5 Makanan Khas yang Patut Dicicipi Saat Berwisata ke Gunungkidul Yogyakarta

Salah satu makanan tradisional Gunungkidul yang patut dicoba adalah walang goreng.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 04 Des 2022, 07:04 WIB
Walang goreng, makanan khas Gunungkidul, DI Yogyakarta. (dok. Dinas Pariwisata Gunungkidul)

Liputan6.com, Jakarta - Apakah Anda berencana untuk berwisata ke Gunungkidul untuk habiskan liburan akhir tahun? Salah satu aktivitas yang tak boleh dilewatkan adalah berwisata kuliner.

Seperti halnya daerah lain, Gunungkidul juga punya sederet makanan khas yang lezat. Apa saja rekomendasi makanan tradisional yang patut dicicipi saat berwisata ke salah satu kabupaten di Yogyakarta ini? Simak rangkumannya berikut ini dikutip dari rilis Dinas Pariwisata Gunungkidul, beberapa waktu lalu.

1. Walang Goreng

Tak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk mencicipi olahan dari belalang, Gunungkidul juga punya olahan belalang goreng yang dinamakan walang goreng. Makanan khas ini menjadi wujud kreativitas warga untuk mengolah serangga tinggi protein yang kerap dianggap hama oleh para petani.

Teksturnya renyah. Tersedia dalam beberapa varian rasa, yaitu gurih, manis, dan pedas. Wisatawan akan mudah menemukan camilan khas karena dijajakan di berbagai tempat, mulai dari rumah produksi, jajanan pinggir jalan, hingga toko oleh-oleh. Harganya relatif bersahabat baik untuk dimakan langsung atau dijadikan buah tangan bagi keluarga di rumah.

2. Gatot Tiwul

 

Tiwul. (dok. Dinas Pariwisata Gunungkidul)

Makanan khas Gunungkidul yang kedua adalah Gatot Tiwul. Makanan legendaris yang satu ini dulunya merupakan makanan pokok bagi masyarakat setempat. Sekarang, makanan tradisional berbahan singkong itu menjadi camilan sehari-hari maupun dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung.

Cara pengolahannya dimulai dengan mengeringkan singkong menjadi gaplek. Kemudian, gaplek dijadikan tepung. Tepung gaplek ini lalu dikukus dan ditambahi bumbu menjadi tiwul. Rasa manis dan gurih ditambahi lelehan gula jawa membuat tiwul bercita rasa unik dan lezat.


3. Bakmi Jawa Piyaman

Bakmi jawa Piyaman. (dok. Dinas Pariwisata Gunungkidul)

Makanan berikutnya yang wajib dicoba saat berkunjung ke Gunungkidul adalah Bakmi Jawa Piyaman. Piyaman merupakan nama desa di Gunungkidul yang mayoritas penduduknya berjualan Bakmi Jawa. Karena itu pula, warga menjuluki daerah itu sebagai Kampung Bakmi Jawa. 

Nama bakmi jawa dipakai untuk membedakannya dengan bakmi Tiongkok. Perbedaannya pada penggunaan kemiri sebagai salah satu bumbu masak. Kemiri digoreng kemudian diulek untuk menambah cita rasa gurih. Dengan rasa yang menggoyang lidah, makanan yang satu ini tentu sayang dilewatkan oleh wisatawan.

4. Olahan Seafood

Dengan jumlah destinasi pantai yang sangat banyak, berbagai hidangan laut banyak juga ditawarkan di berbagai tempat di Gunungkidul. Contohnya adalah olahan lobster di Pantai Timang dan Pantai Sepanjang. Karena dekat laut, bahan bakunya juga biasanya masih segar. Wisatawan dapat menikmati hidangan laut yang nikmat ditemani pemandangan pantai berpanorama indah yang memanjakan mata. Tipsnya, pastikan dulu harga setiap makanan yang Anda pesan agar tidak menjadi korban getok harga.


5. Lombok Ijo

Puli tempe. (dok. Dinas Pariwisata Gunungkidul)

 

Kuliner khas selanjutnya yang sudah sangat popular adalah sayur Lombok Ijo. Sesuai dengan namanya, sayur ini didominasi lombok ijo yang dicampur dengan tempe yang diiris, dimasak dengan santan dan bumbu-bumbu lainnya. Sekilas mirip sayur lodeh di warung sunda.

Dihidangkan lengkap dengan nasi merah, gudeg daun papaya, trancam, tahu tempe bacem, dan empal goreng, ini menjadi sajian sempurna untuk memanjakan perut. Sajian lengkap menu makan khas Gunungkidul ini bisa ditemukan di berbagi rumah makan yang ada di Gunungkidul.

Saat ini, Gunungkidul sedang menggiatkan kampanye Ini Gunungkidul-The Ultimate Hidden Gem sejak Agustus 2022 untuk menarik lebih banyak wisatawan ke sana, terutama di liburan akhir tahun. Menurut Bupati Gunungkidul Sunaryanta, kampanye tersebut mengangkat tiga pilar utama.

Pertama adalah investasi yang bertujuan menarik investor untuk berinvestasi di Gunungkidul demi terciptanya ekosistem yang lebih maju. Pilar kedua adalah mengembangkan ekonomi kreatif melalui usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM). Pilar terakhir adalah pariwisata.

 


Wisata Minat Khusus

Pantai Kesirat, Gunungkidul, Yogyakarta. (dok. Instagram @gezt_rock via @pantaikesirat/https://www.instagram.com/p/CCnXx-JjaUo/?hl=en/Dinny Mutiah)

Melalui kampanye ini, diharapkan wisatawan tidak hanya mengetahui Gunungkidul sebagai destinasi wisata dengan alamnya yang indah, tapi juga mengunjungi UMKM lokal saat berwisata.

"Di Gunungkidul UMKM sangat banyak. Ada sekitar 30.000. Khasnya juga banyak. Salah satunya yang berbahan bakunya dari singkong, kemudian dari umbi-umbian. Itu sangat banyak sekali," ujar Bupati Gunungkidul, Sunaryanta.

Dalam kampanye ini, salah satu kabupaten di DI Yogyakarta tersebut ingin memperkenalkan beberapa destinasi wisata yang belum banyak diketahui oleh wisatawan, terutama pariwisata minat khusus. "Kami akan meningkatkan kualitas akses menuju tempat wisata, termasuk memperkuat promosi wisatanya ke publik dengan branding digital," ucap Sunaryanta.

Terkait itu pula, ia merekomendasikan beberapa tempat untuk berwisata, contohnya adalah Pantai Kesirat. Destinasi wisata ini berupa pantai tebing di sisi barat Gunungkidul, yakni Girikarto, Panggang. Pengunjung bisa menikmati pemandangan Laut Selatan dari ketinggian sambil berkemah di sana. Lokasi wisata ini bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat, sedangkan bus tidak bisa masuk. 

Infografis Oleh-oleh Makanan khas Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya