Jelang Hari Disabilitas Internasional, PBB Dorong Pembangunan Inklusif

Satu miliar orang, atau 15 persen populasi dunia, mengalami beberapa bentuk disabilitas

oleh Fitri Syarifah diperbarui 01 Des 2022, 10:00 WIB
Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap tahun pada 3 Desember

Liputan6.com, Jakarta Hari Penyandang Disabilitas Internasional (IDPWD/IDPD) diperingati pada tanggal 3 Desember. Event tahunan ini bertujuan membantu menyadarkan pentingnya kesetaraan bagi penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat.

Acara ini diluncurkan pada tahun 1992 oleh Majelis Umum PBB (United Nations General Assembly) dengan hari pertama ditandai pada tanggal 3 Desember tahun itu.

Perayaan dan pengakuan hari itu sejalan dengan janji Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 untuk tidak meninggalkan siapa pun.

Itulah kenapa inklusi disabilitas merupakan bagian integral dalam penegakan hak asasi manusia, pembangunan berkelanjutan, serta perdamaian dan keamanan.

Menurut data UN, satu miliar orang, atau 15 persen populasi dunia, mengalami beberapa bentuk disabilitas. Berikut ini akan dirinci lebih jelas tentang agenda perayaan tahun ini untuk tidak Anda lewatkan.

“Selama bertahun-tahun, hari ini berfokus pada berbagai isu untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang disabilitas dan untuk menggalang dukungan bagi martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas,” tulis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam keterangan resmi, Kamis (1 Desember 2022).

“Momen ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat integrasi penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.”

Tema tahun ini adalah “Solusi transformatif untuk pembangunan inklusif: peran inovasi dalam mendorong dunia yang dapat diakses dan adil”.

Ketaatan global 2022 untuk memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional akan berada di sekitar tema menyeluruh inovasi dan solusi transformatif untuk pembangunan inklusif, yang mencakup tiga dialog interaktif yang berbeda dengan topik tematik berikut:

 


Inovasi

- Inovasi untuk pembangunan inklusif disabilitas dalam ketenagakerjaan (SDG8): dialog ini akan membahas hubungan antara pekerjaan, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengakses pekerjaan dalam lanskap teknologi yang inovatif dan cepat berubah untuk semua dan bagaimana teknologi bantuan dapat meningkatkan aksesibilitas ke pekerjaan dan diarusutamakan di tempat kerja.

- Inovasi untuk pembangunan inklusif disabilitas dalam mengurangi ketimpangan (SDG10): dialog ini akan membahas inovasi, alat praktis dan praktik baik untuk mengurangi ketidaksetaraan di sektor publik dan swasta, yang inklusif disabilitas dan tertarik untuk mempromosikan keragaman di tempat kerja.

- Inovasi untuk pembangunan inklusif disabilitas: olahraga sebagai contoh kasus: sektor di mana semua aspek ini menyatu; olahraga sebagai contoh praktik yang baik dan situs inovasi, lapangan kerja dan kesetaraan.

 


Agenda 2030

Pada tahun 2015, semua negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) menyetujui Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Agenda itu terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang selanjutnya dipecah menjadi 169 target dengan tujuan 2030 yang harus dipenuhi dengan premis “tidak meninggalkan siapa pun” dan merupakan kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium PBB.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya