Liputan6.com, Jakarta Menangis memiliki beragam makna, ada sedih atau bahagia. Dalam konteks menangis yang dilakukan Son Heung-min, maka dirinya mengaku meneteskan ‘air mata kebahagiaan’ usai Korea Selatan dinyatakan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Korsel memasuki pertandingan grup terakhir mereka dengan peluang rendah untuk maju ke babak sistem gugur. Mereka tidak hanya harus mengalahkan Portugal yang sangat difavoritkan, mereka juga mengandalkan hasil Uruguay vs Ghana.
Advertisement
Tapi, di menit-menit pembukaan semuanya tampak salah, dengan Portugal memimpin lebih awal lewat gol Ricardo Horta. Sementara Ghana diberikan penalti, yang jika dicetak mungkin akan mengakhiri impian mereka saat itu juga.
Tapi, Andre Ayew gagal dari titik penalti yang memungkinkan Uruguay akhirnya memimpin 2-0. Setelah Kim Young-gwon menyamakan kedudukan untuk Korsel, Son Heung-min menyadari timnya hanya membutuhkan satu gol tambahan lagi untuk melaju ke babak selanjutnya.
Harapan itu terwujud ketika Hwang Hee-chan menjadi penentu keberhasilan Taeguk Warriors melaju setelah mencetak gol pada menit ke-90+1. Gol Hee-chan diawali dari pergerakan brilian Son.
Ketika Uruguay gagal memperpanjang keunggulan mereka atas Ghana, Korsel akhirnya lolos berdasarkan gol yang dicetak. Itu merupakan keberhasilan pertama kali mereka keluar dari babak penyisihan grup sejak 2010.
Saat peluit penuh waktu berbunyi, para pemain menghadapi penantian yang gugup, menonton pertandingan Uruguay di ponsel mereka sebelum merayakannya dengan liar begitu hasilnya keluar. Bahkan, Son selaku kapten tak bisa menutupi kegembiraan dengan air mata yang membasahi pipi.
“Saya percaya air mata ini adalah air mata kebahagiaan,” kata Son. “Kami menunggu sangat lama untuk momen ini dan kami sebagai pemain yakin kami bisa melakukan ini.”
Harapan Son Berikutnya
Son tak memungkiri timnya mengalami tekanan hebat sebelum menghadapi Portugal di laga terakhir penyisihan grup, apalagi timnya dituntut sejumlah persyaratan untuk lolos ke babak selanjutnya.
Namun, bukan berarti tekanan itu menjadi hambatan mereka memberikan performa gemilang. “Ada saat ketika saya tidak dapat melakukan yang terbaik, saya dapat berterima kasih kepada rekan satu tim saya. Mereka dapat melindungi saya pada saat saya tidak dapat memenuhi tugas saya dan saya sangat bangga dengan mereka.”
“Awalnya saya pikir ini akan menjadi pertandingan yang sulit dan kami memperkirakan ini akan berakhir,” lanjut Son. “Itu sangat sulit, tetapi para pemain kami tidak menyerah untuk terus bekerja keras. Kami melakukannya dengan baik. Saya bangga dengan para pemain kami, mereka melakukannya dengan baik.”
“Masuk ke babak 16 adalah tujuan kami dan sekarang kami memiliki tujuan yang lebih tinggi dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.”“Tidak ada yang tahu dunia sepak bola, terutama sekarang, dan karena kami memiliki peluang untuk mengalahkan Brasil, kami akan melakukan yang terbaik dan mempersiapkan permainan terbaik kami.”
Advertisement
Pertemuan Korsel dengan Brasil
Keberhasilan Korsel menembus 16 besar layak disyukuri para penggemar mereka, tapi mereka juga tak boleh jemawa berlebihan karena Brasil sudah menunggu.
Ya, Brasil akan menjadi ujian selanjutnya Son Cs. Di atas kertas, sangat sulit bagi Korsel menaklukkan salah satu kandidat juara Piala Dunia 2022 tersebut.
Namun, Son kembali menegaskan bahwa segala kemungkinan dapat terjadi di sepak bola. “Ketika kami dipertemukan dengan Brasil, perasaan kami campur aduk. Di satu sisi kami begitu bahagia karena lolos 16 besar, tapi kami juga tak bisa menepis kekhawatiran bertemu Brasil,” tegas Son.
Namun, Korsel akan mencoba setiap peruntungan mereka ketika menghadapi Brasil nanti. Striker Tottenham Hotspur itu percaya keberhasilan bukan diperoleh lewat nama besar, melainkan kerja keras di lapangan.
Motivasi itu yang tengah diusung Son untuk dapat mengatasi keraguan mereka saat berjumpa Brasil, karena Son optimistis Taeguk Warriors akan memberikan banyak kejutan di Piala Dunia kali ini.