Bursa Saham Asia Melambung, Indeks Hang Seng Melesat Imbas China Longgarkan Aturan COVID-19

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin, 5 Desember 2022 seiring ada potensi kelonggaran aturan COVID-19 di China.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 05 Des 2022, 09:01 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (5/12/2022) seiring China melonggarkan aturan tes COVID-19 di beberapa kota. Ini menandakan lebih banyak pembatasan saat pembatasan ketat terkait COVID-19 di China dapat semakin dilonggarkan.

Selain itu, laju bursa saham Asia Pasifik di bayangi menjelang hasil indeks manajer pembelian caixin, sebuah survei swasta pada aktivitas jasa China. Melansir CNBC,Senin, 5 Desember 2922, indeks Hang Seng Hong Kong melonjak lebih dari 2 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Hang Seng teknologi mendaki lebih dari 4 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik tipis 0,18 persen setelah turun 0,14 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix tergelincir 0,2 persen. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 bertambah 0,29 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan menanjak 0,28 persen, dan indeks Kosdaq menambahkan 0,64 persen. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,28 persen.

Harga minyak naik 2 persen karena OPEC+ berpegang pada kebijakannya menurunkan produksi minyak dan China melonggarkan beberapa aturan Covid-19.

Di Amerika Serikat, pada Jumat, saham turun setelah laporan pekerjaan yang kuat tetapi pasar kemudian fokus pada kemungkinan kenaikan Fed yang lebih kecil, dan indeks utama ditutup sedikit lebih rendah.

Harga minyak berjangka naik setelah OPEC+ setuju untuk tetap berpegang pada kebijakan yang ada untuk mengurangi produksi minyak menjelang sanksi Rusia.

Batas harga yang disepakati Uni Eropa sebesar USD 60 untuk minyak Rusia mulai berlaku Senin, meskipun para ekonom di Bank Nasional Australia mengatakan tidak jelas apa dampaknya terhadap ekspor Rusia dan bagaimana Rusia akan merespons.


Harga Minyak

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Secara terpisah, harga minyak terangkat karena laporan terbaru yang menandakan China semakin melonggarkan pembatasan Covid-19 nya.

Harga minyak mentah Brent berjangka, berada di USD 87,53 per barel, naik 2,29 persen di jam Asia sementara US West Texas Intermediate futures diperdagangkan pada USD 81,78 per barel, naik lebih dari 2,2 persen.

Sementara itu, Goldman Sachs melihat peluang dalam kendaraan listrik yang sedang dalam tren naik. Tren ini akan meningkat pesat karena EV menjadi semakin digerakkan oleh teknologi dan lebih sederhana untuk dibuat, kata analis Goldman dalam laporan 11 Desember.

Itu akan menguntungkan satu saham global, kata Goldman, yang memberikan kenaikan saham hingga 90 persen dalam kasus bullish untuk perusahaan.

Saham berjangka turun sementara imbal hasil obligasi naik sebagai tanggapan atas pukul 8:30 pagi. Data pekerjaan yang masuk lebih kuat dari perkiraan para ekonom.

Pertumbuhan pekerjaan lebih kuat dari yang diharapkan pada November meskipun upaya bank sentral AS atau the Fed untuk mendinginkan pasar tenaga kerja. Nonfarm payrolls tumbuh 263.000 bulan lalu sementara tingkat pengangguran tidak berubah di 3,7 persen, menurut Departemen Tenaga Kerja pada Jumat.

Angka penggajian diperkirakan akan melonjak 200.000 lebih banyak pekerjaan, menurut perkiraan konsensus dari Dow Jones. Tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap di 3,7 persen.  Saham berjangka turun setelah rilis gaji.

 

 


Penutupan Bursa Saham Asia pada 2 Desember 2022

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar turun pada perdagangan Jumat, 2 Desember 2022. Sementara itu, investor mencari kejelasan setelah China isyaratkan sedikit pelonggaran pembatasan COVID-19 yang ketat.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 1,59 persen ke posisi 27.777,90. Indeks Topix terpangkas 1,64 persen ke posisi 1.953,98. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,84 persen ke posisi 2.434,33.

Hal ini seiring Korea Selatan melaporkan indeks harga konsumen tahunan pada November 2022 lebih rendah dari bulan sebelumnya. Inflasi Korea Selatan mencapai 5 persen, lebih rendah dari estimasi survei Reuters sebesar 5,1 persen. Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,72 persen ke posisi 7.301,5.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,15 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai melemah 0,29 persen dan indeks Shenzhen terpangkas 0,4 persen. Semalam di Amerika Serikat, indeks Dow Jones ditutup turun hampir 200 poin lebih rendah menjelang laporan pekerjaan utama. Ekonom perkirakan pertumbuhan lebih lambat tetapi bertahan pada November 2022 di tengah pengumuman PHK dan pembekuan perekrutan.


Penutupan IHSG pada 2 Desember 2022

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (2/12/2022). Sektor saham industri dan teknologi menekan laju IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup turun tipis 0,02 persen ke posisi 7.019,63. Indeks LQ45 terpangkas 0,64 persen ke posisi 989,59. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Jumat pekan ini, koreksi IHSG menjadi terbatas. IHSG bergerak di posisi tertinggi 7.021,81 dan terendah 6.967,95. Sebanyak 330 saham melemah dan 213 saham menguat. 169 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.081.310 kali dengan volume perdagangan saham 49,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.441.

Mayoritas indeks sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri. Sektor saham industr merosot 1,76 persen, diikuti sektor saham teknologi terpangkas 1,24 persen. Diikuti sektor saham keuangan susut 0,46 persen, sektor saham transportasi melemah 0,18 persen, sektor saham basic turun 0,16 persen dan sektor saham properti melemah 0,04 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menguat 1,51 persen, dan pimpin penguatan. Diikuti sektor saham infrastruktur bertambah 0,16 persen, sektor saham siklikal naik 0,11 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,09 persen dan sektor saham kesehatan bertambah 0,03 persen. Jelang akhir pekan ini, saham GOTO tertekan lagi dan kembali auto rejection bawah (ARB). Saham GOTO turun 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham. 

"Kami mencermati IDX Techno masih menjadi sektor pemberat laju IHSG dan dipimpin oleh GOTO yang masih ARB. Namun, IDX Energy diakhir sesi menjadi pendorong laju indeks sehingga pelemahan IHSG menjadi tipis,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana saat dihubungi Liputan6.com.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya