Dee Lestari Ungkap Cara Atasi Kedukaan Saat Ditinggal Suami

Dee Lestari merasa setiap orang yang berduka membutuhkan waktu untuk sendiri.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 02 Des 2022, 23:38 WIB
Dee Lestari Syuting Video Clip

Liputan6.com, Jakarta - Dee Lestari belum lama ini berduka atas kepergian suaminya Reza Gunawan. Setelah dua bulan berlalu, penyanyi dan penulis buku tersebut mulai lebih bisa membuka diri, salah satunya saat diundang Daniel Mananta.

Kepada mantan VJ MTV tersebut, Dee kemudian bercerita proses pemulihan dirinya dari proses berduka. "Kemarin banyak banget perkataan, reaksi buat kami sekeluarga. Ya mulai dari yang general sampai ada juga sih yang tiba-tiba videoin," ungkap Dee di tayangan YouTube Daniel Mananta, dikutip Jumat, (2/12/2022).

Tapi Dee yang dulu tergabung dalam grup RSD ini, mengaku membutuhkan waktu untuk sendiri ketika kedukaan itu harus dia hadapi. "Waktu sendiri untuk berduka, menangis dan jujur itu satu momen yang langka banget," tutur Dee yang terkenal dengan karyanya Super Nova.

Saat itu ia merasa kurang mendapatkan waktu tersebut, lantaran dalam proses kedukaan itu, Dee justru harus mengambil peran dalam persemayaman suaminya. Semua itu membuatnya sibuk mengurus banyak hal, tetapi kejadian itu menurutnya yang kini menjadikannya kuat.

"Yang paling berguna kemarin adalah waktu kosong untuk berduka dan sadly itu yang banyak tidak gw dapatkan," sebut Dee.

Bahkan waktu suaminya meninggal, masih ada suster yang selalu di kamar rumah sakit dan baru tersadar begitu lama untuk memahami bahwa Dee membutuhkan waktu sendiri. Begitu sang suster menutup pintu, ia pun baru merasa benar-benar bisa menangis.

"Mungkin gw cuma punya waktu sepuluh sampai lima belas menit sebelum pintu diketok lagi," beber wanita yang menikah dengan Reza Gunawan pada 2008.

"Memberikan ruang bagiku, orang yang ditinggalkan adalah salah satu give. walaupun tidak semua harus seperti itu juga. Ada yang masih harus selalu ditemani," tambah Dee.


Kronologi

Reza Gunawan, suami Dewi Lestari diketahui meninggal dunia usai berjuang melawan stroke pendarahan. Lewat akun Instagram terverifikasinya, penulis dan pencipta lagu ini sempat mengungkapkan kondisi penyakit stroke yang dialami Reza.

Novelis yang akrab disapa Dee Lestari membagikan perjalanan suaminya menjalani pengobatan dengan mengunggah potret kolase saling menggenggam tangan. "Satu bulan satu minggu lamanya. Reza telah dirawat di rumah sakit akibat stroke pendarahan dan kini akan melanjutkan pemulihannya di rumah. Ini akan menjadi perjalanan pemulihan yang panjang," tulis Dewi Lestari melalui akun @deelestari pada Jumat, 2 September 2022 lalu, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.

"Sebelumnya saya sengaja membatasi kabar ini agar privasi Reza selama di rumah sakit terjaga dan kami sekeluarga dapat lebih tenang mengelola berbagai hal yang harus kami hadapi. Mohon dimaklumi," tulisnya lagi. 

Dee Lestari lalu melanjutkan tulisannya dengan memberi ucapan terima kasih kepada sejumlah rekan dan kerabat yang telah membantu dan mendukung suaminya saat dirawat di rumah sakit.

"Kepada teman, tetangga, rekan, dan kerabat yang telah berbaik hati membantu serta mendukung Reza selama dirawat, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya," tulis ibu dua anak ini.


Kabar Duka

Bersama sejumlah foto ini, Dee Lestari meragu akankah bisa bertahan jika tanpa dukungan keluarga. Apalagi, kedua anaknya, Atisha Prajna Tiara dan Keenan Avalokita Kirana masih remaja. “Di hadapan keduanya, tidak pernah saya menahan air mata. Mereka tidak perlu melihat saya melulu tangguh. Tak apa mereka menemukan saya saat rapuh, meminjamkan bahu mereka untuk saya tangisi. Begitu pula sebaliknya,” cuitnya. (Foto: Dok. Hanafi dari Instagram @deelestari)

Tetapi perjuangan Reza Gunawan melawan stroke pendarahan terhenti. Ia dinyatakan telah tiada karena penyakit yang menyerangnya itu.

Kabar meninggalnya suami Dewi Lestari disampaikan oleh presenter Alvin Adam melalui akun Instagram. Dee menyebut Reza Gunawan mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 11.53 WIB.

"Innalillahi wa'innaillahi rojiun.Allahumaghfirlahu warhamhu wa afihi wa'fuanhuTelah berpulang mas Reza Gunawan Selasa, 6 Sept 2022 pukul 11:53 WIB," tulis Alvin Adam dengan mengunggah foto Reza Gunawan.

Saat itu jenazah Reza disemayamkan di rumah duka di kawasan BSD City Tangerang Selatan."Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka Delatinos BSD City Tangerang Selatan," ungkapnya lagi.

Reza diketahui mengalami stroke perdarahan atau stroke hemoragik. Penyakit ini merupakan kerusakan otak yang disebabkan oleh pendarahan di otak. Melansir Medical News Today, hal tersebut bisa terjadi setelah pembuluh darah pecah atau jika jaringan otak berdarah. Dokter biasanya menggunakan istilah "perdarahan intrakranial" ketika berbicara tentang stroke perdarahan.


Penyebab Stroke Pendarahan

Dewi Lestari mengakui, kepergian Reza Gunawan meninggalkan rasa sedih dan kehilangan mendalam. Namun, berbagai momen indah pada kepulangannya, terlalu luar biasa untuk disangkal. “Pada akhirnya, rasa sedih itu tertopang oleh kebahagiaan dan kelegaan. He lived such a brilliant life, and I’m honored to be a part of that life,” Dee Lestari mengakhiri. (Foto: Dok. Instagram @deelestari)

Mengutip dari kanal Health, Liputan6.com, 6 September 2022, pendarahan di otak memberi tekanan pada sel-sel otak di sekitarnya dan dapat menyebabkan area otak kekurangan darah. Hal tersebut menyebabkan kerusakan jaringan otak, yang dapat menyebabkan gejala neurologis dan mengancam jiwa.

Stroke perdarahan disebabkan pendarahan di otak. Ini bisa terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah atau ketika jaringan otak mulai berdarah.

Kerusakan akibat stroke perdarahan dapat terjadi akibat tekanan yang disebabkan oleh perdarahan, edema, atau kurangnya suplai darah. Jaringan otak bisa berdarah setelah stroke iskemik, yakni stroke yang disebabkan oleh suplai darah yang tersumbat. Ini merusak jaringan otak, membuatnya rapuh dan rentan terhadap perdarahan.

Ada risiko stroke perdarahan yang sangat tinggi usai terjadinya stroke iskemik parah dengan kerusakan otak yang luas dan pembengkakan jaringan. Ini disebut konversi hemoragik.

Konversi hemoragik dapat terjadi kapan pun dalam rentang waktu beberapa hari hingga 2 minggu setelah stroke iskemik. Penyebab umum dari stroke perdarahan termasuk tumor otak, tumor yang bermetastasis ke otak, dan infeksi parah di otak. Peneliti memperkirakan bahwa sekitar 13 persen kasus stroke adalah stroke perdarahan.

Ada berbagai jenis stroke perdarahan dan perdarahan intraserebral adalah jenis yang paling umum. Untuk tipe ini, perdarahan terjadi di dalam otak. Pada perdarahan subarachnoid, perdarahan terjadi antara otak dan selaput yang menutupinya.

Infografis gejala dan penyebab stroke. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya