusahaan anak PT Juara Bike yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja.
“Demikian juga dana hasil pelaksanaan waran seri I akan digunakan sebagai setoran modal kepada perusahaan anak yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja,” tulis perseroan.
Perseroan menyatakan, pelaksanaan rights issue akan meningkatkan ekuitas sehingga struktur modal perseroan akan semakin baik. “Dana hasil pelaksanaan rights issue akan meningkatkan likuiditas perseroan yang dapat digunakan sebagai modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha perseroan,”
Adapun bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue yang dimilikinya akan mengalami dilusi persentase kepemilikan saham sebanyak 50 persen.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 30 November 2022, saham SLIS melonjak 7,21 persen ke posisi Rp 238 per saham.
Saham SLIS dibuka naik empat poin ke posisi Rp 226 per saham. Saham SLIS berada di level tertinggi Rp 248 dan terendah Rp 224 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.870 kali dengan volume perdagangan 973.015 saham. Nilai transaksi Rp 23,2 miliar
Pengendali Gaya Abadi Sempurna Lepas 3,43 Juta Saham SLIS
Sebelumnya, pemegang saham pengendali PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) yaitu PT Selis Investama Indonesia melepas sejumlah saham SLIS pada 4 Oktober 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Selis Investama Indonesia menjual 3.435.900 saham SLIS dengan harga Rp 404,76. Dengan demikian, Selis Investama Indonesia meraup dana Rp 1,39 miliar.
“Tujuan dari transaksi meningkatkan performa keuangan perseroan, status kepemilikan langsung,” tulis Direktur Gaya Abadi Sempurna, Edi Hanafiah Kwanto dalam keterbukaan informasi BEI.
Adapun setelah transaksi, Selis Investama Indonesia memiliki 1.421.564.100 saham SLIS atau setara 71,08 persen dari sebelumnya 1.425.000.000 saham SLIS atau setara 71,25 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 14 Oktober 2022, saham SLIS turun 6,08 persen ke posisi Rp 278 per saham. Saham SLIS dibuka naik dua poin ke posisi Rp 298 per saham. Saham SLIS berada di level tertinggi Rp 316 dan terendah Rp 276 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.335 kali dengan volume perdagangan 1.169.767 saham dengan nilai transaksi Rp 34,4 miliar.
Pemegang saham Gaya Abadi Sempurna per 30 September 2022 antara lain PT Selis Investama Indonesia sebesar 71,25 persen, masyarakat sebesar 25 persen dan Tjoa King Hoa sebesar 3,75 persen.
Advertisement
Ekspansi, Gaya Abad Sempurna Perluas 100 Saluran Distribusi di Luar Jawa
PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), perusahaan bergerak di usaha perdagangan komponen elektronik dan penjualan kendaraan listrik akan ekspansi untuk memperluas 100 saluran distribusi ke sejumlah daerah, misalnya Sumatera, Kalimatan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat.
"Sebagaimana diketahui dari annual report, mayoritas penjualan di pulau Jawa, kita akan meningkatkan channel di luar Jawa karena memang pangsa pasar di luar Jawa belum terjamah dengan baik, contohnya Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat,” kata Direktur Gaya Abadi Sempurna, Wilson Teoh dalam paparan publik SLIS, Jumat (22/7/2022).
Alasan pemilihan sejumlah tempat juga didasari dengan pertimbangan potensi daerah yang akan dipilih.
"Meningkatnya popularitas di beberapa daerah termasuk Mandalika, Danau Toba, dan daerah pariwisata ini membuat potensi pengembangan di daerah sana,” ujar dia.
Sementara itu, pada tahun lalu, SELIS merilis e-moped (skuter listrik) dengan tipe Rinjani dan awal 2022 perusahaan mengeluarkan produk sepeda listrik baru dengan tipe SWAN. Sejak 2020, SELIS juga menggandeng Grab dalam penyediaan kendaraan listrik untuk armada Grabwheels dan Grab Express.
"Kami akan ekspansi mengembangkan 100 titik penjualan baru selama tahun ini,” kata Direktur Utama SLIS Edi Hanafiah Kwanto.
Prospek Kendaraan Listrik
Ia menambahkan, prospek kendaraan listrik pada 2022 dan tahun-tahun mendatang sangat besar. Perkembangan industri kendaraan listrik juga semakin maju, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk merealisasikan program konversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke listrik.
Apalagi pemerintah terus membangun infrastruktur pendukung di antaranya pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan SPBKLU.
Dari segi regulasi, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) juga sudah menerbitkan Peraturan Nomor 13 tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
“Regulasi tersebut menjadi salah satu pedoman dalam menciptakan ekosistem industri kendaraan listrik yang saling terintegrasi,” kata Edi.
Advertisement