Polisi Gali Hubungan Ritual dengan Motif Kematian Keluarga Kalideres

Motif tewasnya satu keluarga Kalideres, Jakarta Barat masih misterius. Penyidik bersama dengan sejumlah ahli akan mendalami kaitan tewasnya korban dengan ritual tertentu.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 30 Nov 2022, 20:14 WIB
Penyidik dari Polsek Kalideres bersama tim yang mengenakan baju Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri datang ke lokasi rumah tempat penemuan empat jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat,Rabu (16/11/2022). Hingga sampai saat ini Polisi belum mengungkapkan penyebab kematian korban melainkan berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asuman makanan maupun minuman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Motif tewasnya satu keluarga Kalideres, Jakarta Barat masih misterius. Penyidik bersama dengan sejumlah ahli akan mendalami kaitan tewasnya korban dengan ritual tertentu.

Hasil penyelidikan terbaru, salah seorang korban dalam kasus keluarga Kalideres tewas, yakni Budyanto Gunawan terindikasi melakukan ritual semasa hidup.

"Fakta bahwa adanya kecendrungan ritual tertentu apakah ini menurukan motif ini akan kami dalami lagi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Hengki menerangkan, sebanyak 28 saksi telah dimintai keterangan. Hasilnya, ditemukan keidentikan keterangan saksi dengan barang bukti di lokasi.

Hengki mengungkap salah satunya pemeriksaan terhadap orang-orang terdekat korban. Kepada penyidik, mereka menyatakan ada kecendrungan salah satu korban atas nama Budyanto dominan dan memiliki sikap positif terhadap ritual tertentu.

Keterangan saksi, diperkuat dengan temuan mantra-mantra dan kemenyan termasuk tulisan-tulisan yang mensyaratkan adanya barang-barang tertentu dalam ritual.

"Disisi lain kita sita buku-buku lintas agama," ujar dia.

Terkait hal ini, Hengki menerangkan, penyidik berencana berkoordinasi dengan saksi ahli dari sosiologi agama.

"Kira-kira apakah perilaku-perilaku ini yang indikasinya mereka sangat tertutup sangat mencegah hubungan dengan pihak-pihak luar diluar 4 orang ini," ujar dia.

Hengki menerangkan, pihaknya juga masih menanti pemeriksaan dari tim ahli dari Kedokteran Forensik Gabungan dari Kedokteran Forensik Polri maupun dari RSCM UI untuk mencari sebab kematian. "Di samping motif," ujar dia.


Rityal Budyanto

Keterlibatan sejumlah ahli dalam mengungkap kasus kematian satu keluarga di Perumahan Kalideres, Jakarta Barat membuahkan hasil. Teka-teki motif dan penyebab kematian mulai terpecahkan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, Tim Asosiasi Psikologi Forensik telah mempelajari keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada di lokasi.

Sementara ini hasilnya, satu dari keempat korban yakni Budyanto Gunawan terindikasi aktif melakukan aktivitas ritual.

"Salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada Almarhum Budyanto, bahwa Yang bersangkutann memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki dalam keterangannya, Selasa (29/11/2022) kemarin.

Hengki belum menjelaskan secara gamblang jenis ritual yang dilakukan oleh Budyanto semasa hidup.


Pengaruhi Anggota Keluarga Lain

Namun, ketiga korban Rudyanto Gunawan, K Margaretha Gunawan dan Dian terpengaruh mengikuti jejak Budyanto.

"Hal ini mengakibatkan adanya suatu belief dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," ujar dia.

Hengki membeberkan, salah satu yang menguatkan ditemukan buku-buku lintas agama, serta mantra dan kemenyan di lokasi. Namun, Hengki mengatakan, penyidik belum masih akan mendalami bersama ahli sosiologi agama.

"Kami akan mengundang ahli sosiologi agama, untuk melakukan Analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada di dalam buku, serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," ujar dia.


Autopsi Psikologis

Lebih lanjut, Hengki menerangkan Tim Asosiasi psikologi forensik masih terus mendalami motif Psikologis kematian melalui autopsi psikologis.

"Scientific crime investigation selalu menjadi acuan atau metode pembuktian utama," ujar dia.

Sememtara itu, Penyidik masih menunggu hasil dari para ahli kedokteran forensik gabungan dari kedokteran forensik Polri maupun RSCM Universitas Indonesia guna mengungkap penyebab kematian.

"Mengenai sebab-sebab kematian, kami sedang menanti hasil dari pemeriksaan patologi anatomi yang saat ini sedang di dalami," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya