Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan konsolidasi seluruh moda transportasi di DKI Jakarta seperti MRT, LRT dan TransJakarta akan selesai pada 2023 mendatang.
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, Erick Thohir menyebutkan pihaknya ingin ada satu ekosistem besar moda transportasi, khususnya di DKI Jakarta.
Advertisement
"Yang sedang kita usahakan adalah konsolidasi seluruh moda transportasi yang ada di Jakarta, antara MRT, LRT, TransJakarta, biar jadi satu ekosistem," katanya dikutip dari Antara, Senin (5/12/2022).
Menurut Erick, dengan terkonsolidasi maka pengguna moda transportasi bisa mendapatkan kemudahan akses.
"Sehingga pengguna transportasi bisa dapat kemudahan akses, jadi tidak pusing ganti kartu. Ini kita dorong dari awal, tetapi ini jadi target 2023," katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengemukakan di sisi lain Kementerian BUMN juga terus mendorong penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dan LRT Jabodebek, sebagai salah satu pendukung ekosistem transportasi di DKI Jakarta.
Proyek KCJB ditargetkan bisa beroperasi sesuai rencana sekitar Juni atau Juli 2023.
"Kemarin sudah disetujui PMN sebesar Rp3,2 triliun, sudah sepakati dan sekarang sedang diproses di Komisi XI untuk dicairkan akhir tahun," katanya.
Tiko, sapaan akrabnya, berharap operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa dilakukan secara simultan dengan LRT Jabodebek. Ia mengakui operasional LRT Jabodebek memang tertunda dari yang seharusnya pada Agustus 2022 ke sekitar Juli 2023 karena sistem software yang digunakan. LRT Jabodebek rencananya akan dioperasikan tanpa masinis.
"Ini memang tantangan besar, tapi ini lompatan teknologi, semoga kalau berhasil, ini jadi kebanggaan Adhi Karya, KAI dan INKA yang membangun sistem transportasi berteknologi LRT terkini, yaitu tanpa menggunakan masinis," ungkap Tiko.
Korsel Ikut Garap Proyek MRT Jakarta Fase 4 Rute Fatmawati-TMII
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Jepang dan Korea Selatan di Bali, membahas sejumlah kerja sama yang tengah berjalan dan potensi kerja sama sektor transportasi di masa depan.
Pada Senin (14/11/2022) kemarin, Menhub bertemu dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan Won Hee-Ryong.
Pada pertemuan dengan Korsel membicarakan sejumlah pembangunan yang telah dan akan dikerjasamakan dengan Korsel, seperti pengembangan MRT Jakarta dan LRT Jakarta, potensi kerja sama pembangunan di sektor laut dan udara, serta pengembangan SDM sektor transportasi.
“Kemarin, kami dengan pemerintah Korsel juga telah menandatangani nota kesepahaman tentang pembangunan MRT Jakarta Fase 4. Semoga kedepannya kerja sama kedua negara semakin intensif dilakukan,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (15/11/2022).
Sebagaimana diketahui, MRT Jakarta Fase 4 akan menghubungkan Fatmawati dengan TMII.
Lebih lanjut Menhub menyampaikan momentum Presidensi G20 Indonesia tahun ini dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan banyak negara, melalui pendanaan kreatif nonAPBN.
Hal ini dilakukan agar pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus dilakukan dalam rangka meningkatkan konektivitas dan daya saing negara, di tengah keterbatasan APBN.
Advertisement
Pertemuan dengan Jepang
Sementara pada hari ini, Menhub bertemu dengan Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi.
Ketika pertemuan dengan Jepang, Menhub membicarakan sejumlah pembangunan yang telah dan akan dikerjasamakan oleh kedua negara, diantaranya yakni MRT, Pelabuhan Patimban, pembangunan proving ground, kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya, dan kerja sama pengembangan infrastruktur laut dan sumber daya manusianya.
Pemerintah Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Jepang terkait kelanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase 1. Menurut dia, kerja sama tersebut menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT Jakarta.
"Dan saya meyakini dengan pengalaman kerja sama antara kedua negara dalam proyek MRT sebelumnya, pembangunannya akan dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Menhub juga mengatakan Jepang dan Korsel merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan telah banyak melakukan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang, termasuk sektor transportasi.
“Saat ini banyak negara yang berkeinginan untuk melakukan investasi membangun infrastruktur transportasi di Indonesia, oleh karenanya kita harus memanfaatkan peluang tersebut,” kata Menhub.