Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang turun terbatas pada Jumat, 2 Desember 2022. Potensi pelemehan ini disebabkan karena IHSG yang berada dalam pola triangle, dari candle inside day & di atas support line. Meski demikian, IHSG masih berada dalam trend bullish, selama di atas 6.995.
Secara teknikal, Indikator MACD bullish, stochastic netral, di atas support 6.980, candle inside day. Jika bisa ditutup harian di atas 6.980, IHSG masih berpeluang rebound dengan target 7.091 (tercapai), 7.135, 7.280. Jika gagal, indeks rawan menuju 6.958, 6.894.
Advertisement
“Perkiraan level resistance pada perdagangan hari ini di 7.081, 7.107, 7.135, 7.220 dengan support 6.990, 6.955, 6.910, 6.887. Perkiraan range pada Jumat (2/12) di rentang 6.970 - 7.070,” tulis Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar, Jumat (2/11/2022).
Pada 1 Desember 2022, IHSG ditutup menguat 0,85 persen ke level 7.020,81. Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menuturkan, hampir semua bursa Asia Pasifik mengalami kenaikan mengikuti penguatan bursa AS yang signifikan pada malam sebelumnya.
Kenaikan yang cukup signifikan dicatat oleh Hang Seng dan Shenzen Index. Indonesia melaporkan inflasi sebesar 5,42 persen year-on-year (YoY) pada November 2022, di bawah ekspektasi. Korea Selatan mencatat defisit neraca perdagangan sebesar USD 7,01 miliar untuk November 2022, lebih buruk dari perkiraan.
Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average mencatat pelemahan 0,56 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi tipis 0,09 persen. Sementara itu, indeks Nasdaq menguat 0,13 persen. Investor menunggu data ketenagakerjaan yang akan rilis pada hari Jumat yang dapat menentukan tingkat pengetatan suku bunga the Fed di masa depan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Saham
Berikut merupakan enam saham pilihan BNI Sekuritas untuk perdagangan Jumat (2/12/2022):
1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Resist: Rp9.100, Rp9.250, Rp9.400, Rp9.600.
Support: Rp8.875, Rp8.775, Rp8.550, Rp8.350.
Rekomendasi: buy Rp8.900- Rp9.000 target Rp9.200, Rp9.400. Stop loss di bawah Rp8.775.
2.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Resist: Rp1.920, Rp1.945, Rp1.965, Rp1.995.
Support: Rp1.890, Rp1.865, Rp1.825, Rp1.780.
Rekomendasi: buy Rp1.870- Rp1.890, target Rp1.920, Rp1.945. Stop loss di bawah Rp1.820.
3.PT Indika Energy Tbk (INDY)
Resist: Rp2.950, Rp3.000, Rp3.100, Rp 3.200.
Support: Rp2.870, Rp2.825, Rp2.750, Rp2.650.
Rekomendasi: buy Rp2.870- Rp2.900 target Rp2.950, Rp3.000. Stop loss di bawah Rp2.800.
4.PT Elnusa Tbk (ELSA)
Resist: Rp338, Rp346, Rp354, Rp360.
Support: Rp326, Rp318, Rp313, Rp305.
Rekomendasi: speculative buy target Rp340, Rp350. Stop loss di bawah Rp318.
5.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Resist: Rp2.060, Rp2.090, Rp2.140, Rp2.200.
Support: Rp2.020, Rp1.980, Rp1.940, Rp1.840.
Rekomendasi: speculative buy target Rp2.060, Rp2.100. Stop loss di bawah Rp1.960
6.PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Resist: Rp2.280, Rp2.320, Rp2.370, Rp2.400.
Support: Rp2.220, Rp2.180, Rp2.130, Rp2.060.
Rekomendasi: akumulasi buy target Rp2.320, Rp2.350. Stop loss di bawah Rp2.180.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 1 Desember 2022
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham, Kamis (1/12/2022). Sektor saham keuangan dan teknologi menekan laju IHSG.
Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 0,85 persen ke posisi 7.020,80. Indeks LQ45 merosot 1,2 persen ke posisi 995,96. Sebagian besar indeks acuan anjlok. Pada awal Desember 2022, IHSG berada di level tertinggi 7.090,27 dan terendah 7.018,26.
Sebanyak 308 saham melemah sehingga menekan IHSG. 237 saham menguat dan 158 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.283.164 saham. Total volume perdagangan saham 37,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.543.
Indeks sektor saham pada Kamis pekan ini hampir berimbang. Sektor saham energi melonjak 1,17 persen, sektor saham basic menguat 0,57 persen, sektor saham industri mendaki 1,14 persen, sektor saham properti bertambah 0,26 persen dan sektor saham transportasi melesat 1,2 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG masih dipimpin dari indeks sektor saham teknologi.
“Seperti yang kita ketahui dari emiten GOTO mencatatkan ARB dan menjadi pemberat pergerakan IHSG. Koreksi ini cukup berlawanan dengan pergerakan bursa global yang mayoritas menguat dan rilis data inflasi November 2022 di Indonesia yang cenderung turun,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 1 Desember 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 1 Desember 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini didorong sentimen dari wall street yang juga bergerak di zona hijau. Pernyataan Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang beri sinyal kenaikan suku bunga akan melambat pada Desember 2022 menjadi sentimen positif.
Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,42 persen. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 2,3 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai menanjak 0,45 persen, dan indeks Shenzhen mendaki 1,4 persen.
Sementara itu, indeks Markit Manufacturing Purchasing Manager China berada di posisi 49,4. Realisasi indeks manufaktur tersebut lebih tinggi dari yang diharapkan. Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 0,92 persen ke posisi 28.226,08. Indeks Topix bertambah 0,04 persen ke posisi 1.986,46. Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,3 persen ke posisi 2.479,84. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,96 persen ke posisi 7.354,4.
Di sisi lain, Yen Jepang menguat terhadap dolar AS seiring Ketua The Fed Jerome Powell beri sinyal kenaikan suku bunga akan lebih kecil pada Desember 2022.
Advertisement