Bendera ASEAN Akan Berubah Jika Timor Leste Bergabung

Saat ini, bendera ASEAN menampilkan sepuluh tangkai padi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Feb 2023, 18:24 WIB
Suasana kemeriahan parade ASEAN 50 Tahun di Jakarta, Minggu (27/8). Acara ini menampilkan Parade Bendera ASEAN, Parade kostum, Parade tari musik, dan keunikan lainnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Timor Leste telah "secara prinsip" diterima oleh ASEAN. Proses pun masih terus bergulir agar Timor Leste bisa secara utuh bergabung ke ASEAN. 

Saat ini, Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa jumlah negara ASEAN masih 10.

"Pada prinsipnya (Timor Leste) sudah diterima sebagai bagian dari ASEAN. Namun, kesepakatan prinsip tersebut harus juga ditopang oleh hal-hal bersifat riil. Yang itu sebabnya dari sisi Indonesia kita terus membantu Timor Leste menyiapkan kapasitas mereka," ujar Teuku Faizasyah di Jakarta, Jumat (12/2/2022). 

Jubir Kemlu RI Teuku Faizasyah berkata Timor Leste akan dibantu dengan Plan of Action. Indonesia juga akan terlibat dalam pelatihan SDM Timor Leste agar bisa berpartisipasi di ASEAN.

Kesiapan itu termasuk kapabilitas SDM pemerintahan untuk bisa menjalankan tugas-tugas di ASEAN. 

Bergabungnya Timor Leste ke ASEAN juga berpotensi mengubah bendera asosiasi di Asia Tenggara ini. Bendera ASEAN saat ini menampilkan sepuluh padi yang bersatu. 

"Pada waktunya akan berubah jadi sebelas. Pada waktunya," jelas Teuku Faizasyah.

Berdasarkan informasi di situs resmi ASEAN, bendera asosiasi ini memiliki banyak makna. Warna dasar biru mewakili perdamaian dan stabilitas. Warna merah di lingkaran berarti keberanian dan dinamisme. Sementara warna putih di diameter lingkaran berarti kemurnian. 

10 padi di bagian pusat bendera melambangkan solidaritas ASEAN sesuai harapan para Founding Fathers. Warna kuning di padi tersebut berarti kemakmuran.

 


RI Sebagai Ketua ASEAN 2023

Presiden Joko Widodo. (Dok BI)

Menteri Koordinator atau Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi atas dukungan dari New Zealand untuk kepimpinan ASEAN di Indonesia pada tahun 2023 mendatang. Airlangga mengucapkan terima kasih atas sikap dan dukungan dari New Zealand tersebut. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menko Airlangga saat mendampingi Presiden dalam Pertemuan bilateral dengan New Zealand bersama Menseskab dan Wamendag yang digelar di Bangkok, Thaliand, Jumat, (18/11).

"Pembahasan dukungan New Zealand kepemimpinan ASEAN di Indonesia 2023," Imbuh Menko Airlangga.

Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga juga berterima kasih atas apresiasi hasil dari penyelenggaraan KTT G20 di Bali baru-baru ini. Hal ini termasuk soal dukungan pengembangan energi terbarukan geothermal yang potensial di Indonesia juga pengembangan green hydrogen.

Atas dasar itu, Menko Airlangga mengajak, agar para Menteri Negara APEC untuk dapat meningkatkan kualitas investasi ekonomi hijau dan mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi.

Menko Airlangga mengatakan APEC perlu membentuk mekanisme pembiayaan untuk mendukung implementasi transisi hijau di ekonomi anggota.


Menlu Retno Ungkap Status Observer Timor Leste dari Pemimpin ASEAN

Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani memberikan press briefing usai penutupan KTT G20 bersama awak media pada Rabu (16/11/2022). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Sebelumnya dilaporkan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan para pemimpin ASEAN memberikan status negara pengamat (observer) kepada Timor Leste, dan memperbolehkan negara itu untuk berpartisipasi pada berbagai pertemuan ASEAN.

"Mengenai keputusan para pemimpin ASEAN terkait aplikasi keanggotaan Timor Leste sebagaimana dimuat dalam ASEAN Leaders' Statement on the Application of Timor Leste to ASEAN, para pemimpin ASEAN di dalam dokumen tersebut memutuskan menyetujui secara prinsip diterimanya Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN," kata Menlu Retno Marsudi di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022) seperti dikutip dari Antara.

Dengan pengakuan itu, lanjut Menlu Retno, Timor Leste mendapatkan status observer dan diperbolehkan berpartisipasi pada pertemuan ASEAN, termasuk sesi pleno KTT ASEAN.

Menurut Retno, sebelum para pemimpin ASEAN mengambil keputusan, para Menlu ASEAN secara panjang lebar membahas mengenai aplikasi keanggotaan Timor Leste, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi menyampaikan briefing mengenai hasil laporan tiga tim pencari fakta ASEAN.

"Menugaskan ACC atau ASEAN Coordinating Council untuk memformulasikan peta jalan bagi keanggotaan penuh Timor Leste termasuk berdasarkan milestone yang telah diidentifikasi dalam laporan misi pencari fakta yang dilakukan berdasarkan tiga pilar komunitas ASEAN," ujarnya.

ASEAN Coordinating Council (ACC) adalah pihak yang ditugaskan untuk menyusun peta jalan (roadmap) yang akan dilaporkan untuk diadopsi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN.

"Semua negara ASEAN dan mitra dialog diminta mendukung penuh Timor Leste untuk mencapai keanggotaan penuh tersebut melalui pemberian bantuan pengembangan kapasitas dan dukungan lainnya," kata Menlu Retno.


Jokowi Resmi Terima Keketuaan KTT ASEAN 2023 dari Kamboja ke Indonesia

FPCI bersama Pemuda Muhammadiyah, ADI, AIHII, IDNG, dan Purna Paskibra Indonesia DKI Jakarta menyerahkan Global Leadership Award untuk Presiden Jokowi yang diwakili oleh Menlu Retno Marsudi secara virtual di CIFP 2022, Sabtu (26/11/2022). (Mayang/Antara)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi menerima menerima estafet kepemimpinan KTT ASEAN 2023 dari Kamboja. Seremoni tersebut dilakukan saat penutupan KTT ASEAN 2022 di Sokha Phnom Penh, hari ini.

“Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Keketuaan Indonesia akan menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” kata Jokowi diterima di Hotel Sokha Phnom Penh, seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (13/11).

Penyerahan keketuaan itu dilakukan langsung oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan ditandai dengan penyerahan palu ke Presiden Jokowi. Melalui prosei tersebut, Indonesia resmi memegang tampuk keketuaan KTT ASEAN pada tahun berikutnya.

“ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi,” yakin Jokowi.

 

Melalui berpindahnya tongkat estafet tersebut, Jokowi ingin ASEAN harus menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Peningkatan kapasitas institusi ASEAN juga menjadi perhatian Presiden Jokowi, agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan. Presiden berharap pada 2045 ASEAN harus lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing.

“Semua itu harus diperjuangkan dengan cara ASEAN yaitu konsisten dengan semangat kerja sama serta menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya,” dorong Jokowi.

Infografis Indonesia Banjir Pujian di KTT G20 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya