Liputan6.com, Jakarta - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP menggelar kegiatan Bedah Musik Kebangsaan di Hall UB TV Universitas Brawijaya Malang, Selasa, 29 November 2022.
Selain di Malang, kegiatan ini juga akan berlangsung di 6 wilayah lainnya yakni Jakarta, Bali, Manado, Mataram dan Asahan. Malang menjadi kota kedua dari rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menyosialisasikan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda melalui media musik.
Acara ini diisi dengan diskusi panel yang menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu anggota Komisi 2 DPR RI Aminurrohkman, Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila Irene Camelyn Sinaga, AP., M.Pd, Kepala UPT Pengembangan Kepribadian Mahasiswa, Universitas Brawijaya, Dr. Mohamad Anas, S.Fil.I., M.Phil. serta musisi Conrad GV, dengan moderator diskusi dipandu akademisi UB Dr Riyanto.
Anggota Komisi 2 DPR RI Aminurrohkman mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, menu yang disajikan sangat pas dengan selera anak muda.
Baca Juga
Advertisement
Sosialisasi Nilai Pancasila ke Lingkungan Akademik
“Jadi terobosan dan modifikasi dari BPIP ini sudah sangat tepat, sebagai suatu pola yang cukup unik untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasila secara natural," kata Aminurrohkman melalui keterangan tertulis, Rabu, 30 November 2022.
"Sehingga saya berharap BPIP semakin intens menyosialisasikan ke lingkungan akademik mengingat para mahasiswa adalah generasi masa depan bangsa,” dia menambahkan.
Advertisement
Irang, Agus Hafi, Indra Sabil dan Conrad GV
Sebelumnya para mahasiswa diajak menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dalam 3 stanza. Mereka juga dihibur dengan penampilan live musik lagu kebangsaan oleh parea musisi seperti Irang Arkad, Indra Sabil, Agus Hafi dan Conrad GV.
Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP M Akbar Hadi Prabowo, S.H., M.H menyampaikan, Bedah Musik Kebangsaan ini sudah digelar di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri, sementara Universitas Brawijaya adalah tempat yang kedelapan.
Sosialisasi Melalui Musik
Menurut Hadi Prabowo, sosialisasi sudah tidak dapat disampaikan dengan metode lama, contohnya seperti Penataran P4.
“Seperti yang dikatakan Presiden Jokowi, sosialisasi ini bisa lewat cara terkini, baik itu musik, animasi, olahraga dan kuliner, sesuai dengan keinginan kaum milenial,” ungkap Hadi Prabowo.
Advertisement