Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengingatkan masyarakat untuk tidak memanfaatkan kondisi kerusakan permukiman atau longsor akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk membuat konten-konten di media sosial (medsos).
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, banyak warga yang membuat konten medsos itu yang hanya mencari popularitas tanpa turut berpartisipasi membantu kesulitan korban. Di samping itu, menurut dia, kegiatan pembuatan konten medsos itu mengganggu mobilisasi petugas kebencanaan.
"Kami akan tertibkan kepada masyarakat yang hanya melewati lokasi tenda pengungsian hanya untuk membuat konten-konten yang hanya akan menimbulkan permasalahan baru," kata Ibrahim di Bandung, Jawa Barat, Minggu, 4 Desember 2022.
Menurut dia, sangat disayangkan ketika saudara kita sedang membutuhkan bantuan pascabencana gempa bumi yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, tetapi di sisi lain ada pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi itu untuk popularitas.
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan petugas di lapangan pun selalu menginterogasi dan menertibkan apabila ada pengendara yang berhenti di sekitar lokasi terdampak bencana.
Pasalnya, kata dia, masyarakat yang datang ke lokasi bencana alam gempa Cianjur di sekitar posko pengungsian maupun di tempat longsor itu mengakibatkan terjadinya kepadatan lalu lintas.
"Diharapkan kesadarannya kepada masyarakat yang memanfaatkan situasi tersebut untuk membuat konten-konten agar tidak membuat konten tersebut dan alangkah lebih baiknya berpartisipasi langsung kepada saudara kita yang sedang terkena bencana," katanya yang dikutip dari Antara.
Hingga hari ke-13 pascagempa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mencatat ada 334 korban meninggal dunia dan delapan orang masih dalam pencarian. Kemudian gempa 5,6 Magnitudo itu juga menyebabkan 104 ribu warga Cianjur mengungsi di 224 posko pengungsian terpusat dan mandiri.
Pembangunan Rumah Korban
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal membangun sejumlah bangunan baru dengan basis tahan gempa bagi warga yang kondisi bangunannya mengalami rusak berat akibat gempa Cianjur beberapa waktu lalu.
"Yang rusak berat dibangun dengan bangunan tahan gempa, khususnya yang direlokasi," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara Festival Festival Dayung Ciliwung 2022, di kawasan Sungai Ciliwung, Minggu (4/12/2022).
Basuki mengatakan untuk bangunan warga yang rusak, juga bakal turut diperbaiki. "Kita berkesempatan memperbaiki, semua bangunan baru," imbuh dia.
Menteri PUPR memaparkan, 67 ribu rumah rusak pascagempa dengan kondisi mulai dari rusak ringan, sedang, hingga berat. Khusus untuk yang rusak berat, Basuki telah menyiapkan tempat relokasi agar bangunan baru tahan gempa.
Pemilihan relokasi tersebut juga berdasarkan rekomendasi dari BNPB, mengingat kawasan itu adalah rawan terjadinya gempa.
"Sekarang kita sudah siapkan relokasinya di dua tempat. Satu di Kota Cianjur 2,5 hektare sekarang sudah jalan (pembangunannya) untuk sekitar 200 rumah. Yang 300 hektare untuk sekitar 2.400 rumah sedang kita bangun mulai hari ini," terang Basuki.
Ditargetkannya pembangunan dapat rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri pada 2023 nanti. "Sehingga nanti hari raya, mereka sudah menempati rumah barunya. Termasuk gedung-gedung sekolah, masjid, gedung DPRD, dan puskesmas-puskesmas," ucap Basuki.
Advertisement