Grup Salim dan WIR Bakal Kembangkan Dunia Metaverse

Grup Salim Ikut menjadi bagian dari pengembangan metaverse.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 01 Des 2022, 06:36 WIB
Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/ThisIsEngineering)

Liputan6.com, Jakarta - Grup Salim sudah masuk dan mengembangkan bisnis di dunia digital, dan kini mulai merambah ke dunia metaverse. Ikut menjadi bagian dari pengembangan metaverse, Grup Salim mendirikan perusahaan bersama Grup WIR bernama PT Metaverse Indonesia Makmur.

Dengan keahlian dan pengalaman Grup WIR yang telah merintis pengembangan teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), and Artificial Intelligence (AI) sejak 2009, Grup Salim memantapkan langkah untuk masuk dan menjelajahi dunia metaverse guna menghadirkan inovasi dan terobosan baru serta memanfaatkan setiap peluang yang ada demi pengembangan usaha. 

Executive Director Grup Salim, Axton Salim mengatakan, kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong pengembangan platform metaverse yang diberi nama Nusameta. 

"Kami percaya metaverse Nusameta bisa menggali potensi dan peluang-peluang bisnis yang sebelumnya tidak terbayangkan. Bersama WIR Group, kami akan menghadirkan kesempatan luar biasa bagi pengembangan bisnis korporasi di masa depan,” ujar Axton dalam siaran pers, dikutip Rabu, 30 November 2022.

Prototipe ekosistem metaverse Nusameta telah ditampilkan untuk pertama kalinya di ajang NXC International Summit 2022 pada 31 Agustus 2022 di Bali.  Nusameta akan siap untuk dijelajahi pengguna secara utuh pada tahun 2023.

Melalui Nusameta, masyarakat dapat dengan mudah mulai memasuki dunia metaverse secara nyata dan mulai merasakan pengalaman unik yang imersif, menggali berbagai potensi dan memperoleh berbagai manfaat. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 


Fase Awal Nusameta

Ilustrasi PT WIR Asia Tbk (WIRG) (Dok: PT WIR Asia Tbk)

Chief Executive Officer dan Co Founder Grup WIR, Michael Budi mengatakan dukungan Salim Group dan kehadiran Nusameta merupakan inisiasi baru di tahun 2022 yang merupakan pelengkap dari ekosistem teknologi AR-VR-AI dan O2O (Online to Offline) platform yang sudah dibangun sejak awal WIR Group berdiri.

“Kami menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan metaverse yang terintegrasi dengan ekosistem O2O kepada masyarakat, sejalan dengan pemahaman yang mulai meluas di masyarakat mengenai apa itu metaverse,” jelas Budi.

Fase Awal Nusameta

Pada fase awal Nusameta, salah satu fitur yang ditawarkan adalah pembuatan avatar yang berfungsi sebagai representasi digital pengguna di dunia metaverse. 

Untuk memudahkan pengguna serta memberikan akses yang lebih luas, pembuatan avatar dapat dilakukan melalui aplikasi Nusameta untuk perangkat mobile dan di mesin DAV layar pintar berbasis IoT (internet of things) yang terdapat di ribuan gerai ritel dan area publik.

Beberapa pengalaman interaktif yang nantinya dapat dilakukan di dunia virtual Nusameta antara lain event-event virtual seperti Jakarta Fashion Week, dan berbagai aktivitas lainnya kedepannya sehingga pengguna Nusameta akan memiliki beragam pengalaman imersif pada 2023.


Kucurkan Modal Rp 200 Miliar

Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk melalui anak usaha PT Mata Nilai Republik (MNR) dan grup Salim melalui PT  Surya Semesta Karya Persada akan menambah penyertaan modal di PT Metaverse Indonesia Makmur (MIM) senilai Rp 200 miliar secara bertahap. Penambahan modal itu dilakukan secara bertahap hingga 28 November 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (30/11/2022), PT WIR Asia Tbk menyatakan, penambahan modal ini bagian dari pengembangan platform metaverse atau yang dikenal Nusameta yang sedang dilakukan oleh perseroan melalui MIM. Perseroan melihat ekosistem platform saat ini dimiliki perseroan sangat relevan sebagai salah satu fondasi metaverse yang merupakan salah satu iterasi web 3.0 yang merupakan evolusi lebih lanjut dari web 2.0.

“Pengembangan metaverse nanti akan dapat mendukung MIM sebagai potensi sumber pendapatan baru bagi perseroan. Sehingga hal tersebut dapat mendorong peningkatan kinerja perseroan di masa yang akan mendatang,” tulis perseroan.

 

 


Pertimbangan Kucurkan Modal

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perseroan memutuskan penyertaan penambahan modal di MIM dilakukan melalui MNR dengan pertimbangan terdapat penggunaan teknologi yang telah dikembangkan dan diaplikasikan di ekosistem MNR. “Teknologi tersebut akan digunakan oleh platform metaverse yang sedang dikembangkan oleh MIM,” tulis perseroan.

Penilai independen perseroan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Syarif, Endang dan Rekan memberikan penilaian wajar terhadap transaksi tambahan setoran modal itu berdasarkan pertimbangan analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantatif. Setelah transaksi tersebut, pemegang saham MIM antara lain PT Mata Nilai Republik sebesar 51 persen atau jumlah saham 107.100.000 dan PT Surya Semesta Karya Persada sebesar 49 persen atau sebesar 102.900.000 saham.

Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi seiring MNR merupakan anak usaha WIR Asiamemiliki 51 persen saham di MIM.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya