Liputan6.com, Jakarta - Elos Musk mengaku telah menemui CEO Apple Tim Cook untuk membahas kesalahpaham terkait nasib aplikasi Twitter di App Store.
Musk, yang awal pekan ini mengklaim bahwa Apple telah 'mengancam untuk menghapus Twitter dari App Store', mengatakan dia dan Cook melakukan 'percakapan yang baik' selama pertemuan di kantor pusat Apple di Cupertino, California.
Advertisement
“Di antaranya, kami menyelesaikan kesalahpahaman tentang kemungkinan Twitter dihapus dari App Store,” tulis Elon Musk di Twitter, dikutip Kamis (1/12/2022).
“Tim Cook menjelaskan bahwa Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya,” sambung Musk.
Elon Musk sendiri tidak menjelaskan inti masalah Apple dengan aplikasi Twitter. Namun, mantan Head of Trust and Safety Twitter menyatakan bahwa Apple telah menandai berbagai masalah selama proses peninjauan aplikasi di masa lalu.
Selain masalah App Store, Musk juga bergabung dengan komunitas pengembang untuk mengkritik 'pajak rahasia' App Store sebesar 30 persen untuk pembelian dalam aplikasi.
Musk dilaporkan menunda peluncuran kembali langganan Twitter Blue untuk menghindari biaya. Demikian menurut buletin Platformer, dikutip dari Engadget.
Elon Musk Tunda Peluncuran Twitter Blue di Apple App Store, Kenapa?
Rencana Twitter Blue meluncur di aplikasi iOS pada 29 November harus ditunda, karena perusahaan ingin menghindari potongan sebesar 30 persen via Apple App Store.
Saat Twitter Blue tersedia di awal bulan ini, pengguna hanya dapat berlangganan lewat aplikasi di App Store.
Elon Musk sendiri secara terbuka menunjukkan ketidaksenangannya dengan kebijakan perusahaan bentukan Steve Jobs itu, dan ingin menghindari membayar biaya ke Apple.
Informasi, Elon Musk memutuskan untuk menghentikan sementara pendaftaran ini disebabkan Twitter dibanjiri oleh akun menirukan selebriti, perusahaan, dan merek terkenal.
Karyawan platform media sosial itu juga telah diberi tahu akan ada perubahan lain pada layanan berlangganan, termasuk kenaikan harga Twitter Blue dari USD 7,99 menjadi USD 8.
Selain itu, pelanggan layanan Twitter Blue juga harus menyertakan nomor telepon agar akun mereka terverifikasi, sebagaimana dikutip dari Platformer, Rabu (30/11/2022).
Elon Musk semakin menyerang Apple lewat cuitan di akun Twitter-nya. Pada 18 November 2022, dia mengkritik potongan "pajak tersembunyi 30 persen".
Senin kemarin, bos SpaceX itu mengklaim Apple sebagai pengiklan terbesar Twitter telah setop beriklan di jejaring media sosial itu.
Selain setop beriklan, perusahaan bermarkas di Cupertino itu juga mengancam bakal mendepak Twitter dari toko aplikasi milik Apple tersebut.
Sayangnya, Apple tidak mengonfirmasi cuitan Elon Musk tersebut. Namun, sejumlah pihak berspekulasi aksi tersebut karena PHK besar-besaran dan keputusan untuk memberikan amnesti ke akun yang diblokir.
Advertisement
Elon Musk Marah, Apple Dituding Ancam Tangguhkan Twitter di App Store
Sebelumnya, Elon Musk menuding Apple telah mengancam akan menangguhkan Twitter dari App Store. Hal itu seperti diungkapkan pemilik baru platform media sosial itu melalui akun Twitter-nya.
"Apple juga mengancam akan menangguhkan Twitter dari App Store mereka, tetapi tidak memberitahu kami mengapa," kata Musk, dikutip Selasa (29/11/2022).
Musk tidak menjelaskan lebih lanjut apakah Apple mau menahan pembaruan atau update untuk Twitter, atau mengancam akan menghapus aplikasi dari toko aplikasinya sama sekali.
Dalam cuitan lainnya, Musk juga menentang "pajak" 30 persen Apple untuk pembelian dalam aplikasi. Ia juga mengklaim pemilik App Store itu telah melakukan sensor pengembang lain.
Elon Musk juga mengatakan kalau Apple "sebagian besar telah berhenti beriklan di Twitter." CEO Tesla itu pun mempertanyakan apakah produsen iPhone itu "membenci kebebasan berbicara di Amerika."
Sejauh ini, belum ada tanggapan dari Apple maupun sang CEO Tim Cook, yang akunnya juga di-mention oleh Elon Musk di Twitter soal hal tersebut.
Dikutip dari Engadget, ini bukan pertama kalinya Apple mempermasalahkan Twitter.
Dalam sebuah op-ed yang diterbitkan di The New York Times, Yoel Roth, mantan Head of Trust and Safety, Twitter mengungkapkan, peninjau App Store sering menandai konten di Twitter selama proses peninjauan aplikasi.
Apple Permasalahkan Konten di Twitter
"Selama saya bekerja di Twitter, perwakilan toko aplikasi secara teratur mengemukakan kekhawatiran tentang konten yang tersedia di platform kami," tulis Roth.
Roth mencontohkan, peninjau aplikasi telah menandai contoh penghinaan rasial dan ketelanjangan di platform tersebut.
"Meski tampaknya sebagian besar didorong pemeriksaan dan anekdot manual, prosedur peninjauan ini punya kekuatan menggagalkan rencana perusahaan dan memicu krisis semua pihak selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sekaligus," katanya.
Apple diketahui memiliki aturan yang ketat, jika ditegakkan secara tidak merata, yang mengatur konten yang dapat muncul di toko aplikasinya.
Parler misalnya, sempat dihapus dari App Store selama berbulan-bulan karena aturan moderasi kontennya yang longgar. Aplikasi ini dikembalikan setelah merilis sistem moderasi berbasis kecerdasan buatan.
Pada 2018, Tumblr juga melarang konten dewasa setelah penghapusan singkat dari App Store.
Advertisement
Elon Musk Bakal Bikin Ponsel Jika Hal Ini Terjadi
Elon Musk mengungkapkan dirinya akan mempertimbangkan pembuatan smartphone pesaing Apple dan Android jika dibutuhkan.
Rencana ponsel alternatif iPhone dan Android ini terungkap saat komentator politik konservatif Amerika, Liz Wheeler, bertanya ke Elon Musk di Twitter.
Liz bertanya, apa yang akan dilakukan oleh bos Tesla bila Twitter didepak dari toko aplikasi milik Google dan Apple.
"Saya tentu berharap tidak sampai seperti itu, tapi, ya, jika tidak ada pilihan lain, saya akan membuat ponsel alternatif," kutip cuitan Elon, Sabtu (26/11/2022).
Informasi, kabar tentang "Tesla Pi Phone" telah lama beredar di internet dan tidak berdasar. Tetapi, dengan cuitan baru-baru ini bisa jadi dorongan bagi Elon Musk untuk mewujudkan sebuah ponsel pesaing iPhone dan Android.
Kabar tentang HP Tesla memang sudah lama jadi perbincangan--walau awalnya hanya sebatas rumor. Kala itu, beredar foto atau gambar render diyakini adalah smartphone pertama Tesla. Dari bentuknya, ponsel ini terlihat seperti smartphone gaming.
Walau foto render HP Tesla itu tidak memperlihatkan bagian depannya, kita dapat mengetahui seperti apa bagian belakang, bentuk modul kamera, dan ada berapa lensa terpasang.
Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos
Advertisement