Pakar Psikologi Forensik Sebut Kasus Keluarga Tewas di Kalideres Bisa Picu Penularan Bunuh Diri

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel meminta jajaran Polda Metro Jaya segera menuntaskan kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 30 Nov 2022, 22:30 WIB
Tim yang mengenakan baju Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri datang ke lokasi rumah tempat penemuan empat jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat,Rabu (16/11/2022). Hingga sampai saat ini Polisi belum mengungkapkan penyebab kematian korban melainkan berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asuman makanan maupun minuman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel meminta jajaran Polda Metro Jaya segera menuntaskan kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Menurut Reza, meski aparat tak mampu mengungkap penyebab kematian mereka, sebaiknya segera dituntaskan.

"Apa pun penyebab kematian satu keluarga di Kalideres itu, Ditreskrimum Polda Metro Jaya perlu selekasnya menyelesaikan pengungkapan kasus kematian di Kalideres tersebut. Termasuk apabila simpulannya adalah kasus tidak terpecahkan (unsolved case)," ujar Reza kepada Liputan6.com, Rabu (30/11/2022).

Reza berharap dengan penuntasan kasus ini, maka pemberitaan terkait ini pun akan hilang. Pasalnya, menurut dia, semakin banyak pemberitaan soal kasus bunuh diri, akan membuka peluang bagi orang lain melakukan hal serupa.

"Hal tersebut perlu dilakukan agar pemberitaan dan obrolan tentang kasus ini dapat juga segera dihentikan sehingga tidak mendorong terjadinya penularan bunuh diri (suicide contagion) di tengah masyarakat," kata dia.

Dia menyebut, di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat memiliki problem baru, yakni kesehatan mental. Apalagi, organisasi kesehatan dunia (WHO) sudah mewanti-wanti terkait problem kesehatan mental masyarakat ini.

"Pada masa seperti sekarang, ketika gangguan kejiwaan sangat rentan mewabah (berdasarkan peringatan WHO), ekspos yang tinggi tentang bunuh diri dapat menginspirasi audien, terutama mereka yang tergolong rentan untuk meniru perbuatan serupa (copycat suicide)," kata dia.

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama sejumlah ahli masih menganalisis tulisan mantra yang ditemukan di dalam rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Penghuni rumah yakni Rudyanto Gunawan, K Margaretha Gunawan, Dian, serta Budyanto Gunawan ditemukan tewas.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)


Ditemukan Tulisan Mantra di Kain

Penyidik dari Polsek Kalideres bersama tim yang mengenakan baju Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri datang ke lokasi rumah tempat penemuan empat jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat,Rabu (16/11/2022). Hingga sampai saat ini Polisi belum mengungkapkan penyebab kematian korban melainkan berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asuman makanan maupun minuman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan, mantra tertulis dalam kain. Ada beberapa kalimat mantra yang ditemukan.

"Di kain, ada beberapa. Diduga mantra," kata dia dalam keterangannya, Rabu (30/11/2022).

Hengki belum menjelaskan secara gamblang bentuk mantra yang disita dari lokasi. Menurut dia, saat ini masih didalami.

"Lagi kami teliti," ujar dia.

Sebelumnya, Hengki mengatakan, Tim Asosiasi Psikologi Forensik telah mempelajari keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada di lokasi rumah satu keluarga tewas. Sementara ini hasilnya, satu dari keempat korban yakni Budyanto Gunawan terindikasi aktif melakukan aktivitas ritual.

"Salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada almarhum Budyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki dalam keterangannya, Selasa 29 November 2022.

Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya