Populasi Hiu Belimbing di Raja Ampat Ditargetkan Pulih dalam 20 Tahun Mendatang

Liputan6.com, Jakarta Keberadaan Hiu Belimbing sejak 2016 lalu telah jarang ditemui di Raja Ampat, Papua Barat. Hal ini menyusul maraknya perburuan spesies tersebut sehingga mengalami ancaman kepunahan.

Untuk memulihkan keberadaan populasi Hiu tersebut, Proyek StAR diluncurkan. Proyek StAR adalah sebuah inisiatif yang diinisiasikan sebagai kolaborasi multinasional untuk membangun kembali populasi Hiu Belimbing yang sehat, beragam secara genetik, dan dapat berkembang biak secara mandiri di Papua Barat melalui translokasi telur dari stok pembiakan akuarium internasional.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat Charly D Heatubun, berharap populasi Hiu Belimbing di Raja Ampat dapat segera pulih. Dengan demikian, proses perkembangbiakan spesies ini tidak lagi menggunakan sistem translokasi, dengan mendatangkan telur Hiu Belimbing dari luar.

"Kita sebenarnya ingin mengembalikan populasi Hiu belimbing ini di Raja Ampat. Kalau Raja Ampat sudah punya Hiu berarti tidak perlu didatangkan dari luar lagi, Jadi yang sudah di alam, populasinya sudah tstabil, sudah banyak, jadi bagian pariwisata diving, kita tidak perlu datangkan telur lagi. Bukan berarti ini akan terus menerus, tidak. Pada suatu ketika translokasi telur ini akan stop kalau populasinya sudah aman," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (30/11/2022).

Dia menargetkan, dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun ke depan, populasi Hiu Belimbing akan kembali pulih. Diperkirakan jumlah spesies tersebut bakal mencapai ratusan hiu dewasa di laut.

"Target kita minimal memiliki 200 Hiu dewasa ada di laut. Dan kita bisa capai itu dengan pengiriman model begini sekitar 10-20 mendatang. Baru kembali (pulih)," ujar Penanggung Jawab Proyek StAR ini .