Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham, Kamis (1/12/2022). Sektor saham keuangan dan teknologi menekan laju IHSG.
Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 0,85 persen ke posisi 7.020,80. Indeks LQ45 merosot 1,2 persen ke posisi 995,96. Sebagian besar indeks acuan anjlok. Pada awal Desember 2022, IHSG berada di level tertinggi 7.090,27 dan terendah 7.018,26.
Advertisement
Sebanyak 308 saham melemah sehingga menekan IHSG. 237 saham menguat dan 158 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.283.164 saham. Total volume perdagangan saham 37,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.543.
Indeks sektor saham pada Kamis pekan ini hampir berimbang. Sektor saham energi melonjak 1,17 persen, sektor saham basic menguat 0,57 persen, sektor saham industri mendaki 1,14 persen, sektor saham properti bertambah 0,26 persen dan sektor saham transportasi melesat 1,2 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG masih dipimpin dari indeks sektor saham teknologi.
“Seperti yang kita ketahui dari emiten GOTO mencatatkan ARB dan menjadi pemberat pergerakan IHSG. Koreksi ini cukup berlawanan dengan pergerakan bursa global yang mayoritas menguat dan rilis data inflasi November 2022 di Indonesia yang cenderung turun,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Top Gainers-Losers pada 1 Desember 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham BNBR melambung 33,33 persen
-Saham OMRE melambung 24,80 persen
-Saham OKAS melambung 23,62 persen
-Saham RELI melambung 20,41 persen
-Saham MIDI melambung 14,66 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham EURO melemah 9,91 persen
-Saham NICK melemah 6,96 persen
-Saham ATAP melemah 6,93 persen
-Saham TMPO melemah 6,92 persen
-Saham POLL melemah 6,85 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBCA senilai Rp 1,2 triliun
-Saham BBRI senilai Rp 1,2 triliun
-Saham TLKM senilai Rp 806,2 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 618,5 miliar
-Saham BBSK senilai Rp 506,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BSBK tercatat 46.350 kali
-Saham RAFI tercatat 43.352 kali
-Saham BBCA tercatat 37.043 kali
-Saham BBRI tercatat 31.386 kali
-Saham TLKM tercatat 30.745 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia pada 1 Desember 2022
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 1 Desember 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini didorong sentimen dari wall street yang juga bergerak di zona hijau. Pernyataan Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang beri sinyal kenaikan suku bunga akan melambat pada Desember 2022 menjadi sentimen positif.
Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,42 persen. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 2,3 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai menanjak 0,45 persen, dan indeks Shenzhen mendaki 1,4 persen.
Sementara itu, indeks Markit Manufacturing Purchasing Manager China berada di posisi 49,4. Realisasi indeks manufaktur tersebut lebih tinggi dari yang diharapkan. Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 0,92 persen ke posisi 28.226,08. Indeks Topix bertambah 0,04 persen ke posisi 1.986,46. Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,3 persen ke posisi 2.479,84. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,96 persen ke posisi 7.354,4.
Di sisi lain, Yen Jepang menguat terhadap dolar AS seiring Ketua The Fed Jerome Powell beri sinyal kenaikan suku bunga akan lebih kecil pada Desember 2022.