Liputan6.com, Jakarta Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono menyebut tingkat inflasi pangan Indonesia secara konsisten terus menurun sejak Juli 2022. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pangan Indonesia tercatat sebesar 5,70 persen per 1 Desember 2022.
"Hal yang patut disyukuri adalah inflasi tahunan komponen pangan yang konsisten menurun, dari level tertinggi pada bulan Juli 2022 sebesar 11,47 persen menjadi 5,70 persen bulan lalu," jelas Edy dikutip dari siaran persnya, Minggu (4/12/2022).
"Ini menunjukkan bahwa secara umum harga-harga komoditas pangan relatif terkendali pascakebijakan penyesuaian harga energi pada September 2022," sambungnya.
Dia menyampaikan inflasi pangan di Indonesia saat ini lebih rendah dibandingkan negara lain. Adapun India sebesar 7,01 persen, Singapura 7,1 persen, Filipina 9,4 persen, Thailand 9,6 persen, Brazil 11,2 persen, dan Afrika Selatan 12,0 persen.
Baca Juga
Advertisement
"Artinya di tengah gejolak harga pangan global, Indonesia relatif mampu mengendalikan inflasi di komponen pangan," ujarnya.
Kendati inflasi pangan konsisten menurun, Edy mengakui bahwa beberapa komoditas pangan seperti beras dan telur ayam masih terpantau mengalami kenaikan harga. Untuk itu, dia memastikan pemerintah tidak akan lengah untuk terus menjaga kestabilan harga.
"Meskipun inflasi relatif terkendali, pemerintah terus melakukan pemantauan harga khususnya harga pangan strategis untuk mewujudkan ketersediaan pasokan pangan, yang didukung keseimbangan antara kestabilan harga bagi konsumen serta insentif yang cukup bagi produsen," tutur Edy.
Seperti diketahui, berdasarkan data BPS, tingkat inflasi nasional di bulan November 2022 tercatat sebesar 0,09 persen dan seluruh komponen inflasi tercatat mengalami penurunan.
Inflasi Sedikit Melandai
Inflasi inti sedikit melandai ke level 3,30 persen dan inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) menurun ke level 5,70 persen (bulan sebelumnya 7,19 persen).
Sementara itu, inflasi harga diatur pemerintah (administered price) masih relatif tinggi di level 13,01 persen, tetapi angka tersebut lebih rendah dibanding bulan sebelumnya (13,28 persen).
Namun demikian, secara tahunan, tekanan inflasi melandai ke level 5,42 persen (yoy) dibanding bulan sebelumnya, yakni sebesar 5,71 persen (yoy). Indonesia pun mencatatkan tingkat inflasi yang lebih baik dibanding negara-negara dunia lainnya, seperti Thailand 6,0 persen, Brazil 6,5 persen, Singapura 6,7 persen, India 6,8 persen, Afrika Selatan 7,6 persen, dan Filipina 7,7 persen.
Advertisement