Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta dan Jawa Tengah dikenal dengan kekayaan kulinernya. Beberapa di antaranya, memiliki nama yang unik dan tergolong jorok atau 'ngeres'.
Sejarawan Solo, Heri Priyatmoko mengatakan, penamaan ini disebabkan karena sifat orang Jawa yang senantiasa tidak memperumit perkara penamaan barang. Penamaan ini muncul begitu saja, terinspirasi dari apa yang dijumpai di sekitarnya.
Penamaan tersebut akhirnya disepakati secara kolektif dan dikenal hingga turun-temurun. Berikut sepuluh kuliner nama jorok nan 'ngeres' Jawa Tengah dan Yogyakarta:
1. Bajingan
Bajingan adalah nama panganan dari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Makanan ini berbahan dasar singkong yang dikupas, dicuci bersih, lalu dipotong-potong.
Baca Juga
Advertisement
Setelah singkong dikupas, kemudian badek atau nira direbus hingga mendidih. Setelah badek mendidih, kemudian singkong dimasukkan untuk direbus hingga badek menyusut habis.
Setelah singkong empuk, barulah diangkat. Sajian ini memiliki cita rasa manis.
2. Bol jaran
Makanan dengan nama bol jaran memang terdengar aneh dan cenderung jorok. Sesuai namanya, makanan berwarna merah ini memiliki bentuk seperti anus kuda.
Bol jaran terbuat dari tepung ketan, gula pasir, santan, garam, pewarna, dan pisang. Pada isiannya, makanan ini menggunakan kacang hijau kupas, santan, gula pasir, garam, dan vanili.
Kue ini juga populer dengan sebutan kue ku karena dicetak dengan bentuk motif kura-kura. Makanan ini menjadi sajian khas saat imlek.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tolpit
3. Jembut kecabut
Minuman yang satu ini cukup populer di Purworejo. Jembut kecabut merupakan sebutan untuk es dawet hitam di kawasan Butuh yang terletak di sebelah timur Jembatan Butuh.
Lokasi inilah yang membuat es dawet hitam ini memiliki julukan jembut kecabut. Nama itu merupakan kependekan dari Jembatan Butuh (Jembut), Kecamatan Butuh (Kecabut).
4. Kontol kejepit
Kontol kejepit atau tolpit adalah nama penganan khas Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tolpit juga dikenal dengan nama kue adrem.
Nama tolpit memang muncul dari cara pembuatannya, yakni dengan cara dijepit menggunakan sumpit bambu. Cara pembuatan tersebut membuat kue ini memiliki bentuk mirip skrotum alat kelamin pria, sehingga terdengar jorok.
5. Kontol pesok
Nama kontol pesok merupakan julukan dari masyarakat Brebes untuk menyebut roti manis. Roti ini berbentuk segi empat atau lonjong tebal dengan taburan wijen.
Sajian ini diolah dengan cara digoreng. Bentuknya yang lonjong membuat sajian ini dijuluki layaknya alat kelamin pria.
Sementara itu, tambahan nama pesok disematkan karena sajian ini bertekstur lembut dan mudah peyot atau pesok saat ditekan dengan jari. Adapun di daerah lain, kue ini dinamakan bolang-baling atau janggelut.
6. Kupat jembut
Makanan khas Jawa Tengah ini dan hanya dibuat saat tradisi Syawalan. Nama ini disematkan karena tauge yang keluar dari ketupat menyerupai rambut kemaluan.
7. Peli kipu
Dalam bahasa Jawa, peli diartikan sebagai alat kelamin pria. Sementara itu, kipu bisa diartikan sebagai kondisi yang kotor.
Makanan ini juga dikenal dengan nama mancho. Bahan baku sajian ini adalah tepung yang diolah menjadi kue kering berbentuk memanjang dengan taburan wijen, layaknya onde-onde.
Advertisement
Roti Bokong
8. Roti bokong
Roti bokong di Purbalingga menjadi simbol perlawanan kemapanan sosial. Roti ini memang memiliki bentuk yang mirip dengan pantat atau bokong.
Roti bokong terbuat dari tepung beras, kacang hijau, dan gula jawa. Tampilan roti bokong sedikit menipu dengan bagian luar tampak kering, tetapi kenyal di dalam.
9. Tai kucing
Tai kucing atau dalam bahasa Indonesia berarti kotoran kucing banyak dikenal di Kota Solo. Camilan khas berbahan utama tepung ketan ini juga dikenal dengan nama widaran manis.
Camilan ini memiliki cita rasa manis yang berasal dari taburan gula di permukaannya. Sejarawan Solo, Heri Priyatmoko menjelaskan, tai kucing sudah ada sejak lebih dari satu abad yang lalu.
10. Turuk bintul
Dalam bahasa Jawa, turuk merupakan alat kelamin perempuan. Sementara kata ‘bintul’ berarti bengkak kecil.
Secara umum, jajanan dengan nama jorok ini terbuat dari ketan dan berbentuk lonjong dengan taburan kacang tolo. Adapun rasa turuk bintul cenderung gurih.
Penulis: Resla Aknaita Chak