Lawan Nyeri Haid dengan Diet Anti-Inflamasi, Apa Itu?

Ada yang mengalami nyeri haid tak tertahankan sampai tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Banyak yang tidak lagi merasakan nyeri haid ketika sudah merasakan melahirkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2022, 07:40 WIB
Ilustrasi Terlambat Haid Credit: unsplash.com/Taryn
Liputan6.com, Jakarta Bagi wanita normal pastinya akan selalu mengalami menstruasi setiap bulan yang rentang masa haidnya terjadi antara 23 sampai 35 hari. Biasanya rentang waktu haidnya berkisar antara tiga sampai tujuh hari.
 
Banyak wanita yang mengalami nyeri haid terutama di hari pertama atau kedua. Ada yang mengalami nyeri haid tak tertahankan sampai tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Banyak yang tidak lagi merasakan nyeri haid ketika sudah merasakan melahirkan.
 
“Nyeri haid juga menjadi penyebab utama para remaja yang masih sekolah akhirnya tidak datang ke sekolahnya. Oleh karena itu kita harus mengeksplorasi hal-hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir rasa sakit akibat haid,” kata Dr Stephanie Faubion, direktur Pusat Kesehatan Wanita Klinik Mayo di Florida.
 
Melansir laman CNN, Rabu (7/12/2022), hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri haid adalah dengan melakukan diet. Hal ini menjadi sebuah solusi yang relatif sederhana tapi dapat berdampak besar.
 
“Saya menemukan bahwa diet tinggi terhadap makanan inflamasi seperti daging, minyak, gula, garam dan kopi justru berkontribusi dalam peningkatan risiko nyeri pada wanita yang sedang haid. Anda bisa melakukan diet anti inflamasi seperti makan buah, sayuran dan menggunakan minyak zaitun yang dapat membuat nyeri Anda berkurang,”kata Dr Monica Christmas, profesor kebidanan dan ginekologi Universitas di Chicago.
 
Bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa makanan yang sehat, tidur yang nyenyak dan olahraga merupakan tindakan efektif untuk mengurangi keparahan kram perut.
 
Namun anda juga harus memastikan bahwa tidak ada penyakit lain yang kemungkinan berkontribusi juga dengan rasa nyeri tersebut.
 
 

Penyebab

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi ungkap nyeri haid yang tak normal menjadi indikasi adanya endrometriosis. (Foto: Unsplash.com/Yuris Alhumaydy).
Penyebab nyeri haid terjadi karena prostaglandin yang bertindak seperti hormon menyebabkan pembuluh darah dan otot polos menyempit sehingga mengakibatkan kram dan nyeri.
 
Masalah lainnya adalah tidak seimbangnya antara asam lemak omega 3 dan omega 6. Asam lemak omega 3 biasa ditemukan dalam makanan seperti salmon, tuna, sarden, tiram dan chia.
 
Sedangkan asam lemak omega 6 fungsinya memang untuk menjaga kesehatan kulit, rambut, dan tulang tapi jika terlalu banyak asam lemak ini menimbulkan peradangan.
 
Mengubah pola makan bukan satu-satunya cara untuk melawan nyeri haid. Obat antiinflamasi nonsteroid juga menjadi andalan pengobatan untuk kram. Namun, obat pereda nyeri dapat memiliki efek samping sehingga sebaiknya jangan terlalu sering dikonsumsi.
 
Hal ini mungkin menjadi cara paling ampuh untuk mengatasi hal tersebut yaitu mencoba melakukan diet anti inflamasi. Caranya adalah mengurangi asupan daging merah, gula dan kopi.
 
Manfaat lainnya yaitu berkurangnya tekanan darah tinggi, berkurangnya penyakit kardiovaskular, berkurangnya diabetes, berkurangnya masalah rematik, berkurangnya morbiditas dan mortalitas terutama setelah menopause.
 
Penulis: Nita Suci Lydiarti

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya