Liputan6.com, Jakarta - Menguap merupakan reaksi alami dari tubuh yang dapat terjadi ketika rasa kantuk melanda seseorang. Sebagian orang pun percaya menguap bisa menular kepada mereka yang melihatnya.
Padahal, ini terjadi karena menguap merupakan sebuah sarana untuk meningkatkan kinerja kognitif, serta kewaspadaan diri terhadap orang lain. Tak heran, saat kalian melihat orang lain menguap, kemungkinan akan mengalami hal serupa.
Advertisement
Di samping itu, dilansir dari laman resmi Islam NU Online, dalam ajaran agama Islam ternyata menguap disebut tindakan yang datangnya dari setan. Sejumlah orang memilih untuk membiarkan mulutnya terbuka lebar, hingga menimbulkan suara, seperti “hah”.
Padahal, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan para umatnya tentang adab seseorang ketika menguap. Datang dari setan, oleh karena itu umat Islam dianjurkan untuk menutup mulutnya saat menguap. Berikut hadist yang menjelaskan adab menguap bagi umat Muslim:
“Menguap itu dari setan. Maka bila seorang dari kalian menguap hendaklah sedapat mungkin ditahannya karena bila seseorang dari kalian menguap dengan mengeluarkan suara haa, setan akan tertawa.” (Hadist Riwayat Imam Bukhari, al-Jâmiʽ al-Saḥîḥ).
Selain itu, adab menutup mulut ketika menguap pun dapat menghindari masuknya benda asing ke dalam tubuh. Hal ini dikarenakan, saat seseorang menguap mereka cenderung tidak menyadari apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Bagaimana jika ada benda asing, seperti serangga yang masuk? Kemungkinan yang terjadi adalah tersedak hingga kesulitan bernapas.
Memahami Hadist Asal Muasal Menguap
Imam an-Nawawi menjelaskan mengapa menguap disebut datang dari setan. Sebenarnya, asal muasal menguap tidak serta merta langsung dari setan yang membuat seseorang mengalami kondisi ini.
Disebut datang dari setan, ternyata ungkapan ini hanyalah sebatas majas. Hadist tersebut dimaknai sebagai peringatan dari Rasul untuk menjauhi hal-hal yang menyebabkan seseorang menguap.
Contohnya, makan terlalu banyak dapat menyebabkan seseorang menguap. Seperti yang sudah kita ketahui, makan terlalu banyak membuat tubuh terasa berat sehingga malas melakukan apapun.
Inilah yang menggambarkan asal muasal menguap datangnya dari setan. Rasa malas yang datang setelah makan banyak merupakan syahwat. Adapun penjelasan lengkapnya sebagai berikut:
"Imam an-Nawawi berpendapat bahwa kata ‘menguap’ disandarkan kepada setan karena menguap dapat menyebabkan seseorang mengikuti syahwatnya karena beratnya badan, lemasnya badan dan gemuknya badan. Dan yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah peringatan Rasul SAW atas sebab-sebab yang dapat membuat kita menjadi menguap, yakni terlalu besar tempat makanan dan terlalu banyak makan."
Advertisement
Hindari Makan Terlalu Banyak Menimbulkan Kantuk
Setelah mengetahui, datangnya menguap bukanlah bisikan langsung dari setan. Melainkan makan berlebihan yang dapat menyebabkan seseorang menguap sebagai ciri-ciri perbuatan setan.
Syekh Badruddin al-Aini berpendapat, jika ada sebuah hadist yang menyebutkan perkara yang datang dari setan, maka hal itu sangat dibenci oleh Rasulullah, sebagai berikut:
"Ketika hal tersebut (menguap) dijadikan bagian dari setan, maka itu adalah bentuk bencinya Rasul terhadap hal itu. Karena menguap selalu bersamaan dengan beratnya badan dan penuhnya badan (penuhnya perut karena makanan) serta menjadikan tubuh malas dan tidur. Dan Rasul menyandarkan hal itu kepada setan karena dapat menjadikan tubuh bersyahwat (untuk tidur dan malas).”
Berdasarkan penjelasan di atas, umat Islam perlu bijak dan memperhatikan apa yang dikonsumsi, sehingga dianjurkan untuk tidak terlalu banyak makan yang menyebabkan datang menguap.
Fungsi Menguap Bagi Tubuh Manusia
Dikutip dari laman sebuah rumah sakit di RS Houston Methodist, Sabtu (3/12/2022), para ahli membagi kategori menguap ke dalam dua jenis, di antaranya menguap yang terjadi dengan sendirinya dan setelah melihat orang lain.
Menguap memiliki fungsi bagi tubuh untuk membantu mengatur suhu otak, membawa oksigen ke dalam aliran darah dan menjaga jaringan paru-paru. Kondisi ini biasanya akan datang ketika seseorang merasakan kantuk dan kekurangan oksigen dalam tubuhnya. Dengan begitu, tubuh langsung merespons cepat dengan cara menguap.
Tak hanya itu saja, saat seseorang dilanda rasa bosan dengan segala aktivitas yang dilakukannya, umumnya mereka akan menguap. Apalagi, ketika seseorang cenderung tidak melakukan aktivitas apapun. Pasti mereka akan lebih mudah menguap, karena tak ada interaksi dengan orang lain.
Advertisement