Gunung Semeru Erupsi, Dusun Kajar Kuning Tertutup Debu Awan Panas Guguran hingga 3 Meter

Beberapa rumah warga juga terkubur, bahkan dua jembatan di Dusun Kajar Kuning yang beberapa waktu diresmikan juga ikut tertimbun material awan panas guguran Gunung Semeru.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2022, 06:13 WIB
Suasana saat Gunung Semeru di Jawa Timur meletus. (Dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta- Bupati Lumajang Thoriqul Haq meninjau lokasi terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh pada Minggu petang.

"Kami ingin memastikan semua warga di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, yang masih berada di rumah dievakuasi seluruhnya," katanya di Lumajang yang dilansir dari Antara, Senin (5/12/2022)

Menurutnya proses evakuasi bencana tersebut lebih cepat karena warga sudah mempersiapkan sejak awal terjadi APG pada pukul 03.00 WIB.

"Kami lakukan pemetaan sejak tadi pagi sejak adanya APG dan status Gunung Semeru juga dinaikkan dari siaga menjadi awas," ucap Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu.

Ia mengatakan Pemkab Lumajang memastikan bahwa proses evakuasi berjalan dengan cepat dan masyarakat sudah menempati beberapa posko pengungsian yang sudah disediakan.

"Kondisi Dusun Kajar Kuning saat ini tertutup material debu awan panas guguran hingga 3 meter. Beberapa rumah warga juga terkubur, bahkan dua jembatan di Dusun Kajar Kuning yang beberapa waktu diresmikan juga ikut tertimbun material APG," tuturnya.

Cak Thoriq menjelaskan untuk akses menuju ke Pronojiwo melalui Curah Koboan tidak bisa dilalui, sehingga pihaknya masih berkoordinasi agar jalur jembatan gantung Gladak Perak bisa digunakan secara bergantian atau diatur jam operasional.

"Walaupun memang saat ini masih ada pekerjaaan pengecoran pondasi untuk pembangunan Gladak Perak. Mudah-mudahan bisa digunakan untuk membuka akses menuju Pronojiwo," katanya.

Berdasarkan laporan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa status Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai tanggal 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

Untuk itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 kilometer.


Siapkan Jalur Evakuasi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan jalur evakuasi bagi warga di titik-titik terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, telah disiapkan sehingga warga diimbau tidak perlu panik.

Status Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas), setelah mengalami erupsi disertai luncuran awan awan panas guguran (APG) pada Minggu pagi.

"Saya mohon agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktivitas apapun dan tidak panik. Saat ini utamakan keselamatan, evakuasi diri terlebih dahulu. Tolong, karena saat ini aktivitas Semeru meningkat. Segera cari dan evakuasi diri agar aman dan selamat," kata Khofifah melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu malam, dikutip Antara.

Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (PVMBG ESDM), tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.500 meter di atas puncak atau 5.176 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

 

Infografis Kejutan Tak Terduga Erupsi Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya