Bek Australia Tak Gentar Hadapi Lionel Messi di 16 Besar Piala Dunia 2022: Dia Hanya Manusia Biasa

Australia akan berhadapan dengan Argentina pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 02 Des 2022, 15:45 WIB
Pemain Australia Milos Degenek melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Denmark pada pertandingan sepak bola Grup D Piala Dunia 2022 di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Qatar, 30 November 2022. Australia mengunci tiket lolos ke fase gugur dengan status runner up Grup D usai mengalahkan Denmark 1-0. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Liputan6.com, Jakarta Australia akan berhadapan dengan Argentina pada babak 16 besar Piala Dunia 2022, 3 Desember mendatang. Salah seorang pemain Socceroos, Milos Degenek, mengaku  tidak gentar bertemu Albiceleste yang bakal diperkuat salah seorang pemain terbaik di dunia, Lionel Messi.

Australia lolos ke fase knock out untuk pertama kali sejak Piala Dunia 2006. Tahun ini, Socceroos jadi runner Grup D dengan 6 poin. Sementara posisi pertama ditempati sang juara bertahan Prancis dengan poin yang sama, tapi memiliki selisih gol yang lebih baik dari Socceroos. 

 

Tidak mudah bagi Australia melangkah ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Para pendukung Socceroos sempat dibikin deg-degan saat jagoannya dipermak Prancis dengan skor 1-4. Beruntung, Australia berhasil bangkit dan merebut kemenangan di dua laga terakhir. 

Pada pertandingan kedua, Australia menang 1-0 atas Tunisia. Sementara di laga terakhir, Australia juga unggul tipis 1-0 atas Denmark. 

Sebagai runner up Grup D, Australia kebagian lawan juara grup C, Argentina. Al Biceleste juga sempat tidak meyakinkan setelah ditekuk Arab Saudi 1-2 di laga pertama. Di dua laga berikutnya, Argentina mengamuk dan menghajar Meksiko dan Polandia dengan skor sama, 2-0.

Argentina tentu saja bukan lawan yang mudah. Meski perjalanan di fase grup tidak mulus, Albiceleste tetap saja bukan tim sembarangan. 

Materi pemain Albicileste jauh lebih mentereng dari. Dan yang tak kalah ketinggalan, tim pemenang Piala Dunia 1986 itu masih diperkuat oleh salah seorang pemain terbaik di dunia, yakni Lionel Messi. Fakta bahwa dia  baru mencetak dua gol dan sempat gagal penalti di fase grup, pemain yang dijuluki La Pulga itu tetap saja menjadi ancaman yang menakutkan bagi barisan pertahanan Australia pada laga nanti. 

 


Manusia Biasa

Lionel Messi memang memiliki tubuh yang mungil dengan tinggi hanya 169 cm. Namun megabintang Argentina ini merupakan salah pesepak bola terhebat yang pernah ada muka bumi. Di Piala Dunia kali ini La Pulga menjadi andalan Tim Tango untuk kembali menjadi juara dunia. (Fabio Ferrari/LaPresse via AP)

Degenek tidak membantah reputasi Messi. Menurutnya, pemain yang telah mengoleksi 7 gelar Ballon d'Or itu adalah pemain hebat. 

Meski demikian, Degenek merasa tidak silau bila harus berhadapan dengannya. Baginya, Messi tidak beda dengan pemain lainnya. 

"Saya selalu menyukai Messi dan saya pikir dia pemain terhebat yang pernah ada," kata Degenek dilansir dari Cgtn.com.

"Tapi bukan sebuah kehormatan bisa bermain melawan dia karena dia hanyalah manusia seperti kita semua," bebernya. 

Degenek justru lebih merasa terhormat timnya bisa melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Karena itu, pria berusia 28 tahun itu tidak terlalu memikirkan siapa pun yang akan jadi lawan Australia. "Siapapun yang kami hadapi, entah itu Argentina atau Polandia, tetap saja menjadi sebuah kehormatan bisa mewakili Australia di babak 16 besar Piala Dunia," kata pemain Columbis Crew itu menambahkan. 

 


Messi Hanya Satu

Pertandingan Australia melawan Argentina akan berlangsung di Ahmad Bin Ali Stadium, Qatar, 3 Desember mendatang. Meski sudah lama tak tampil di fase knock out Piala Dunia, Australia enggan terbeban saat bertemu Argentina. 

"Ini duel 90 menit atau bisa jadi 120 menit, ini babak gugur. Karena tidak ada yang berharap kami bisa ada di sini, kami dapat melempar apapun kepada mereka dan tidak ada tekanan pada kami," kata pemain Australia lainnya, Mathew Leckie. 

"Ini akan jadi laga yang sulit, melawan tim yang punya banyak pemain yang mungkin terhebat dalam permainan ini. Tapi ini permainan 11 melawan 11. Tidak ada 11 Messi, hanya ada satu," beber pencetak gol semata wayang Australia ke gawang Denmark tersebut. 

Australia terakhir kali melaju ke fase knock out Piala Dunia tahun 2006 yang berlangsung di Jerman. Di babak 16 besar, Australia sempat menahan Italia tanpa gol sepanjang waktu normal sebelum Francesco Totti mengirim mereka pulang lewat gol penalti di babak tambahan.

 


Persaingan di Grup D

Infografis Stadion Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya