Indonesia Gelar Bali International Airshow September 2024

Indonesia akan menyelenggarakan Bali International Airshow yang merupakan pameran industri aviasi

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Des 2022, 22:55 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dioperasikan PT Angkasa Pura I atau AP I (dok: AP I)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan menyelenggarakan Bali International Airshow yang merupakan pameran industri aviasi dengan tujuan mendukung perkembangan industri aviasi di Indonesia pada September 2024 mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan atau Menko Luhut menyampaikan agar dilakukan persiapan dan perencanaan yang matang untuk menggelar acara tersebut.

Hal ini karena sebelumnya Indonesia pernah menyelenggarakan dua airshow bertaraf internasional yakni di tahun 1986 di Bandar Udara Kemayoran dan tahun 1996 di Bandar Udara Soekarno Hatta.

Menko Luhut menambahkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik, apalagi di tahun 2024 mendatang, perlu diwaspadai traffic udara akan menjadi lebih padat.

“Nah, momentum untuk melaksanakan Bali International Airshow ini menurut saya merupakan hal yang baik. Saya ingin mewaspadai traffic udara di Bali akan relatif padat. Jadi, harus dihitung pelaksanaannya nanti jangan sampai menganggu kelancaran traffic udara di sini. Luas parking space yang menurut hemat saya pengalaman di Soekarno Hatta dan Singapura itu memerlukan persiapan parking space yang luas. Jadi, Angkasa Pura harus betul-betul menghitung. Jangan kita melakukan kegiatan yang nanti tidak produktif,” ungkap Menko Luhut dalam sambutannya pada acara Launching Bali International Airshow di Bali International Convention Center (BICC), Kawasan Nusa Dua, Bali (05/12/2022).

Diselenggarakannya Bali International Airshow 2024 ini sejalan dengan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan memiliki 673 bandar udara. Hal ini mengakibatkan Indonesia membutuhkan transportasi udara untuk mobilitas baik untuk barang (kargo) dan masyarakatnya.

Oleh karena itu, diperlukan suatu tempat atau kesempatan yang dapat mempertemukan para pelaku bisnis di bidang aviasi dan mendukung pemerintah untuk mempromosikan perdagangan Indonesia secara lokal dan mancanegara, dan pada akhirnya mendukung pencapaian target ekspor Indonesia. Sehingga, Menko Luhut meminta agar Angkasa Pura dan panitia Bali International Airshow ini dapat merencanakan acara ini dengan baik.

“Pertama, Angkasa Pura harus siap dengan fasilitas perbandaraan dan belajar dari pengalaman di Soekarno-Hatta tahun 1996 lalu yang memang cukup padat dan yang nonton banyak sekali. Jadi harus mulai dilihat layout kalau itu nanti dilaksanakan di (bandara) bali karena runway-nya cuma satu, parking pesawatnya di mana, dan juga jangan sampai menganggu air traffic yang saya kira tahun 2024 nanti peningkatannya akan cukup signifikan sesuai dengan pertumbuhan ekonomi kita. Jadi, saya dukung pelaksanaan ini, hanya perencanaannya saya minta dilakukan betul-betul dengan baik agar Angkasa Pura dan panitia harus berkolaborasi,” tambah Menko Luhut.

 


Tarik Investor

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dok AP I

Bali International Airshow 2024 diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan negara-negara di Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika dalam pengembangan investasi di bidang aviasi Indonesia.

Selain itu, juga diharapkan mampu memajukan banyak bandar udara di Indonesia dengan mendatangkan investasi dalam bentuk pembangunan dan pengembangan bandar udara, meningkatkan pembelian jumlah pesawat terbang baik untuk komersial, untuk pertahanan, maupun untuk kebutuhan industri lainnya.

“Saya yakin jika ini dilaksanakan dengan perencanaan yang baik tentunya hal itu akan dapat dihindari. Sekali lagi selamat atas penandatangan ini dan saya berharap bisa menghadirkan sesuatu yang baik untuk kebesaran Indonesia, memajukan ekonomi dan teknologi Indonesia,” tutup Menko Luhut.


4 Jet Tempur Siluman F-35 Serbu Bandara Bali, Ada Apa?

Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali kedatangan pesawat siluman F-35 dari Penerbang Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force-RAAF) (dok: @militer.udara)

Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali diserbu pesawat siluman F-35. Sebanyak empat pesawat jet tempur tercanggih di dunia ini berasal dari Penerbang Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force-RAAF).

Tentu saja, penyerbuan Bandara Bali ini bukan untuk tempur, melainkan hanya singgah sejenak untuk mengisi bahan bakar. Militer udara Australia ini melakukan refueling seusai melaksanakan latihan Elangroo '22 di Malaysia.

Tidak hanya sekedar mengisi bahan bakar, TNI AU juga memanfaatkan momen langka ini untuk berbagi pengalaman mengenai penggunaan pesawat jet tempur F-35 dan bagaimana perawatannya.

"Berbagi pengalaman operasional dan pemeliharaan pesawat F-35 kepada penerbang TNI AU dalam kegiatan 'Interaksi TNI AU-RAAF', di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Kamis (24/11)," tulis akun resmi TNI AU @militer.udara seperti dikutip Minggu (27/11/2022).

Tidak hanya empat pesawat F-35, Militer Udara Australia juga mendaratkan Hercules C-130 di Lanud Rai.

Kedatangan rombongan RAAF ini dipimpin WGCDR Martin Parker dan disambut Danlanud Rai Kolonel Pnb Putu Sucahyadi dan Letkol Pnb IGN Adi Brata selaku ketua tim TNI AU.

Letkol Pnb IGN Adi Brata menyebutkan, interaksi TNI AU-RAAF, selain sharing informasi, juga untuk berbagi pengalaman operasional dan pemeliharaan pesawat tempur F-35.

Pesawat tempur F-35, berasal dari Skadron 35 RAAF yang berhome base di Tindal AFB Northern Teritory, Australia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya