Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta menuju Kalimantan ternyata disambut baik oleh banyak negara. Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengungkapkan sebanyak 21 negara di Uni Eropa tertarik untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.
"Ketertarikan negara-negara Uni Eropa pada pembangunan IKN akan ditindaklanjuti dengan serius supaya harapan pemerintah 80 persen pembiayaan berasal dari investor terpenuhi," ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dikutip dari Antara, Sabtu (3/12/2022).
Advertisement
Otorita IKN melakukan pertemuan dengan perwakilan dari 21 negara Uni Eropa. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe dan Sekretaris Otorita IKN Jaka Santos.
Sementara perwakilan dari Uni Eropa di antaranya Italia, Polandia, Belgia, Hungaria, Rumania, Swedia, dan negara-negara lainnya.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan Pemerintah Finlandia dan Pemerintah Spanyol berminat bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan IKN.
Pemerintah Finlandia dan Spanyol bertemu dengan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono untuk membahas kerja sama pembangunan IKN.
IKN menyambut baik negara-negara yang ingin bekerja sama membangun Nusantara. Sebelumnya sudah ada beberapa negara yang menyatakan ingin bekerja sama seperti Korea dan Arab Saudi.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan pihaknya terbuka bagi investor mana pun untuk bekerja sama dalam sektor tertentu.
Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembangunan secara masif di IKN mulai dari pembangunan Kantor Presiden, Kantor Kementerian, hunian untuk pekerja, hingga jalan. Pembangunan infrastruktur dasar ini ditargetkan rampung pada tahun 2024.
Otorita IKN sendiri hingga tahun 2024 berfokus pada pengembangan wilayah di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A untuk menjadi kota layak huni dengan fasilitas lengkap untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Proyek IKN Nusantara Gelar Karpet Merah untuk Investor Malaysia
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, melawat ke Malaysia untuk menghadiri Forum Investasi Ibu Kota Negara, atau IKN Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) bersama Kedubes RI di Kuala Lumpur.
Pemerintah RI memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya forum ini, yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dan kerjasama bisnis antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam pembangunan IKN Nusantara.
"Komitmen kami adalah memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN, khususnya KIPP zona 1A, 1B dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN Nusantara. Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia khususnya sebagai sahabat Indonesia," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).
Dikatakan Menteri Basuki, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dan kedua pada 18 Oktober 2022, menyampaikan pesan kepada lebih dari 800 calon investor bahwa IKN Nusantara adalah masa depan Indonesia.
"Hal itu hanya bisa diwujudkan dengan upaya bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor," imbuh Menteri Basuki.
Anggaran yang dialokasikan hanya dapat mencakup sekitar 20 persen dari total kebutuhan investasi IKN sebesar USD 30 miliar. Sedangkan selebihnya (80 persen) akan dipenuhi melalui skema Public Private Partnership (PPP), pendanaan kreatif, investasi swasta, dan instrumen lainnya.
"Untuk itu, Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini. Kehadiran investor dan mitra bisnis sudah dijamin oleh basis legal yang kuat, yakni Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Negara yang didukung oleh mayoritas anggota parlemen," jelasnya.
Advertisement
Minat Investasi
Menurut laporannya, perkembangan minat investasi di IKN Nusantara saat ini meningkat 40 kali lipat setelah market sounding kedua yang diadakan pada 18 Oktober 2022 lalu.
Ini tercermin dari kebutuhan lahan seluas 1.400 ha di zona 1B dan 1C, bila dibandingkan dengan market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dengan luas hanya 38 ha.
"Minat investor utamanya dalam mengembangkan fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan perkantoran/jasa serta komersial. Untuk itu kami mengundang Datuk, Tuan dan Puan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan rekan-rekan saya yang berada disini," tuturnya.
"Kami sangat terbuka bagi perusahaan yang ingin berinvestasi baik melalui mekanisme investasi langsung maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," tandas Menteri Basuki.