Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus menggodok desain baru pengelolaan Program Transmigrasi di Indonesia. Saat ini desain baru pengelolaan transmigrasi yang mengedepankan kolaborasi pentahelix antara pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi, dan media tinggal tahap finishing.
"Ke depan kami ingin Program Transmigrasi ini tidak sekadar pengiriman peserta program ke kawasan baru yang disiapkan. Tetapi lebih dari itu sudah ada analisa terkait kesiapan infrastruktur, produk unggulan di kawasan tersebut, hingga bagaimana serapan pasar terkait produk unggulan yang dikembangkan. Dan ini harus menjadi program kolaboratif pentahelix yang melibatkan banyak kalangan," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar di sela rangkaian kegiatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) di Kompleks Kemendesa PDTT, Jakarta, Jumat malam (2/12/2022).
Kemendesa PDTT sebelumnya menggelar rangkaian kegiatan HBT ke-72 dengan berbagai acara menarik. Di antaranya Istighotsah Kubro, jalan sehat, pagelaran wayang kulit dengan dalang cilik Ki Yusuf Anshori yang berkolaborasi dengan pelawak kondang Abah Kirun.
Selain itu juga digelar Konser Amal untuk Korban Gempa Bumi Cianjur yang diisi launching Lagu Gasik (Transmigrasi Asik) oleh pencipta lagu kondang Abah Lala. Berbagai kegiatan tersebut menjadi rangkaian acara jelang puncak HBT 2022 yang akan digelar di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, pada 12 Desember 2022.
Baca Juga
Advertisement
Gus Halim mengatakan Hari Bhakti Transmigrasi merupakan momentum menggelorakan kembali Program Transmigrasi. Menurutnya Transmigrasi harus menjadi alternatif bagi upaya nyata dalam melakukan pemerataan pembangunan dan distribusi kesejahteraan bagi masyarakat.
"Bapak Presiden Jokowi berulang kali menegaskan bahwa upaya dalam melakukan pemerataan pembangunan merupakan salah satu concern utama pemerintah. Maka saat ini distribusi investasi tak lagi terpusat di Jawa, pun begitu dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan bagian upaya untuk pemerataan pembangunan. Maka Transmigrasi pun semangatnya sama," katanya.
Belum Ada Pembukaan Kawasan
Gus Halim mengatakan Program Transmigrasi dalam tiga tahun terakhir difokuskan pada upaya pemberdayaan masyarakat hingga konektivitas ekonomi di kawasan eksisting. Atas dasar itulah dalam beberapa tahun terakhir belum ada pembukaan kawasan transmigrasi baru.
“Dalam beberapa tahun ini kita tidak membuka kawasan baru, karena kita mengoptimalkan kawasan yang sudah ada," katanya.
Terkait rencana pembukaan kawasan baru transmigrasi, lanjut Gus Halim, harus diproyeksikan terlebih dahulu banyak hal. Termasuk akses yang bagus serta penanganan lahan, agar Transmigran nantinya mampu mengelola kawasannya dengan cepat dan mudah.
"Ke depan pada saat kita membuka kawasan baru, kita harus ada tempat yang aksesnya bagus. Yang kemudian penanganan lahannya secara komunal," ungkap Doctor Honoris Causa UNY itu.
Advertisement
Beri Penghargaan
Sejauh ini lanjut Gus Halim, analisis serta penetapan kawasan baru oleh Kemendes PDTT hampir terselesaikan. Analisis tersebut di antaranya mempertimbangkan percepatan penyiapan dan pembangunan lahan transmigrasi untuk menghemat waktu, efisiensi anggaran, dan optimalisasi peningkatan SDM.
"Sehingga ada paradigma baru, ada manajemen baru yang hari ini sudah memasuki tahapan finishing atau penetapan", ujar Gus Halim.
Dalam rangkaian HBT ke-72 ini juga diserahkan berbagai penghargaan dan bantuan. Diantaranya penghargaan yang kepada 10 kepala desa perempuan inspiratif tahun 2022; 31 orang pemenang lomba podcast pendamping lokal desa; 5 orang tenaga fasilitator pengembangan satuan permukiman teladan di kawasan transmigrasi; 7 orang dai Islamic Center terbaik di kawasan perkotaan serta pemenang lomba HBT Cup ke-72. Selain itu dilakukan penandatangan prasasti bantuan infrastruktur oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar di berbagai daerah di tanah air.