Liputan6.com, Jakarta Mungkin sebagian orang sudah familiar dengan kata gaslighting. Gaslighting adalah sebuah bentuk manipulasi yang sering terjadi dalam hubungan asmara. Perilaku gaslighting merupakan jenis pelecehan secara emosional terselubung dimana pelakunya dengan sengaja menciptakan narasi palsu sehingga membuat korban mempertanyakan tentang realitasnya. Contoh perilaku pasangan yang gaslighting adalah narsistik.
Efek gaslighting tentunya buruk. Anda menjadi kehilangan harga diri sehingga menimbulkan risiko gangguan kecemasan dan depresi. Melansir laman CNBC, Selasa (6/12/2022), berikut adalah tiga tanda bahaya yang menunjukkan bahwa pasangan anda kemungkinan tipe yang suka gaslighting.
1. Teman mereka tidak mendatangi mereka saat mereka merasa rentan
Pikirkan tentang jenis masalah yang mungkin teman atau keluarganya diskusikan pada pasangan anda. Lalu tanyakan pada diri anda “apakah pasangan anda adalah tipe orang yang akan didatangi seseorang jika mereka merasa rentan?”. Jika hal itu tidak terjadi, mungkin itu artinya pasangan anda bukan orang yang bisa dipercaya atau kurang bisa berempati.
2. Bahasa mereka kritis
Perhatikan kata-kata spesifik yang mereka gunakan saat berbicara dengan orang lain. Apakah mereka umumnya sarkastik atau kritis? Apakah mereka menggunakan kata-kata seperti “menyalahkan”?. Hal ini tidak selalu berarti menyalahkan seseorang atas tindakannya sendiri. Itu bisa berarti menyalahkan orang lain atas situasi yang menimpa mereka atau teman mereka.
Hal Lain
3. Mereka telah diberitahu di masa lalu bahwa mereka suka gaslighting
Ini kedengarannya jelas, tetapi banyak orang yang suka melakukan gaslighting percaya bahwa mereka melakukannya karena tidak dapat melihat perspektif orang lain. Jika ini adalah umpan balik yang mereka terima beberapa kali, itu adalah sesuatu yang harus Anda perhatikan dan pikirkan kembali.
Bisakah seseorang menghentikan gaslighting?
Ya! Hal yang anda bisa lakukan adalah berkonsultasi pada ahli seperti psikolog atau psikiater dan mencoba membaca banyak buku terkait gaslighting dari berbagai macam sumber. Selain itu, anda juga bisa mencoba berinteraksi dengan banyak orang yang bisa memberikan perspektif dan pengalaman yang berbeda.
Dengan hal itu dapat membuat anda kemungkinan bisa berempati lebih besar ke mereka. Sebagai korban, anda bisa mencoba untuk mengubah sudut pandang yang anda miliki tentang diri anda sendiri dengan berusaha berpikiran positif terhadap diri sendiri sehingga anda tidak lagi atau terus-menerus menyalahkan diri sendiri.
Penulis: Nita Suci Lydiarti
Advertisement