Literasi Digital, Jurus Tingkatkan Kualitas SDM dan Ekonomi di Papua

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika gencar melakukan kegiatan yang berkaitan dengan membangkitkan literasi digital di Papua.

oleh Fachri pada 30 Nov 2022, 17:56 WIB
Program Pelatihan Komputer Internet Sehat di Laboratorium Komputer BBPPKS Jayapura, Kamis (9/6/2022).

Liputan6.com, Jakarta Dalam membangun sumber daya manusia yang holistik, literasi merupakan suatu keniscayaan. Karena dengan literasi, pemahaman dan kemampuan individu, komunitas, atau masyarakat dalam memahami perkembangan dan dinamika zaman lebih komprehensif.

Seiring berkembangnya zaman, istilah literasi tidak hanya berkaitan dengan buku yang dibaca atau referensi yang didapatkan belaka. Namun lebih dari itu, literasi menjadi sebuah proses bagaimana karakter suatu masyarakat terbuka secara pemikiran dan teredukasi dengan baik. 

Salah satu literasi yang sangat penting di era sekarang adalah literasi digital. Digitalisasi yang terjadi pada semua sisi kehidupan turut mewarnai aktivitas keseharian masyarakat, tak terkecuali masyarakat di Papua. 

Dengan perkembangan teknologi, pembangunan infrastruktur sinyal pemancar telekomunikasi di Papua berkembang sangat pesat. Berkat hal tersebut, masyarakat Papua, baik di pesisir maupun pegunungan kini memiliki gawai untuk berkomunikasi dan berselancar di dunia maya. 

Terbaru, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika gencar melakukan kegiatan yang berkaitan dengan membangkitkan literasi digital di Papua. 

Khusus bagi generasi muda Papua, kegiatan literasi digital tersebut ditujukan agar mereka mampu memproduksi konten-konten kreatif yang tidak hanya sekadar memiliki nilai inovasi, tetapi juga ada nilai tambah ekonomi di dalamnya.


Picu Pertumbuhan UMKM Lokal di Papua

Peluncuran Gernas BBI 2022, di Jambi, Rabu (19/1/2022).

Salah satu tantangan literasi digital di Papua adalah mendorong Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) untuk dapat hadir di dalam ekosistem digital seperti e-commerce. 

Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibentuklah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang pada media Agustus 2022 lalu sempat diadakan di Papua.

Gerakan ini diharapkan dapat memicu pertumbuhan UMKM lokal Papua untuk memasarkan produk mereka di e-market. Dan dampak dari gerakan tersebut, semua barang dagangan asal Papua bisa diakses dan dibeli di manapun kita berada. 

Ekosistem Digital inilah yang kemudian dapat menjadi ruang pembangunan ekonomi lokal Papua. Barang-barang khas Papua seperti noken dan kerajinan tangan lainnya bisa menjadi sumber andalan pertumbuhan ekonomi Papua jika dimaksimalkan penjualannya melalui aplikasi e-commerce.


Sediakan Infrastruktur Digital

Dari kiri-kanan: Direktur Pengembangan Pita Lebar Kemenkominfo Marvels Situmorang, Staf Khusus Menteri Kemenkominfo Rosarita Niken Widiastuti, Direktur Jenderal IKP Usman Kansong, Direktur Jenderal SDPPI Kemenkominfo Ismail, Sekjen ATVSI Gilang Iskandar, dan Direktur Penyiaran Kemenkominfo Geryantika Kurnia saat konferensi pers terkait penerapan analog switch off (ASO) wilayah Jabodetabek di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (5/10/2022). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memutuskan menunda penerapan analog switch off (ASO) di wilayah Jabodetabek yang seharusnya dilakukan pada hari ini 5 Oktober 2022 menjadi 2 November 2022. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong dalam salah satu kesempatan menyampaikan bahwa pihaknya juga terus berupaya menyediakan infrastruktur digital di Papua. 

Salah satu strateginya adalah dengan menyediakan 65 persen Base Transceiver Station (BTS) nasional selama 2021-2022 sebanyak 2.765 BTS 4G di Papua maupun Papua Barat. Upaya ini bertujuan untuk mendukung program literasi digital untuk pembangunan SDM dan ekonomi di Papua.

Selain perihal infrastruktur digital, penyiapan sumber daya manusia (SDM) juga dilakukan dengan pemberian pelatihan literasi digital oleh Kominfo, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Bank Indonesia. Salah satu caranya dengan memberikan edukasi bagaimana cara berjualan secara online.

"Semua kita bersinergi agar setelah infrastrukturnya ada, SDM-nya bagus, kemudian produknya bisa dijual bukan hanya ke Jawa, tetapi ke mancanegara," ucap Usman.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya