Liputan6.com, Surabaya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di Surabaya, Kamis (1/12/2022). Dalam sambutannya, Ganjar menyampaikan dirinya terus mendorong upaya pemberantasan korupsi dilakukan sampai di tingkat kabupaten/kota serta desa.
Menurutnya, perjuangan yang tidak boleh berhenti. Tidak boleh lelah dan harus terus-menerus dilakukan.
Advertisement
"Maka, dulu kalau 5 tahun masa jabatan saya periode pertama kita kasih contoh dari Pemprov dan sekarang periode kedua kita tularkan ke kabupaten/kota," ujar Ganjar usai pembukaan perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di Surabaya, Kamis (1/12/2022).
Mewujudkan Desa Antikorupsi bukan hal yang mudah. Namun, secara perlahan, Ganjar menyebut banyak kabupaten/kota yang mulai mereplikasi kebijakan Pemprov Jawa Tengah dalam memberantas tindak korupsi.
"Tapi itu sulit. Tapi, Alhamdulillah banyak yang oke tapi ada yang melanggar. Dan, yang melanggar itu tentu cerita menyedihkan," lanjutnya.
Jumlah Desa Antikorupsi di Jateng
Politikus berambut putih itu menambahkan, kendala-kendala yang dihadapi tidak menjadi jalan buntu. Maka, perlu pelaku, pengawasan publik, membangun sistem, dan kontrol secara terus-menerus.
"Tidak mudahnya membangun komitmen itu maka aktor menjadi penting, pengawasan publik menjadi penting, membangun sistem menjadi penting, dan kontrol terus menerus," ungkapnya.
Tercatat, di Jawa Tengah sudah ada 29 desa di 29 kabupaten/kota yang masuk dalam penilaian antikorupsi oleh KPK RI. Ke depan, Ganjar terus mendorong seluruh desa yang ada di Jawa Tengah menjadi desa antikorupsi.
Lebih lanjut Ganjar mengingatkan bahwa Hakordia tidak hanya sebuah perayaan belaka. Tapi perlu ada tindakan nyata.
"Hakordia tidak cukup hanya dirayakan saja. Tapi harus dieksekusi dan ditindaklanjuti. Pemerintah harus mampu memberikan pelayanan mudah, murah dan cepat. Dan, masyarakat juga jangan nyogok. Kalau ada yang mempersulit laporkan saja," tandasnya.
(*)
Advertisement