Menko Airlangga Sentil Pengusaha yang Tak Sejalan dengan Pemerintah, Siapa Dia?

Menko airlangga sangat menyayangkan tidak semua pengusaha manut dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Ada beberapa yang berjalan tak mengikuti harmoni yang ada.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2022, 13:10 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan. (Sumber: ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menghadiri CEO Forum 2022 di Istana Negara pada Jumat pagi ini. Forum yang mengumpulkan para pimpinan perusahaan di Indonesia ini dibuka dengan penampilan orkestra yang dipimpin Addie MS.

Airlangga mengatakan, harmonisasi musik yang dimainkan dalam orkestra besutan Addie MS ini berjalan dengan rapi sehingga bisa dinikmati para tamu undangan. Ia pun ingin mengelola ekonomi Indonesia seperti yang diakukan oleh Addie MS dalam orkestra. Meskipun alat musik berbeda beda tetapi bisa berjalan bersama dan menciptakan harmoni yang indah. 

Sayangnya, tidak semua pengusaha manut dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Ada beberapa yang berjalan tak mengikuti harmoni yang ada. 

"Kalau kita kelola ekonomi maunya kita kaya konduktor Addie MS, semua nurut. Tapi di ekonomi, CEO ini sering lakukan improvisasi sendiri-sendiri, jadi nadanya beda-beda," katanya sambil bergurau di acara Kompas 100 CEO Forum 2022 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12).

Airlangga melanjutkan, orkestrasi dalam ekonomi sebenarnya meliputi 3 hal, stabilitas fiskal, moneter dan sektor riil. Bila ketiganya berjalan dengan baik, maka bisa menghasilkan harmoni dan ekonomi bisa bertahan dalam kondisi apapun.

"Kalau itu harmoni, ekonomi kita ini akan bertahan," kata dia.

Hanya saja dia menyadari kondisi ekonomi global di depan masih suram. Masih dipenuhi berbagai badai yang siap menghantam. Meski begitu dia meyakini sektor otomotif percaya diri tetap bisa bergerak dan berjalan.

"Kalau otomotif ini lebih confident karena kalau gelap atau badai kita masih bisa tim ekonomi bisa (bikin) lebih terang. Kalau otomotif tinggal nyalain lampu kuning beres Pak," katanya.

 


Jokowi ke Kepala Daerah: Perhatikan Inflasi dari Jam ke Jam, Ini Momok Semua Negara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan laporan dari Kepala BNPB Doni Monardo tentang gempa Magnitudo 6,1 yang terjadi di Jawa Timur, 10 April 2021 kemarin. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepala daerah untuk rutin mengecek pergerakan angka inflasi di wilayah masing-masing. Dia menekankan bahwa tingkat inflasi saat ini menjadi momok semua negara.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah tahun anggaran 2023 di Istana Negara Jakarta, Kamis (1/12/2022).

"Untuk pemerintah, gubernur, bupati dan walikota, saya minta perhatikan dari waktu ke waktu, dari jam ke jam, pergerakan angka inflasi di daerah masing-masing," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/12/2022).

"Ini penting sekali. Ini momok semua negara. Inflasi. Sekali lagi, perhatikan pergerakan angka inflasi di daerah masing-masing," sambungnya.

Dia menyampaikan bahwa tingkat inflasi di Indonesia saat ini masih cukup terkendali yakni, di angka 5,8 persen. Inflasi di Indonesia lebih baik dibandingkan rata-rata inflasi dunia diatas 10 persen, dan bahkan ada yang mencapai lebih dari 75 persen.

"Di tengah situasi ekonomi dunia yang sedang bergolak, Alhamdulillah ekonomi kita termasuk yang terbaik, bahkan Managing Director dari IMF mengatakan bahwa di tengah dunia yang gelap, Indonesia adalah titik terang. Ini adalah kerja keras kita semuanya," ujarnya.

Selain itu, kata dia, kinerja ekonomi Indonesia juga cukup menggembirakan. Jokowi menyebut ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tumbuh sebesar 5,44 persen.

Sedangkan, ekonomi nasional di kuartal ketiga tumbuh lebih baik yaitu, di angka 5,72 persen. Tak hanya itu, dia menuturkan volume perdagangan dalam negeri juga terus tumbuh hingga mencapai 58 persen.

"Dan kita mengalami surplus perdagangan dunia selama 30 bulan terakhir berturut-turut. Ini juga sesuatu yang harus kita syukuri," jelas Jokowi.

 


Waspada Kondisi Ekonomi Global

Kendati begitu, dia mengingatkan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan kondisi ekonomi global. Jokowi meminta jajarannya memiliki perasaan yang sama bahwa keadaan kondisi ekonomi global tidak berada pada posisi yang normal.

"Oleh sebab itu, semuanya kita semuanya harus memiliki sense of crisis. Betul betul siap atas segala berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Yang tanpa kita prediksi, yang tanpa kita hitung semuanya kita harus siap," pungkas dia.

"Bukan hanya untuk mampu bertahan, tapi juga bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada," sambung Jokowi.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis Acungan Jempol untuk Presidensi G20 Jokowi (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya