Nilai Saham GoTo Anjlok Hampir 70 Persen Sejak IPO pada April 2022

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk telah kehilangan 68,5 persen dari nilai sahamnya sejak penawaran umum perdana atau IPO pada April 2022.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 05 Des 2022, 18:01 WIB
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan nilai saham GoTo hampir menyentuh 70 persen sejak penawaran umum perdana pada bulan April 2022. 

Dikutip dari CNBC International, Senin (5/12/2022) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk telah kehilangan 68,5 persen dari nilai saham awalnya sebesar Rp 400 triliun sejak penawaran umum perdana atau IPO pada April 2022.

Sementara saham telah bergerak lebih rendah hampir sepanjang tahun, saham GoTo dijual setelah pemegang saham pra-IPO memilih keluar dari penawaran sekunder setelah penutupan berakhir pada 30 November 2022.

Pada Oktober 2022, GoTo mengatakan sedang bekerja dengan pemegang saham pra-IPO untuk mengeksplorasi penawaran sekunder terkoordinasi dari saham mereka sebelum lock-up berakhir untuk memfasilitasi penjualan yang teratur melalui pasar yang dinegosiasikan.

Namun, upaya itu tampaknya tidak berhasil. Pada 30 November 2022 ketika periode penguncian saham GoTo berakhir, perusahaan itu mengatakan para pemegang saham pra-IPO memutuskan untuk tidak melanjutkan penawaran sekunder.

Selain GoTo, perusahaan teknologi Asia Tenggara lainnya juga mengalami penurunan nilai saham sejak go public.

Salah satunya Grabyang kehilangan 69 persen dari valuasi awalnya sekitar USD 40 miliar sejak pencatatannya di AS pada Desember 2021.

Perusahaan e-commerce Indonesia, Bukalapak, juga turun sekitar 70 persen dari penilaian awal sebesar USD 6 miliar sejak IPO di Jakarta pada Agustus 2021.

Pada November 2022, GoTo melaporkan akumulasi kerugian dalam sembilan bulannya melonjak dari RP 11,58 triliun tahun lalu menjadi Rp 20,32 triliun.

Perusahaan tersebut juga mengumumkan di bulan yang sama bahwa mereka akan melakukan PHK terhadap 12 persen tenaga kerjanya – atau sekitar 3.000 pekerja.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Menakar Prospek Saham GOTO Usai Periode Lock Up Berakhir

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat, 2 Desember 2022. Bahkan selama periode 28 November-2 Desember 2022, saham GOTO masuk top losers atau turun tajam.

Mengutip data RTI, saham GOTO anjlok 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham pada Jumat, 2 Desember 2022. Bahkan saham GOTO kembali sentuh auto rejection bawah (ARB) jelang akhir pekan. Total frekuensi perdagangan tercatat 18.640 kali dengan volume perdagangan 32.4817.184 saham. Nilai transaksi Rp 3,3 triliun.

Selama sepekan ini, saham GOTO tergelincir 28,65 persen ke posisi Rp 132 per saham dari pekan lalu Rp 185 per saham.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian menuturkan, saham GOTO bearish atau tertekan didorong penguncian atau lock up saham seri A dibuka sejak 30 November 2022. Menjelang lock up GOTO dibuka, Fajar menuturkan, investor sudah mulai melakukan aksi jual saham GOTO hingga periode lock up dibuka.

Alfian menunjukkan pada  2 November 2022, saham GOTO mengalami Auto Reject Bawah (ARB) sebesar -6.38 persen ke posisi harga Rp 132. “Aksi panik jual itu, membuat saham GOTO menjadi kali kelima secara berturut-turut saham GOTO menyentuh level ARB,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (4/12/2022).

Hal senada dikatakan Analis PT Sucor Sekuritas Jimmy Paulus.

"Saham GOTO tertekan karena besarnya selling pressude sejak periode lock up pemegang saham lama dibuka," tutur dia.

Jimmy menuturkan, periode penguncian yang berakhir akan menjadi sentimen negatif karena bertambahnya selling pressure atau tekanan jual.


Prospek Saham GOTO

Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Ia menambahkan, koreksi saham GOTO yang terjadi tidak terlalu bebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Weighting GOTO terhadap indeks yang sudah tidak sebesar awal listing kemarin,” kata dia.

Untuk prospek ke depan, Fajar melihat saham GOTO masih akan melanjutkan tren bearish. Namun, kapitalisasi pasar saham GOTO turun menjadi Rp 156,34 triliun diharapkan tidak bebani IHSG. “Market cap sudah turun banyak jadi seharusnya ke depan tidak membebani IHSG,” kata dia.

Adapun strategi saham bagi investor yang memiliki saham GOTO, menurut Fajar dapat melakukan aksi cut loss untuk meminimalkan risiko potensi tren bearish dalam jangka pendek. Di sisi lain, ia menuturkan, investor juga dapat melakukan strategi average down ketika harga saham GOTO sudah berada di harga terendah.

Sementara itu, Jimmy menuturkan, investor sebaiknya wait and see hingga tekanan jual di saham GOTO mulai mereda. “Baru kemudian mencari entry point jika tertarik untuk trading atau investasi," kata Jimmy.


Lock-up Saham Adalah Ketika Investor Tidak Diizinkan Jual Saham, Ini Dampaknya pada Saham GOTO

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Periode penguncian atau lock up saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berakhir pada Rabu, 30 November 2022.

Jika membahas lock-up, secara garis besar, periode lock-up saham adalah masa ketika investor tidak diizinkan untuk menjual saham dari investasi tertentu. Periode lock-up sering diperlukan dalam IPO, demikan dikutip dari Investopedia, Jumat (4/12/2022).

Hal itu untuk memastikan orang dalam atau manajemen perusahaan dan investor awal tidak menjual saham mereka segera. Lock up bertujuan untuk mencegah volatilitas yang berlebihan dan memungkinkan pasar untuk menemukan nilai sebenarnya saham tersebut.

Periode lock-up biasanya berlangsung antara 90 hingga 180 hari. Periode lock-up usai IPO memungkinkan kestabilan pada saham yang baru diterbitkan tanpa tekanan jual tambahan dari orang dalam.

Selain itu, periode ini juga memungkinkan pasar untuk menentukan harga saham sesuai dengan penawaran dan permintaan secara natural. 

Setelah periode lock up saham seri A nya resmi berakhir, saham GOTO terpantau terus merosot.

Pada perdagangan per Jumat 2 Desember 2022, saham GOTO menyentuh level auto reject bawah (ARB) dengan penurunan sebesar 6,38 persen.

Saham GOTO dibuka pada posisi 132. Hingga penutupan perdagangan sesi I, saham GOTO parkir di posisi 132.

Mengutip data RTI, toral frekuensi mencapai 8.712, volume perdagangan mencapai 151,97 juta dengan nilai transaksi Rp 20,06 miliar. Pada perdagangan sebelumnya, Kamis 1 Desember 2022, saham GOTO terkoreksi 6,62 persen ke posisi 141. Frekuensi perdagangan pada hari itu sebanyak 17.129 kali, volume perdagangan 461,96 juta dengan nilai transaksi Rp 65,12 miliar.

Selama sepekan terakhir, berdasarkan data RTI, saham GOTO anjlok 28,65 persen. Selama sebulan, saham GOTO terpangkas 34 persen. Periode lock up saham seri A PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi berakhir pada 30 November 2022.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya