Produsen Air Minum Cleo Bakal Bangun Tiga Pabrik pada 2023

Pembangunan pabrik baru dan pembukaan cabang jaringan distribusi baru di berbagai lokasi di seluruh Indonesia menjadi salah satu strategi Sariguna Primatirta (CLEO).

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Des 2022, 20:33 WIB
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK) akan membangun tiga pabrik baru pada 2023. Perseroan juga mengembangkan jaringan distribusi di seluruh Indonesia.

“Kami melihat pasar air minum dalam kemasan di Indonesia masih terbuka lebar, sehingga kami tetap optimis untuk melanjutkan langkah ekspansi dengan membangun pabrik baru dan memperbanyak jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Tanah Air,” ujar Wakil Direktur Utama Sariguna Primatirta, Melisa Patricia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).

Pembangunan pabrik baru dan pembukaan cabang jaringan distribusi baru di berbagai lokasi di seluruh Indonesia menjadi salah satu strategi CLEO untuk mengurangi biaya distribusi yang mahal sekaligus mendekatkan Perseroan dengan konsumen.

Pada 2022, perseroan telah menganggarkan belanja modal Rp220 miliar untuk mengembangkan jaringan distribusi khususnya di luar Jawa, seperti di Sumatra dan Kalimantan.

Adapun mengenai pabrik, pada 2022,Perseroan memperluas 5 pabrik dan membangun 3 pabrik baru. Dari lima proyek perluasan pabrik tersebut, Perseroan telah menyelesaikan perluasan pabrik di Banjarmasin, Citeureup, dan Bojonegoro.

Dukung Yayasan Kanker

Sementara itu, sebagai bagian dari kepedulian Perseroan Kesehatan masyarakat, CLEO melalui program bertajuk Langkah Murni turut mendukung para pejuang kanker Anak Indonesia melalui kegiatan di salah satu Rumah Singgah Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Jumat, 25 November 2022, di Yogyakarta.

Untuk mendukung para pejuang kanker tersebut, CLEO menghadirkan kemasan botol khusus bersimbolkan pita Peduli Kanker pada label. Sebagian dari hasil penjualan kemasan botol khusus ini akan disumbangkan ke Yayasan Kanker di Indonesia, yang salah satunya adalah Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia.

Langkah Murni adalah seri program aksi CLEO. Pada seri-seri sebelumnya  CLEO membuat berbagai kegiatan seperti kolaborasi sepatu ramah lingkungan yang terbuat dari daur ulang botol plastik dan Cleo Smart Run di mana penjualan tiket race pack sepenuhnya dialokasikan menjadi aksi tanam pohon Bersama Cleo.

"Melalui aksi Langkah Murni ini, kami berharap dapat mendukung operasional Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia dan meringankan pengobatan anak-anak penderita kanker dan menjadi sebuah harapan baru bagi keluarga mereka,” kata Melisa.

 

2 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal III 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), produsen air minum kemasan Cleo mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2022. Sariguna Primatirta membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 150,94 miliar meningkat 10,50 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 136,59 miliar.

Mengutip laporan keuangan Sariguna Primatirta, Rabu (26/10/2022),penjualan bersih meningkat 26,35 persen menjadi Rp 1,01 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 802,94 miliar.

Beban pokok penjualan perseroan hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 621,04 miliar atau meningkat 35,84 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 457,17 miliar

Dengan demikian, laba bruto meningkat 13,79 persen dari Rp 345,76 miliar per kuartal III 2021 menjadi Rp 393,47 miliar hingga kuartal III 2022.

Beban penjualan perseroan naik menjadi Rp 109,89 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 94,39 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 57,03 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 55,07 miliar. Sedangkan, beban keuangan menurun menjadi Rp 9,1 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 13,19 miliar. 

 

 

3 dari 4 halaman

Aset

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Dengan melihat kondisi tersebut, perseroan membukukan laba per saham dasar Rp 12,58 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,38.

Sementara itu, aset senilai Rp 1,64 triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 1,34 triliun. Kemudian, liabilitas sebesar Rp 505,66 miliar hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 346,60 miliar.

Sedangkan, ekuitas tercatat sebesar Rp 1,14 triliun hingga kuartal III 2022 menurun dari akhir tahun lalu Rp 1,34 triliun. Perseroan kantongi kas dan bank Rp 3,04 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,76 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 26 Oktober 2022, saham CLEO turun 2,01 persen ke posisi Rp 730 per saham. Saham CLEO dibuka turun lima poin ke posisi Rp 740 per saham.

Saham CLEO berada di level tertinggi Rp 745 dan terendah Rp 695 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.908 kali dengan volume perdagangan 346.084 saham. Nilai transaksi Rp 24,8 miliar.

4 dari 4 halaman

Wadirut Sariguna Primatirta Beli 269,65 Juta Saham CLEO

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) Melisa Patricia melalui PT Mulia Prima Tunggal membeli saham CLEO pada 19 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (25/9/2022). Melisa membeli 269.650.000 saham dengan harga Rp 450 per saham. Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham CLEO tersebut sekitar Rp 121,34 miliar.

“Tujuan transaksi investasi, status kepemilikan tidak langsung,” tulis Melissa dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun kepemilikan dalam transaksi pembelian saham ini melalui PT Mulia Prima Tunggal. PT Mulia Prima Tunggal dimiliki oleh Melisa Patricia sebesar 99,96 persen.

Setelah transaksi pembelian saham CLEO tersebut, kepemilikan langsung 52.000.000 lembar saham atau setara 0,43 persen, kepemilikan tidak langsung sebesar 310.000.000 lembar saham atau setara 2,58 persen. Jumlah kepemilikan menjadi 362.000.000 lembar saham CLEO.

Sebelum transaksi, kepemilikan langsung 52.000.000 lembar saham atau 0,43 persen, kepemilikan tidak langsung sebesar 40.350.000 lembar saham atau 0,34 persen dan jumlah kepemilikan 92.350.000 lembar saham atau 0,77 persen.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 23 September 2022, saham CLEO naik 0,40 persen ke posisi Rp 500 per saham. Saham CLEO dibuka stagnan Rp 498 per saham. Saham Sariguna Primatirta berada di level tertinggi Rp 520 dan terendah Rp 500 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.809 kali dengan volume perdagangan 324.914 saham. Nilai transaksi Rp 16,4 miliar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya