Teks Khutbah Jumat Singkat: Teladan Pernikahan Rasulullah SAW-Khadijah di Jumadil Awal

Dalam kalender hijriyah, Jumadil Awal atau Jumadil Ula ini merupakan bulan kelima. Pada bulan ini, sejarah mencatat peristiwa menyedikan dan menggembirakan. Peristiwa menggembirakan pada bulan ini salah satunya yaitu pernikahan Rasulullah SAW dan Sayyidah Khadijah RA.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Des 2022, 16:30 WIB
Pameran Artefak Peninggalan Nabi Muhammad SAW digelar di Masjid Al Musannif, Jalan Cemara, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut)

Liputan6.com, Cilacap - Dalam kalender hijriyah, Jumadil Awal atau Jumadil Ula ini merupakan bulan kelima. Pada bulan ini, sejarah mencatat peristiwa menyedikan dan menggembirakan. Peristiwa-peristiwa menyedihkan seperti wafatnya beberapa sahabat Nabi SAW seperti Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abi Thalib dan Abdullah Ibn Rawaahah.

Adapun peristiwa yang menggembirakan yakni lahirnya Sayyidah Zainab, cucu Rasulullah SAW yang merupakan putri Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Az-Zahra. Selain cucu Nabi, pada bulan ini juga lahir ulama besar seperti Imam al Ghazali dan Imam Ali Zainal Abidin 

Selain peristiwa menggembirakan di atas, bulan ini juga merupakan bulan kebahagiaan bagi Rasulullah SAW dengan Khadijah. Pasalnya, pada bulan ini keduanya melangsungkan pernikahannya.

Agar sesuai dengan peristiwa di bulan Jumadil Awal ini, maka khutbah Jumat Jumadil Awal kali ini akan mengusung tema yang sesuai dengan peristiwa yang terjadi di bulan ini yakni: Pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah, sebagaimana redaksi isi khutbah ini dikutip dari laman muslim.or.id.


Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ خَلَقَ اْلاِنْسَانَ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا مَوَدَّةً وَّرَحْمَةً, اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالىَ عَلَى مَااَنَالَهُ مِنَ النِّعَمِ اْلكَثِيْرَةِ, أَشْهَدُ أَنْ لآَإِلهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً نَرْجُوْ بِهَا السَّلاَمَةِ مِنَ اْلأَهْوَالِ وَالنِّقْمَةِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِىْ كَمُلَ بهِ عَقْدُ النُّبُوَّةِ فَطُوْبىَ لِمَنْ وَالاَهُ وَتَوَلاَّهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ الَّذِىْ اُرْسِلَ لِلْعَالَمِيْنَ رَحْمَةً, وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فىِ اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ

اَمَّا بَعْدُ، فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ فِى كُلِّ سَاعَةٍ, وَاعْلَمُوْا اَنَّ النِّكَاحَ سُنَّةٌ مِنْ سُنَنِ رَسُوْلِ اللهِ. وَاَنَّ السَّعَادَةِ فِيْهِ مَرْجُوَّةٌ. قاَلَ اللهُ تَعَالىَ فىِ كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ : وَمِنْ اَيَاتِهِ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوْا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَّرَحْمَةً, اِنَّ فىِ ذَلِكَ لَاَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُوْنَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW. Semoga kita semua termasuk orang yang memperoleh syafaatnya kelak di yaumil akhir. Amin Allahumma Amin.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Ketika Rasulullah SAW kembali ke Mekkah dari perjalanan dagangnya ke Syam, Khadijah RA melihat Rasulullah SAW sangat amanah dalam mengelola dagangannya dan ia juga melihat keberkahan besar dalam daganganya yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Selain itu, budak lelaki Khadijah yang bernama Maisarah, juga mengabarkan kepadanya mengenai pembawaan Rasulullah yang lembut, sifat-sifat beliau yang mulia, ketajaman berpikir, perkataan yang jujur, metode beliau yang amanah.

Maka Khadijah pun seakan menemukan sosok pria yang didambakannya selama ini. Padahal banyak sekali para tokoh dan pembesar kaum yang berusaha untuk menikahinya, namun Khadijah menolak semuanya. Lalu Khadijah pun mencurahkan perasaannya tersebut kepada sahabatnya yang bernama Nafisah binti Muniyyah, dan Nafisah pun segera pergi kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam membeberkan niatan Khadijah tersebut dan menganjurkan Rasulullah untuk menikahinya.

Beliau pun menyetujuinya dan membicarakan hal ini dengan paman-paman beliau. Kemudian Rasulullah SAW pun mendatangi paman Khadijah dan melamar Khadijah. Tidak lama setelah itu, pernikahan pun dilangsungkan. Akad pernikahan ini dihadiri oleh para keluarga dari kalangan Bani Hasyim dan para pembesar kabilah Mudhar. Dalam pernikahan ini, Rasulullah memberikan mahar berupa 20 ekor unta muda. Pernikahan ini terjadi setelah dua bulan Rasulullah kembali dari Syam.


Lanjutan Khutbah Pertama

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ada beberapa pendapat dikalangan para ahli sejarah mengenai usia Khadijah ketika beliau menikah dengan Rasulullah SAW. Yang masyhur diantaranya yaitu pendapat yang mengatakan beliau menikah pada usia 40 tahun dan pendapat yang mengatakan beliau menikah pada usia 28 tahun.

Pendapat yang menyatakan 40 tahun, berdasarkan riwayat yang dikeluarkan Ibnu Sa’ad dalam Ath Thabaqah:

أخبرنا محمد بن عمر، أخبرنا المنذر بن عبد الله الحزامي، عن موسى بن عقبة عن أبي حبيبة، مولى الزبير قال: سمعت حكيم بن حزام يقول: تزوج رسول الله صلى الله عليه وسلم خديجة وهي ابنة أربعين سنة، ورسول الله صلى الله عليه وسلم ابن خمس وعشرين سنة

Muhammad bin Umar (Al Waqidi) menuturkan kepadaku, Al Mundzir bin Abdillah Al Hizami menuturkan kepadaku, dari Musa bin ‘Uqbah, dari Abu Habibah maula Az Zubair, ia berkata: aku mendengar Hakim bin Hizam mengatakan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menikah dengan Khadijah ketika Khadijah berusia 40 tahun sedangkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berusia 25 tahun”.

Riwayat ini lemah karena Muhammad bin Umar (Al Waqidi) statusnya matruk. Pendapat yang menyatakan 28 tahun, berdasarkan riwayat yang dikeluarkan Ibnu Sa’ad dalam Ath Thabaqah:

أخبرنا هشام بن محمد بن السائب، عن أبيه، عن أبي صالح عن ابن عباس قال: كانت خديجة يوم تزوجها رسول الله صلى الله عليه وسلم ابنة ثمان وعشرين سنة

Hisyam bin Muhammad bin As Sa-ib menuturkan kepadaku, dari ayahnyam dari Abu Shilah dari Ibnu ‘Abbas ia berkata: Khadijah berusia 28 tahun ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menikahinya”.

Riwayat ini juga lemah karena Hisyam bin Muhammad bin As Sa'ib statusnya matruk. dan para ulama mengatakan bahwa tidak ada riwayat yang shahih yang mengabarkan dengan jelas tentang usia Khadijah ketika beliau menikah dengan Rasulullah SAW. Namun Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri merajihkan pendapat yang menyatakan 40 tahun.

 


Lanjutan Khutbah Pertama

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Diantara keutamaan Khadijah dengan istri-istri lainnya adalah semua putra-putri Rasulullah SAW berasal dari rahim Khadijah, kecuali Ibrahim. Mereka adalah: Al Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah dan Abdullah.

Semua putra Rasulullah SAW wafat ketika masih anak-anak. Sedangkan semua putri beliau semuanya hidup di masa penyebaran Islam, semuanya memeluk Islam, dan semuanya ikut berhijrah. Namun semuanya wafat ketika Rasulullah SAW masih hidup, kecuali Fathimah, yang wafat 6 bulan setelah beliau wafat.

Keutamaan Khadijah yang lain adalah bahwa beliau merupakan wanita pertama yang dinikahi Rasulullah SAW. Rasulullah tidak menikahi wanita lain sampai Khadijah wafat. Khadijah RA juga merupakan wanita paling mulia di zamannya secara mutlak. Rasulullah SAW bersabda:

خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ

“Wanita terbaik ialah Maryam putri Imran dan Khadijah” (HR Al Bukhari 3432, Muslim 2430).

Khadijah RA merupakan wanita yang paling dicintai oleh Rasulullah setelah ‘Aisyah RA. Bahkan besarnya cinta Rasulullah kepada Khadijah sering kali membuat Aisyah cemburu, beliau berkata:

ما غرتُ على نساءِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ إلا على خديجةَ . وإني لم أُدركها . قالت : وكان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ إذا ذبح الشاةَ فيقول ” أرسلوا بها إلى أصدقاءِ خديجةَ ” قالت ، فأغضبتُه يومًا فقلتُ : خديجةُ ؟ فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ ” إني قد رُزِقْتُ حُبَّها “

Aku tidak pernah merasa cemburu terhadap istri-istri Nabi melebihi kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku belum pernah berjumpa dengannya. Biasanya ketika beliau menyembelih kambing, beliau memerintakan: “bagikanlah daging kambing ini kepada teman-teman Khadijah“. Suatu hari, kecemburuanku membuat beliau marah. Kataku, “Khadijah?” beliau lalu mengatakan, “Aku dikaruniai rasa cintah kepadanya” (HR Al Bukhari 3818, Muslim 2435).

Demikian khutbah Jum'at tentang pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah RA.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاَياَتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 


Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ  لِلَّهِ حَمْدًا  كَثِيْرًا  كَمَا  أَمَرْ.  أَشْهَدُ  أَنْ  لاَ  إِلَهَ  إِلاَّ  اللهُ  وَحْدَهُ  لاَ  شَرِيْكَ  لَهُ إِرْغَاماً  لِمَنْ  جَحَدَ  بِهِ  وَكَفَرْ.  وَأَشْهَدُ  أَنَّسَيِّدَنَا  مُحَمَّداً  عَبْدُهُ  وَرَسُوْلُهُ  سَيِّدُ  الخَلاَئِقِ  وَالْبَشَرْ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدين

 أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَانْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Khazim Mahrur

Saksikan Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya