Ditemukan di Dalam Mobil, Ferry Mursyidan Baldan Diduga Meninggal karena Sakit

Ferry Mursyidan Baldan ditemukan di dalam mobil yang terparkir di VIP, Lobby Birawa Kompleks Bidakara, Tebet Jakarta Selatan pada Jumat siang.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 02 Des 2022, 20:35 WIB
Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldanmemberi tanggapan atas 9 Agenda Prioritas HAM dari Amnesty International di Jakarta, Senin (15/4). 9 Agenda Prioritas HAM resmi diserahkan kepada perwakilan kandidat Capres/Cawapres RI serta Komnas HAM. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia. Polisi mengatakan, penyebab kematian korban diduga karena sakit.

"Jadi memang karena sakit tertentu. Tapi yang jelas bukan tanda-tanda kekerasan atau tindak pidana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan dalam keterangannya, Jumat (2/12/2022).

Zulpan menerangkan, korban ditemukan di dalam mobil yang terparkir di VIP, Lobby Birawa Kompleks Bidakara, Tebet Jakarta Selatan pada Jumat siang.

Adalah sekuriti yang pertama kali menemukan korban. Ketika itu, lanjut Zulpan, sekuriti mencurigai adanya sebuah mobil terpakir sejak semalam. Informasinya, pada malam itu ada sebuah acara Wisuda Akademi Bakti Kemanusiaan.

"Selepas acara itu sampai dengan ditemukannya artinya setelah satu malam, mobil itu masih di situ. Sehingga satpam curiga kemudian dihampiri mobil itu dan di dalamnya ada orang yang terlihat seperti tertidur," ujar Zulpan. 

Zulpan menerangkan, sekuriti menggedor pintu kaca mobil. Namun, tak ada respon. "Diambil langkah untuk membuka mobil dan ditemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa," ujar dia.

Zulpan menerangkan, tim dokter memeriksa denyut nadi korban. Sementara itu, kepolisian mendatangi lokasi. Hasil pemeriksaan, tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.

"Tidak ada sama sekali (tanda-tanda kekerasan)," ujar dia.

 

 

p>**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)


Kronologi Meninggalnya Ferry Mursyidan Baldan

Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan menyambangi Gedung KPK, Jakarta, Jumat (14/11/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Polisi beberkan kronologi meninggalnya Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan (61).

Korban ditemukan tak bernyawa di dalam mobil yang terparkir di VIP Lobby Birawa Kompleks Bidakara, Tebet Jakarta Selatan pada Jumat (2/12/2022) siang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi yakni adik ipar almarhum Haris, staf pribadi istri almarhum Hermansyah, dan sekuriti Kompleks Bidakara Dany Chandra Kusuma.

Zulpan menerangkan, korban sebelumnya menghadiri acara Wisuda Akademi Bakti Kemanusiaan pada Kamis 1 Desember 2022. Acara berlangsung dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.28 WIB.

"Setelah acara tersebut korban sudah tidak ada kabar," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat.

Zulpan menerangkan, pihak keluarga bersama sekuriti mencari keberadaan korban di Kompleks Bidakara pada Jumat, 2 Desember 2022.

Alhasil, korban pun ditemukan dalam mobil. Mereka membuka pintu mobil yang sudah tidak terkunci. Ternyata, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Di dalam ada orang tidak bergerak. Dicek detak jantung dan juga denyut nadi sudah tidak ada," ujar dia.


Keluarga Menolak Dilakukan Autopsi

Menteri ATR/Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan (kiri) berbincang dengan istri Wakil Presiden RI, Mufidah Jusuf Kalla saat menghadiri Lomba Kuliner Daerah dan Desain Busana Nusantara, Jakarta, Senin (18/4/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Zulpan menerangkan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Namun, Zulpan memastikan hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Informasi dari pihak keluarga, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi, gula dan diabetes.

"Di badan korban tidak terdapat luka. Pihak keluarga membuat pernyataan bahwa tidak bersedia dilakukan otopsi dan tidak dilakukan pengecekan seluruh badan korban," ujar dia.

Infografis Cara Cek Tiket & Jadwal Vaksinasi Booster Covid-19 Gratis (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya