Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada Jumat 2 Desember 2022.
"Betul. Komisi I akan menggelar fit and proper test calon Panglima besok. Satu hari penuh ya. Dimulai dengan verifikasi persyaratan di pagi hari," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid pada wartawan, Kamis (1/12/2022).
Advertisement
Menurut Meutya, tes kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI akan digelar terbuka bagi publik.
"Direncanakan dilakukan terbuka, kecuali jika nanti dalam paparan ada yang dianggap bersifat strategi dan rahasia maka bagian tersebut dilakukan tertutup," ucap dia.
Rencananya, tes dimulai pukul 10.00 WIB dan dilanjutkan pemaparan visi-misi calon panglima. "Mendengarkan visi misi dan pendalaman dalam rapat pukul 13.30 WIB. Penyampaian visi misi oleh calon panglima disepakati dalam rapat internal Komisi 30 menit,” kata dia
Usai fit proper test, di hari selanjutnya Komisi I DPR akan melakukan verifikasi faktual ke kediaman calon panglima. "Lalu direncanakan verifikasi faktual ke kediaman setelah rapat fit and proper test selesai," pungkas dia.
Komisi I DPR: Rekam Jejak Calon Panglima TNI Yudo Margono Cemerlang
Komisi I DPR menilai calon panglima TNI Laksamana Yudo Margono adalah sosok yang mempunyai rekam jejak mumpuni untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
"Beliau ini telah bermitra dengan Komisi I DPR cukup lama dengan posisi beliau sebagai KSAL jadi teman-teman Komisi I sudah cukup mengenal rekam jejak beliau," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid dalam video di akun Instagramnya, dikutip Selasa (29/11/2022).
Secara pribadi, Meutya menilai Yudo sejak menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I mampu meredam konflik dan mengamankan wilayah.
"Saya secara pribadi mengenal beliau sejak beliau Pangkogabwilhan ketika waktu itu terjadi insiden dengan Tiongkok di perairan Natuna. Sejak itu kami lihat kinerja beliau cukup baik meredam ketegangan di sana," kata dia.
Bahkan, politikus Golkar itu menilai catatan kerja calon Panglima TNI itu cemerlang. Hal itu membuat Komisi I. Menyambut baik penunjukan Yudo.
"Record-nya selama ini cukup cemerlang. Nanti detailnya, tidak pas kalau disampaikan sebelum fit and proper test sikap dan respons dari kami Komisi I terhadap penunjukan Bapak Yudo Margono, tapi yang jelas saya cukup memahami dan ikut senang," pungkas Meutya.
Advertisement
Jokowi Tunjuk KSAL Yudo Margono Sebagai Calon Panglima TNI
Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi menunjuk KSAL Yudo Margono sebagai calon panglima TNI. Surat presiden (surpres) tentang pergantian panglima TNI telah dikirimkan Mensesneg Pratikno kepada Ketua DPR Puan Maharani pada Senin, (28/11/2022).
"Bahwa nama yang diusulkan oleh presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah, siapa ya? Ini sesuai surat loh ya. Sudah enggak sabar? Adalah laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin.
Puan menyebut Yudo bisa langsung melaksanakan proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPR. "Bapak Laksamana Yudo Margono bisa segera mengikuti mekanisme DPR," kata dia.
Sebelumnya, surpres batal dikirimkan pada Rabu 23 November 2022. Sekjen DPR Indra Iskandar menyebut berdasar kesepakatan antara Ketua DPR Puan Maharani dan Mensesneg Pratikno, Surpres baru akan dikirimkan pada Senin, 28 November 2022.
"Itu akan disampaikan secara resmi pada 28 November, hari Senin besok," kata Indra pada wartawan, Rabu 23 November.
Indra menyebut alasan batalnya pengiriman surpres karena Puan saat ini tidak berada di Indonesia, melainkan sedang melakukan kunjungan kerja ke Kamboja.
"Kenapa engga jadi disampaikan hari ini, karena ibu Puan masih memimpin delegasi Indonesia pada sidang parlemen asean atau AIPA (cek) di Kamboja," pungkasnya.
Pertimbangan Jokowi Pilih Yudo Margono Jadi Calon Panglima TNI
Mensesneg Pratikno menyebut salah satu alasan Presiden Jokowi menunjuk KSAL Yudo Margono sebagai calon panglima TNI pengganti Andika Perkasa adalah untuk pergantian matra TNI. Hal tersebut disampaikan Pratikno usai konferensi pers penyerahan supres panglima TNI dari Jokowi ke ketua DPR Puan Maharani.
"Ya bisa jadi salah satu pertimbangannya. Saya kira itu salah satu lah pertimbangannya," kata Pratikno di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (28/11/2022).
Menurut Pratikno semua kepala staf sudah memenubi syarat calon panglima TNI, namun akhirnya Jokowi memilih Yudo sebagai pengganti Andika.
"Kalau semuanya kan sudah memenuhi syarat sebenarnya. Jadi kalau calon panglima TNI itu selalu dari kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif sebagai anggota TNI. Nah, dalam hal ini, yang memenuhi syarat ya hanya 3 saja. Apakah KSAU, KSAD, atau KSAL. Dalam hal ini, Pak Presiden memilih calon itu dari KSAL. Itu aja," pungkas Praktikno.
Advertisement