Dibayangi Inflasi, Sektor Properti Pede Ekonomi Indonesia 2023 Cerah

IMF menurunkan proyeksi ekonomi dari 3,6 persen mejadi 3,2 persen untuk tahun 2022 ini. Di tahun mendatang, IMF memproyeksikan pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia masih terus terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2022, 09:45 WIB
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi ekonomi dari 3,6 persen mejadi 3,2 persen untuk tahun 2022 ini. Di tahun mendatang, IMF memproyeksikan pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia masih terus terjadi.

Sementara itu, IMF mengatakan akan terjadi kenaikan inflasi global sebesar 6,6 persen di negara-negara maju dan 9,5 persen di negara-negara berkembang.

Kenaikan inflasi yang sangat tinggi di negara maju tersebut, memicu pengetatan kebijakan moneter dan likuiditas, yang memacu capital outflow dan volatilitas di sektor keuangan.

“Inilah yang harus kita terus kelola di dalam negeri. Kami bersama Pak Gubernur Bank Indonesia di dalam terus meramu kebijakan fiskal dan moneter secara fleksibel namun juga pada saat yang sama efektif dan kredibel. Karena ini adalah suatu persoalan yang kombinasi dari baik kebijakan fiskal maupun moneter bekerja sama dengan kebijakan struktural,” ujar Menkeu Sri Mulyani, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Bank Indonesia sendiri memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5 persen-5,3 persen dan akan terus meningkat menjadi 4,7 persen-5,5 persen pada tahun 2024. Pertumbuhan ini diproyeksi akan didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor meski pertumbuhan eskpor melambat.

Menkeu pun mengungkapkan bahwa perekonomian nasional Indonesia saat ini masih di dalam tren pemulihan positif yang tumbuh cukup kuat, yaitu tumbuh di atas 5 persen selama lima triwulan berturut-turut.

Tren ini juga dikonfirmasi oleh berbagai indikator perekonomian seperti tingkat inflasi, neraca perdagangan, hingga indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur.

 

 


Stabilitas Ekonomi

Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Presiden pun mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah gejolak perekonomian dunia.

“Di tengah situasi ekonomi dunia yang sedang bergolak, alhamdulillah ekonomi kita termasuk yang terbaik. Bahkan, Managing Director dari IMF mengatakan bahwa di tengah dunia yang gelap, Indonesia adalah titik terang. Ini adalah kerja keras kita semuanya,” ucapnya.

Meskipun akan menghadapi tantangan resesi global, pemerintah tetap menaruh perhatian besar masalah penyediaan rumah untuk masyarakat.

“Fondasi ekonomi kita kuat, pertumbuhan ekonomi tetap positif. BNI tetap memfasilitasi pemberian kredit kepemilikan rumah (KPR),” ujar Pemimpin Pemasaran Bisnis BNI KC Fatmawati Oktorisman dikutip Senin (5/11/2022).

Program sejuta rumah yang telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 2015 bukan hanya memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat yang belum memiliki hunian, tapi juga memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu dibutuhkan sinergi dari seluruh stakeholder, baik perbankan, pemerintah pusat, daerah, dan pengembang.

“Kami selalu mendukung pengembang, terutama pengembangan yang memiliki Perjanjian Kerjasama sebagai highly selected developer,” ujar Oktorisman.

Mitragama Inti Perkasa (MIP) adalah salah satu pengembang yang memiliki Perjanjian Kerjasama sebagai highly selected devoloper, karena memiliki komitmen dan perencanaan pembangunan yang matang dalam mengembangkan kawasan La Palma Grande yang berada di Bekasi.

 


KPR

Ilustrasi properti rumah.

Kolaborasi BNI dengan devoloper MIP tidak hanya sebatas memfasilitasi KPR kepada konsumen, lebih lanjut Oktorisman menjelaskan, tapi BNI akan membangun ekosistem perbankan di kawasan La Palma Grande.

Ekosistem ini diharapkan akan menguntungkan semua pihak, mulai dari penghuni, pelaku bisnis, umkm, dan pengembang.

BNI dan MIP telah sekian kali melaksanakan akad kredit bersama KPR BNI untuk pembiayaan konsumen secara komersil yang diikuti ratusan perserta akad. BNI memberlakukan proses kredit dengan Instant Approval untuk developer MIP sehingga proses menjadi lebih cepat. Bukan lagi dalam hitungan hari, tapi dalam hitungan jam konsumen sudah mendapat persetujuan kredit dari BNI.

Dukungan dari BNI direspon positif oleh MIP melalui progres pembangunan la Palma Grande yang kini telah berjalan sesuai progres yang direncanakan.

“Meski kadang cuaca ekstrem selama musim hujan ini kurang mendukung, tapi bukan menjadi hambatan kami untuk melaksanakan pembangunan di Cayman Cluster Blok G” ujar mantap Santoso Angwar Direktur Proyek Mitragama Inti Perkasa.

Pembangunan tahap pertama MIP telah menunjuk PT Cipta Casa Ardana Wanasena. Santoso Angwar berharap pembangunan akan selesai tahun depan sehingga serah terima rumah sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

“Dari target awal yang direncanakan 182 unit yang akan dikerjakan, kini bertambah menjadi lebih dari 200 unit. Kami berharap tahun depan sudah bisa serah terima dengan konsumen,” pungkas Santoso Angwar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya