Deretan Perusahaan Ini Terdampak Bangkrutnya Pertukaran Kripto FTX

Berikut, deretan perusahaan yang terdampak bangkrutnya FTX.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 02 Des 2022, 18:32 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Liputan6.com, Jakarta - Industri kripto belakangan ini diguncang oleh runtuhnya salah satu pertukaran kripto jajaran lima besar di dunia yaitu FTX. Pertukaran cryptocurrency milik Sam Bankman-Fried itu mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di AS, menurut pernyataan perusahaan yang diposting di Twitter, pada Jumat, 11 November 2022 waktu setempat. 

Bangkrutnya FTX memberikan gelombang kejutan ke seluruh industri. pasar kripto secara keseluruhan alami penurunan, bahkan Bitcoin mencapai titik terendah sejak November 2020. Tak hanya itu, banyak perusahaan kripto lainnya yang terdampak. Berikut, deretan perusahaan yang terdampak bangkrutnya FTX.

BlockFi

Perusahaan kripto yang terdampak kasus FTX, BlockFi telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada Senin (28/11/2022) di Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat untuk Distrik New Jersey. 

Dilansir dari CNBC, Jumat (2/12/2022), dalam pengajuan, perusahaan mengindikasikan mereka memiliki lebih dari 100.000 kreditur, dengan kewajiban dan aset mulai dari USD 1 miliar (Rp 15,7 triliun) hingga USD 10 miliar (Rp 157,5 triliun).

Dalam pengarsipan, perusahaan mendaftarkan pinjaman USD 275 juta yang belum terlunasi ke FTX US, perusahaan kripto cabang Amerika Serikat milik Sam Bankman-Fried yang sekarang bangkrut.

Anak perusahaan BlockFi juga ajukan ke kebangkrutan di Bermuda bersamaan dengan pengajuan Amerika. Bermuda, seperti Bahama, telah merangkul kripto sebagai masa depan keuangan.

Ontario Teachers

Ontario Teachers, salah satu dana pensiun terbesar di Kanada dengan hampir USD 250 miliar (Rp 3.910 triliun) aset yang dikelola, alami kerugian investasi USD 95 juta (Rp 1,4 triliun) di FTX setelah pertukaran kripto yang bermasalah mengajukan perlindungan kebangkrutan.

Perusahaan pensiun tersebut mengatakan telah menginvestasikan USD 75 juta di FTX International dan FTX US pada Oktober 2021. Kemudian berinvestasi USD 20 juta lagi di FTX US pada Januari tahun ini, menurut sebuah pernyataan. 

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


SALT

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Investasi tersebut dilakukan melalui platform Teachers’ Venture Growth (TVG) dan mewakili kurang dari 0,05 persen dari total aset bersih dana tersebut, tambah pernyataan itu.

"Kerugian finansial dari investasi ini akan berdampak terbatas pada Rencana tersebut, mengingat ukurannya relatif terhadap total aset bersih kami dan posisi keuangan kami yang kuat," kata Ontario Teachers dalam pernyataan, dikutip dari CoinDesk.

Platform pinjaman kripto SALT mengatakan sedang menghentikan penarikan. SALT menjadi perusahaan yang menghentikan penarikan terdampak dari runtuhnya pertukaran kripto FTX.

"Runtuhnya FTX berdampak pada bisnis kami," kata CEO SALT, Shawn Owen dalam pesan yang dikirim ke konsumen, dikutip dari Decrypt.

Pengumuman melanjutkan, SALT akan menentukan sejauh mana dampak ini dengan perincian spesifik yang akurat secara faktual. Maka dari itu, perusahaan telah menghentikan sementara setoran dan penarikan pada platform SALT.

SALT Lending diluncurkan pada awal 2018, memungkinkan pemilik cryptocurrency mengambil pinjaman menggunakan kripto mereka sebagai jaminan. Dengan begitu, pengguna dapat menerima pinjaman tunai tanpa menjual kepemilikan kripto mereka.


Terungkap, Perusahaan Kripto BlockFi yang Bangkrut Miliki Dana Rp 5,5 Triliun di FTX

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, pemberi pinjaman kripto, BlockFi yang ajukan kebangkrutan memiliki sekitar USD 355 juta (Rp 5,5 triliun) dalam cryptocurrency yang saat ini dibekukan di bursa kripto FTX.

Hal tersebut dikonfirmasi pengacara perusahaan, Joshua Sussberg kepada pengadilan kebangkrutan AS pada Selasa, 29 November 2022.

“USD 355 juta itu di atas pinjaman USD 671 juta lainnya kepada perusahaan saudara FTX, Alameda Research. Alameda juga gagal membayar pinjaman,” ujar Sussberg dikutip dari CoinDesk, Kamis (1/12/2022).

BlockFi mengajukan perlindungan kebangkrutan di Pengadilan Kebangkrutan AS. untuk Distrik New Jersey pada Senin setelah spekulasi berminggu-minggu tentang solvabilitas perusahaan setelah menghentikan penarikan pada awal November. 

Pemberi pinjaman telah mengandalkan jalur kredit USD 400 juta dari crypto exchange FTX, yang dengan sendirinya mengajukan perlindungan kebangkrutan awal bulan ini setelah muncul keraguan tentang solvabilitasnya sendiri menyusul laporan CoinDesk yang mengungkapkan Alameda memegang sejumlah besar token pertukaran FTX.

 


Aset

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Dalam pengarsipan hari pertama, BlockFi menunjukkan ia memiliki total aset antara USD 1 miliar hingga USD 10 miliar, serta kewajiban antara USD 1 miliar dan USD 10 miliar. Pemberi pinjaman memiliki 100.000 kreditur, dan sekitar USD 257 juta dalam bentuk tunai, beberapa di antaranya dihasilkan dengan melikuidasi kepemilikan kripto.

“BlockFi berharap agar pelanggan yang memegang aset mereka sendiri di produk Dompet BlockFi dapat menarik dana mereka,” kata Sussberg.

Pengacara BlockFi itu menekankan, meskipun BlockFi dan FTX telah mengajukan perlindungan kebangkrutan selama penurunan pasar, di situlah kesamaan berakhir.

Sussberg merujuk pada pernyataan CEO FTX John Jay Ray III saat ini dia belum pernah melihat "kegagalan total" dari kepemimpinan eksekutif FTX dalam kariernya termasuk pembersihan setelah keruntuhan Enron.

Salah satu pendiri BlockFi, Zac Prince dan Flori Marquez, kata Sussberg di pengadilan, adalah kebalikan dari Bankman-Fried.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya