Pencuri Kripto Rp 339 Miliar Dipenjara 18 Bulan, Pelaku Disebut Penyandang Autisme

Hakim federal telah menghukum pria bernama Nicholas Truglia hingga 18 bulan penjara karena diduga mengambil bagian dalam skema yang mencuri kripto senilai US$ 22 juta atau Rp 339 miliar.

oleh Iskandar diperbarui 03 Des 2022, 18:00 WIB
llustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria muda berusia 25 tahun terancam hukuman penjara karena perannya dalam penipuan kripto dengan nilai fantastis.

Bloomberg melaporkan, seorang hakim federal telah menghukum pria bernama Nicholas Truglia itu hingga 18 bulan penjara karena diduga mengambil bagian dalam skema yang mencuri kripto senilai US$ 22 juta atau Rp 339 miliar dari penasihat blockchain Michael Terpin pada 2018.

Kelompok kriminal disebut telah meminta Truglia untuk mengubah token Triggers yang dicuri dari Terpin menjadi Bitcoin setelah membobol telepon konsultan.

Mengutip Engadget, Sabtu (3/12/2022), Truglia digambarkan sebagai anggota kelompok kriminal besar yang sangat bergantung pada pertukaran SIM, atau mentransfer nomor telepon korban ke kartu SIM di bawah kendali penyerang, untuk merampok industri crypto.

Terpin menuduh seorang remaja Negara Bagian New York memimpin kelompok pencuri kripto setelah penyelidikan pribadi dan berhasil mendapatkan kembali sebagian dari kerugiannya. Remaja itu adalah Truglia dan dua orang lainnya sebagai kaki tangannya.

Truglia adalah satu-satunya orang dalam kelompok kriminal yang dikenai tuntutan pidana, dan sudah menghadapi hukuman perdata hampir US$ 80 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun atas dugaan keterlibatannya.

Hukuman yang relatif ringan tampaknya dipengaruhi oleh autisme Truglia, yang menurut pengacara pembela Jeffrey Udell, membuat pelaku lebih sulit untuk memahami konsekuensi dari pencurian tersebut.


Laju Pasar Kripto Lesu, Investor Kembali Tak Bergairah

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Laju pasar kripto pada Jumat (2/12/2022) kembali terpantau melemah. Padahal Bitcoin dan kripto lainnya telah mengalami kenaikan beruntun tiga hari terakhir. 

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, investor kripto harus gigit jari melihat market pagi ini. Mereka harus terima Bitcoin kembali gagal menembus level resistensi terdekatnya USD 17.100 (Rp 262,2 juta). 

"Sebelumnya, BTC berhasil mencapai level USD 17.000 setelah ketua The Fed, Jerome Powell menyampaikan proyeksi kebijakan bank sentral ke depan dengan sikap dovish,” kata Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Jumat (2/12/2022).

Powell menegaskan kenaikan suku bunga acuannya dapat melambat pada bulan Desember ini, setelah menaikkannya secara agresif empat kali berturut-turut untuk menjinakkan inflasi.

"Pasar kripto secara keseluruhan menyambut positif pidato Powell. Pasar diharapkan berada di sisi yang lebih hijau minggu ini karena suku bunga kemungkinan akan turun. Namun, Jumat pagi ini kembali melemah,” jelas Afid

Afid menuturkan, pelemahan ini salah satu utamanya disebabkan oleh investor kripto yang kembali berhati-hati dalam memasuki market, karena potensi tentang nasib industri dan situasi makroekonomi yang lebih luas ke depannya.

"Investor sedang wait and see untuk menanti laporan data November Jobs Report yang akan rilis pada hari Jumat ini," tutur Afid.

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Kekhawatiran Investor

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Laporan ketenagakerjaan AS untuk November diharapkan menunjukkan perlambatan yang cukup besar, sehingga menguatkan potensi kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari biasanya pada Desember, tidak berubah seperti pidato Powell.

Kemudian dari sisi industri, investor masih mengkhawatirkan prospek peningkatan efek buruk terkait dengan runtuhnya FTX. 

Kemungkinan besar sentimen negatif masih terlihat dari dampak kehancuran FTX yang terus meluas. Kita belum tahu akhir dari drama ini. Mungkin saja ke depan akan ada perusahaan kripto yang bermasalah karena terdampak kebangkrutan FTX.

Dilihat dari Fear and Greed Index di posisi level 27, dengan kategori Fear, masih sama dengan situasi pada Kamis. Artinya investor masih gamang untuk masuk ke market atau bertahan. Nilai Indeks dolar AS (DXY) pada Jumat pagi, juga menguat tipis 104.77 (+0,07 persen) yang membuat pasar kripto tertekan.


INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya